Cerita Inspiratif Pengusaha Furniture Banting Setir Jadi Penjual Ketan Bakar karena Pandemi Covid-19

Demi bertahan di tengah pandemi, pengusaha furniture banting setir jadi penjual ketan bakar, ini kisahnya.

((KOMPAS.com/RENI SUSANTI))
Edi Mulyana (37) tengah melayani pembeli. Sejak pandemi, ia memulai bisnis barunya yakni jualan ketan bakar dan goreng. 

TRIBUNMATARAM.COM - Demi bertahan di tengah pandemi, pengusaha furniture banting setir jadi penjual ketan bakar, ini kisahnya.

Meski adanya pandemi Covid-19 sangat berpengaruh pada bisnis furniturenya, Edi Mulyana berhasil bertahan.

Ia memutar otak dari bisnis furniture menjadi bisnis kuliner.

Baca juga: Duka Tukang Gali Kubur di Tengah Pandemi, Penghasilan Cuma 250Ribu Sebulan, Tak Bisa Kirimi Keluarga

Edi Mulyana (37), terlihat sibuk mengipas ketan bakar. Di bagian depan rodanya, pembeli sudah mengantre.

Edi Mulyana (37) tengah melayani pembeli. Sejak pandemi, ia memulai bisnis barunya yakni jualan ketan bakar dan goreng.
Edi Mulyana (37) tengah melayani pembeli. Sejak pandemi, ia memulai bisnis barunya yakni jualan ketan bakar dan goreng. (((KOMPAS.com/RENI SUSANTI)))

Ada dua jenis ketan yang dijualnya. Yakni ketan goreng dan bakar. Untuk topingnya ada sambal oncom, serundeng dan toping tumis lebaran.

Harganya tetap sama, Rp 5.000. Harga yang nyaman di kantong dan rasanya yang enak, membuat ketan ini laku keras.

Hanya dalam waktu 3 jam, 100 potong ketannya laku terjual di acara Pasar Rakyat RT 09 RW 11 Kelurahan Cisaranten Kulon, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.

“Alhamdulillah, hari ini habis cepat,” ujar Edi kepada Kompas.com di Bandung, Minggu (8/11/2020).

Edi menjelaskan, ketan bakar ini hanya bisnis tambahan saat pandemic Covid-19. Bisnis utamanya adalah furniture.

Namun karena pandemi, penjualannya menurun drastis hingga 40 persen. Karena berkurangnya pemesanan, ia pun terpaksa memberhentikan 3 pekerja borongannya.

“Pegawai saya ada 6, yang tiga pekerja borongan. Karena enggak ada kerjaan, jadinya yang tiga ini diberhentikan dulu. Nanti kalau sudah ada pekerjaan lagi, akan dipanggil lagi,” ucap dia.

Ketan Bakar

Edi kemudian berpikir, darimana ia mendapat uang tambahan selama pandemi. Ia kemudian tertuju pada istrinya.

Selama ini, istrinya hobi masak. Apalagi dengan jumlah anak yang banyak, sang istri kerap membuat makanan yang enak, unik, dan murah.

Salah satunya adalah ketan tersebut. Tanpa pikir panjang, ia pun langsung berbisnis ketan bakar. Ia jual secara online maupun offline.

Tanpa diduga, bisnis tambahannya diburu banyak orang. Ia lalu menambah produknya seperti durian kupas dan baso goreng.

Rupanya produk-produk itupun laku terjual. Dari awalnya hanya buka di rumahnya di Cisaranten Kulon, ia kini membuat toko di salah satu foodcourt di Kota Bandung.

“Alhamdulillah, sekarang bisnis ini menjadi salah satu andalan,” ucap dia.

Bisnis furniturenya sendiri, saat ini mulai merangkak lagi.

Namun pemesanan belum kembali normal seperti sebelum pandemi.

Pengusaha Catering Banyak Merugi di Tengah Pandemi

Virus corona membuat warga terpaksa tunda resepsi pernikahan hingga curhatan pengusaha catering yang merugi.

Mewabahnya virus corona di Indonesia, mulai berdampak signifikan terhadap acara penting termasuk pesta pernikahan.

Banyak warga yang memutuskan untuk menunda pesta pernikahan dan berujung pada meruginya catering.

Di tengah pandemi global corona, masyarakat diminta untuk menerapkan social distancing dengan membatasi diri dari kerumunan.

 Kesaksian Kasus 3 Lega saat Divonis Positif Corona, Dibangunkan Jam 2 Pagi, Sempat Bingung Diisolasi

 Korban Corona Meninggal Capai 19 Orang, Jokowi Akhirnya Instruksikan Rapid Test Covid-19 Massal

Langkah tersebut diyakini bisa memutus penyebaran virus corona di tengah masyarakat.

Imbauan social distancing ini memberikan dampak bagi masyarakat.

Salah satunya bagi mereka yang akan melaksanakan resepsi pernikahan.

Salah seorang warga berinisial A (60) menceritakan pembatalan pernikahan putranya yang seharusnya digelar Minggu (15/3/2020).
Pesta pernikahan di tengah corona.
Pesta pernikahan di tengah corona. (Instagram)

"Iya mau enggak mau harus diundur dulu. Sudah melakukan rapat internal keluarga," kata A, Kamis (19/3/2020).

A sebenarnya sangat menyayangkan hal tersebut karena pihak keluarga sudah merencanakan segala persiapan dengan matang.

"Sudah pesen catering, pesan tenda, pesan bangku sama dangdut. Tapi kita undur dulu dari pada terjadi yang enggak enggak," ucap warga Jakarta Timur ini.

Begitu juga dengan FH (27). Pria yang seharusnya sudah menjadi seorang suami pada tanggal 22 Maret nanti harus membatalkan hari jadinya.

"Sudah kita undur sampai hari yang belum ditentukan," kata FH. 

Walaupun kecewa, dia tetap melakukannya demi pencegahan penyebaran virus corona.

"Untungnya keluarga tamu undangan bisa mengerti, jadi ya bisa memaklumi. Kalau dibilang rugi mah rugi," jelas dia.

Bukan hanya calon pasangan suami istri yang kelimpungan karena corona. Pengusaha catering untuk acara pernikahan juga menjerit.

Salah satunya Exaudio Gultom. Dia mengaku ada tiga pemesanan catering yang sudah diundur.

"Tiga pesanan kita diundur. Untuk nikahan tanggal 15, 21, sama 22. Lumayan banyak ada 400 sampai 500 porsi. Para pelanggan menunda pemesanan hingga waktu yang sudah ditentukan," kata dia.

Namun Exaudio tidak memberlakukan sistem uang muka yang hangus jika pemesanan diundur.

"Nanti citra kita jelek, pelanggan kabur. Jadi DP-nya enggak hangus karena enggak dibatalkan," kata dia.

Karena penundaan pesanan, Exaudio merugi sekitar Rp 30 juta.

Tidak hanya itu, dia pun memperkirakan usahanya akan sepi dalam beberapa bulan ke depan.

"Ya habis usaha bapak mama cuma ini saja. Kita sepi enggak ada pemasukan," tutup dia.

(Kompas.com/ Kontributor Bandung, Reni Susanti/Walda Marison)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Edi Bertahan di Masa Pandemi, dari Juragan Furnitur Jadi Penjual Ketan Bakar" dan "Keluh Kesah Warga yang Tunda Pernikahan dan Ruginya Pengusaha Catering akibat Corona"

BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Kisah Inspiratif Pengusaha Furniture Banting Setir Jadi Penjual Ketan Bakar karena Pandemi Covid-19

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved