Gisel Tersangka Video Syur

Terungkap Kronologi Pertemuan Gisel dan MYD di Medan Tahun 2017, Minum Miras Bersama Selepas Acara

Polisi akhirnya mengungkap kronologi pertemuan Gisella Anastasia dan Michael Yukinobu Defretes.

Editor: Irsan Yamananda
Kolase Instagram @Gisel_la/Facebook yukinobu de fretes
Michael Yukinobu De Fretes, sosok diduga pemeran pria di video bersama Gisella Anastasia 

Viral di Twitter, video teriakan "Goyang, Sel" yang diduga dilakukan oleh awak media kepada artis Gisella Anastasia (GA) atau Gisel saat memasuki mobilnya.

Video ini diduga terekam pada saat GA keluar dari kantor polisi setelah melakukan pemeriksaan beberapa waktu lalu.

Pemeriksaan itu dilakukan sebelum GA ditetapkan sebagai tersangka atas kasusnya.

Baca juga: Kronologi Lengkap Video Syur Artis: Gisel Undang MYD Jadi Asisten Manajer, Mabuk, Lalu Buat Rekaman

Baca juga: Melaney Ricardo Salut Lihat Sikap Gisel Hadapi Masalah Video Syur: Dia Tidak Kecewa pada Tuhan

Baca juga: Terbang dari Jepang ke Medan, MYD Penuhi Undangan dari Gisella Anastasia, Berikut Pengakuan Keduanya

Gisella Anastasia
Gisella Anastasia (Instagram/gisel_la)

Unggahan video ini ada pada akun cuitan, @MafiaWasit, pada hari Jumat, (29/12/2020).

Tanggapan Aktivis Perempuan

Aktivis dari Yayasan Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM) Solo, Fitri Haryani memberi tanggapan atas perlakuan yang diduga dilakukan oleh media.

Fitri menyebut perlakuan itu termasuk bentuk seksisme.

"Bentuk dari seksisme baik dalam pikiran maupun perilaku yang dilakukan seseorang."

"Karena melabelkan perempuan sebagai pemuas nafsu seksual," kata Fitri kepada Tribunnews, Jumat (01/01/2020).

Menurutnya perlakuan itu bersifat diskriminatif dan bagian dari kekerasan.

Baca juga: MANISNYA Wijaya Saputra Menghibur Gisel Hadapi Kasus Video Syur dengan MYD Tuhan Tidak Tidur

Baca juga: Ngotot Jadikan Tersangka, Polisi Ungkap Fakta Gisel & MYD Berbagi Video Syur Lewat Aplikasi

"Perilakuan yang sangat diskriminatif pada perempuan dan bagian dari bentuk kekerasan terhadap perempuan," ujar aktivis perempuan ini.

Ia juga menyayangkan sikap perlakuan jika kata ini diduga terucap dari seorang awak media.

"Sangat disayangkan kalau kata tersebut keluar dari yang diduga seorang wartawan."

Aktivis perempuan dari Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM), Fitri Haryani.
Aktivis perempuan dari Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM), Fitri Haryani. (Dokumen Pribadi)

"Sebagai pewarta dimana memiliki peran penting untuk menuliskan berita, yang memiliki tujuan pembebasan dan membangun prespektif kemanusiaan," kata Fitri.

Fitri menyatakan perlakuan itu malah semakin mendiskriminatif pada perempuan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved