Cerita Inspiratif Pengusaha Furniture Banting Setir Jadi Penjual Ketan Bakar karena Pandemi Covid-19
Demi bertahan di tengah pandemi, pengusaha furniture banting setir jadi penjual ketan bakar, ini kisahnya.
"Sudah pesen catering, pesan tenda, pesan bangku sama dangdut. Tapi kita undur dulu dari pada terjadi yang enggak enggak," ucap warga Jakarta Timur ini.
Begitu juga dengan FH (27). Pria yang seharusnya sudah menjadi seorang suami pada tanggal 22 Maret nanti harus membatalkan hari jadinya.
"Sudah kita undur sampai hari yang belum ditentukan," kata FH.
Walaupun kecewa, dia tetap melakukannya demi pencegahan penyebaran virus corona.
Bukan hanya calon pasangan suami istri yang kelimpungan karena corona. Pengusaha catering untuk acara pernikahan juga menjerit.
Salah satunya Exaudio Gultom. Dia mengaku ada tiga pemesanan catering yang sudah diundur.
"Tiga pesanan kita diundur. Untuk nikahan tanggal 15, 21, sama 22. Lumayan banyak ada 400 sampai 500 porsi. Para pelanggan menunda pemesanan hingga waktu yang sudah ditentukan," kata dia.
Namun Exaudio tidak memberlakukan sistem uang muka yang hangus jika pemesanan diundur.
"Nanti citra kita jelek, pelanggan kabur. Jadi DP-nya enggak hangus karena enggak dibatalkan," kata dia.
Karena penundaan pesanan, Exaudio merugi sekitar Rp 30 juta.
Tidak hanya itu, dia pun memperkirakan usahanya akan sepi dalam beberapa bulan ke depan.
"Ya habis usaha bapak mama cuma ini saja. Kita sepi enggak ada pemasukan," tutup dia.
(Kompas.com/ Kontributor Bandung, Reni Susanti/Walda Marison)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Edi Bertahan di Masa Pandemi, dari Juragan Furnitur Jadi Penjual Ketan Bakar" dan "Keluh Kesah Warga yang Tunda Pernikahan dan Ruginya Pengusaha Catering akibat Corona"
BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Kisah Inspiratif Pengusaha Furniture Banting Setir Jadi Penjual Ketan Bakar karena Pandemi Covid-19