Kecelakaan Sriwijaya Air
Duka di Balik Jaket Pink Minnie Mouse Utuh Korban Sriwijaya Air, Sang Ibu : Kita Pulang ya, Nak
Kondisi jaket Yumna yang utuh pun mencuri perhatian dan membuat hati trenyuh.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
Disampaikan salah satu penduduk Pulau Lancang, Junaenah (40), kaca jendela rumahnya ikut merasakan getaran dahsyat itu.
"Hari itu hujan campur angin kencang, tiba-tiba ada suara 'duar' keras sekali sampai kaca rumah bergetar," tukasnya, dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.
"Ya Allah suara apa itu," lanjut Junaenah.
Baca juga: Bapak Tidak Boleh Berangkat Balita Riyanto Rewel Lepas Ayahnya Sebelum Jatuh Naik Sriwijaya Air
Baca juga: Derai Air Mata Lena Sembari Peluk Foto Anaknya di HP, Liburan Rayakan Ultah ke-15 Berakhir Tragedi
Baca juga: Ibunda Pramugari Grislend Histeris di Depan TV, Masih Syok Putrinya Jatuh : Berenang Nak!
Meski terkejut, ia dan anak-anaknya tetap memilih berada di dalam rumah lantaran hujan mengguyur deras

Sekira pukul 16.00 WIB, rombongan nelayan yang juga menjadi saksi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu pun bertolak pulang.
Hendrik Mulyadi, salah satu dari tiga nelayan yang ada di lokasi terlihat masih syok atas apa yang dilihatnya.
Dia akhirnya yakin, apa yang dilihatnya adalah detik-detik Sriwijaya Air jatuh ke laut.
"Hujan cukup besar, saat kami bertiga sedang konsentrasi mengambil bubu (alat penangkap rajungan)," kenangnya.
"Tiba-tiba seperti kilat ke arah air disusul dentuman keras dan puing berterbangan bersama air. Ombaknya tinggi sekali," tambah Hendrik.
Tak pelak, insiden itu membuat Hendrik dan kedua temannya terdiam dan syok.
Mereka bertanya apa yang baru saja terjadi.

Bahkan mengira ada bom yang jatuh ke laut dan meledak.
Tidak ada sama sekali suara mesin pesawat mendekat yang didengar Hendrik.
Pun dengan kobaran api atau asap.
Yang ada hanya aroma seperti bahan bakar yang diciumnya.