Sebelum Tewas di Sel, Samsul Bahri Sempat Keluhkan Sesak Napas, Kondisinya Makin Memburuk
Sempat mengeluhkan sesak napas, Samsul Bahri si pembunuh bocah penyelamat ibunya akhirnya tewas di sel.
Fadli bercerita jika dia dan ibu R telah berpisah.
R dan adiknya tinggal bersama Fadli di Medan Selayang selama dua tahun terakhir.
19 September lalu, kata sang ayah, R baru saja merayakan ulang tahun.
Saat itu, sang ibu datang ke Medan Selayang serta membawa R dengannya ke Aceh.
Meski berat, namun Fadli mengizinkan karena R terus merengek.
Fadli tak menyangka itu adalah kali terakhir ia melihat putranya.
Bocah pemberani tersebut tewas saat berupaya melindungi ibunya.
"Saya dapat kabar bahwa sebelum meninggal, anak saya sempat disuruh lari sama ibunya. Tapi dia tidak mau lari, dia lawan pelaku," kata Fadli.
"Setelah terkena parang, ia sempat berucap sakit. Lalu ia langsung terdiam, mungkin saat itu anak saya ini sakratul maut," imbuhnya lagi.
Bak tersambar petir ketika Fadli mengetahui putra sulungnya meninggal dunia.
"Saya hampir tak percaya mendengar kabar R meninggal. Dia meninggal terkena sabetan parang pelaku karena berusaha membantu ibunya di rumah itu," ujar Fadli.
Pembunuh tewas di tahanan sepekan setelah kejadian

Kurang lebih sepekan setelah insiden pemerkosaan dan pembunuhan itu, Samsul tewas di dalam tahanan Polres Langsa, Minggu (18/10/2020).
Sehari sebelum meninggal, Samsul sempat mengeluhkan sesak napas.
Kasat Reskrim Polres Langsa Iptu Arief Sukmo Wibowo menjelaskan, Samsul sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit karena keluhannya tersebut.