Kecelakaan Sriwijaya Air
Keluarga Pasrah Pramugari Isti Pulang Meski Tak Bernyawa, Ingin Jasad Ditemukan Biar Bisa Diziarahi
Kini, mereka hanya berharap jenazah sang adik dapat segera ditemukan dan bisa dimakamkan dengan layak.
Padahal, saat itu, keluarga mengingatkan Mia untuk pulang saja ke Bali dan mencari pekerjaan lain.

Tetapi Mia bersikukuh melanjutkan cita-citanya sebagai pramugari.
Rumah Mia di Jalan Tukad Gangga, Gang Tirta Gangga, Denpasar, Bali tampak sudah dipasangi tenda sejak kemarin, Minggu (10/1/2021).
Berikut cerita yang diurai kakak kandung Mia.
"Kemarin, Sriwijaya menelepon sebatas konfirmasi pesawat yang dikabarkan benar yang dinaiki adik saya, baru sebatas itu. Informasi lebih lanjut belum ada karena Basarnas juga masih mencari," kata Ardi saat ditemui di kediamannya, Minggu siang.
Ardi dan keluarga berharap proses pencarian dan evakuasi bisa dilakukan secepatnya agar keluarga mendapat kepastian kabar dari adiknya.
Jadwal Mia Ditukar
Ardi telah berkomunikasi dengan sejumlah kawan adiknya yang ada di Jakarta.
Dari sana ia mengetahui bahwa jadwal adiknya seharusnya ada di penerbangan lain.
Kemudian jadwal adiknya ditukar di penerbangan SJ 182.

"Dia seharusnya tidak di penerbangan itu, karena tiba-tiba jadwalnya di-switch," katanya.
Mia, kata Ardi, menjadi pramugari di Sriwiajaya Air sejak tiga tahun lalu.
Kemudian pada Desember 2020 ada perpanjangan kontrak.
Ardi sudah meminta adiknya untuk kembali ke Denpasar dan mencari pekerjaan lain.
"Dia bilang enggak apa-apa, masih pengin jadi pramugari, sejak SMA pengin jadi pramugari," katanya.