Ibadah Haji 2021

Ibadah Haji 2021 Semakin Mendekat, Menag Beri Arab Saudi Deadline Maret, Apakah Seperti Tahun Lalu?

Berikut update terbaru seputar ibadah haji tahun 2021. Menteri Agama siapkan tiga skenario.

Editor: Irsan Yamananda
Tangkap layar Twitter
Kondisi foto Masjidil Haram di Mekkah tampak Kabah sedang dibersihkan untuk menghindari dari virus corona 

TRIBUNMATARAM.COM - Berikut update terbaru seputar ibadah haji tahun 2021.

Menteri Agama siapkan tiga skenario.

Selain itu, Menag juga mengaku beri pemerintah Arab Saudi deadline hingga Maret 2021.

Pandemi covid-19 belum berakhir, bagaimana nasib ibadah haji 2021.

Akankah mengulang musim haji tahun lalu?

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberi tenggat waktu hingga Maret 2021 kepada pemerintah Arab Saudi untuk memberikan kepastian mengenai pelaksanaan ibadah haji 1442 Hijriah/2021.

Baca juga: Ingin Umrah di Kala Pandemi? Arab Saudi Umumkan Syarat Baru Bagi Para Jemaah, Berikut Daftarnya!

Baca juga: Arab Saudi Umumkan Syarat Baru untuk Jemaah Umrah Termasuk Indonesia, Simak Daftarnya Berkut Ini!

Lakukan Sterilisasi Virus Corona, Arab Saudi Kosongkan Mataf Masjidil Haram Mekah
Lakukan Sterilisasi Virus Corona, Arab Saudi Kosongkan Mataf Masjidil Haram Mekah (ABDEL GHANI BASHIR/AFP)

"Kami punya deadline Maret, pastikan mau berangkat atau tidak?"

"Itu dulu, masalah kuota itu perihal berikutnya," kata Yaqut saat bertemu dengan perwakilan asosiasi-asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) di kantor Kemenag, Senin (15/2/2021).

Yaqut mengatakan, Kemenag hampir seminggu sekali berkordinasi dengan pihak pemerintah Arab Saudi terkait kejelasan pelaksanaan ibadah haji.

Ia juga menyatakan sejauh ini belum membicarakan terkait kuota yang akan diberikan Saudi kepada Indonesia tahun ini.

Baca juga: Tangis Mbah Mblok Sepeda Kuno untuk Berjualan Sayur Hilang Dicuri, Penuh Kenangan Hingga Bisa Umroh

Meski demikian, pihaknya telah berdiskusi bahwa penyelenggaraan haji ini tidak bisa hanya diurusi oleh pemerintah melainkan harus ada kolaborasi dengan swasta.

Belum lagi soal penyelenggaraan umrah yang pelaksanaannya sepanjang tahun.

Di tengah pandemi corona yang melanda dunia, pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi tetap berlangsung mengikuti protokol kesehatan.
Di tengah pandemi corona yang melanda dunia, pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi tetap berlangsung mengikuti protokol kesehatan. (Sky News)

Pastinya, tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan haji dan umrah untuk saat ini semakin lebih berat.

Dalam pertemuan itu Menag Yaqut mengatakan sangat bermanfaat agar Indonesia bisa meneruskan kerja sama yang lebih baik lagi karena tantangan pandemi yang lebih berat.

Diakui Menag jika Indonesia tidak punya pengalaman memberangkatkan haji di tengah pandemi.

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Senin Kamis Lengkap dengan Huruf Arab & Latinnya, Simak Juga Manfaat yang Didapat

”Tenaga kami sangat terbatas, makanya saya senang bisa silaturahim pada kesempatan ini.

Adapun persoalan haji, dengan pertemuan ini kita bisa meneruskan kerjasama yang lebih baik lagi dengan tantangan yang lebih berat.

"Sebab, kita tidak punya pengalaman memberangkatkan haji di tengah pandemi."

"Kita tidak bisa lari dari masalah ini, karena tidak hanya menjadi tanggungjawab Saudi, tapi ini tanggungjawab kita semua,” lanjut Yaqut.

Siapkan 3 Skenario

Yaqut juga mengatakan Kemenag telah menyusun beberapa skenario haji 2021.

Skenario itu yakni pertama tetap berangkat dengan kuota normal.

Skenario kedua, berangkat dengan kuota 50 persen.

Kemudian skenario ketiga, tidak memberangkatkan jemaah kembali seperti di tahun 2020.

Prioritas Vaksinasi dan Rancang BPIH

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. (Humas Kemenag)

Selain itu Yaqut juga mengatakan Kemenag telah berencana untuk memprioritaskan vaksinasi bagi calon jamaah haji bila sudah ada kepastian dari Saudi.

"Soal kebijakan PCR dan karantina, kami coba akan berkoordinasi dengan Satgas Covid-19," kata dia.

Di sisi lain meski belum ada kepastian terkait pelaksanaan ibadah haji, pemerintah sudah mulai merancang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2021/1442 hijriah.

Terdapat dua skema rancangan BPIH yang disiapkan."

"Dua skema yang disiapkan tersebut berkaitan dengan kondisi pandemi virus corona (Covid-19) yang masih berlangsung hingga saat ini.

"Kementerian Agama (Kemenag) sudah mulai membahas rancangan BPIH, untuk skema haji dengan kuota 100% dan kuota 50%," ujar Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Oman Fathurahman, Kamis (11/2/2021).

Baca juga: Dubes RI di Arab Sebut Habib Rizieq Tak Minta Dibantu: Kami Prioritaskan yang Berkaitan dengan Nyawa

Pembahasan telah dilakukan meski saat ini belum ada keputusan dari Pemerintah Arab Saudi untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.

Sebagai informasi, pada tahun 2020 lalu Arab Saudi menutup pelaksanaan ibadah haji bagi jemaah di luar Arab Saudi.

Akhir tahun 2020 lalu, kondisi pandemi Covid-19 di Arab Saudi telah menunjukkan kurva yang melandai.

Arab Saudi pun kembali membuka akses ibadah umroh.

Namun, awal Februari ini, kasus positif Covid-19 di Arab Saudi kembali melonjak.

Alhasil, Arab Saudi kembali menutup akses bagi 20 negara termasuk Indonesia.

"Meski belum ada keputusan dari Arab Saudi, tapi kami harus siap dengan segala kemungkinan," terang Oman.

Oman mengatakan, saat ini biaya-biaya tambahan dalam kondisi pandemi masih terus didalami."

"Termasuk dengan pemeriksaan PCR sebelum jemaah berangkat ke tanah suci tersebut.(tribun network/fah/dod)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Kepastian Ibadah Haji 2021, Menag Yaqut Deadline Sampai Maret, Siapkan 3 Skenario Ini.

BACA JUGA : di Tribunnewsmaker.com dengan judul Ibadah Haji 2021 Semakin Mendekat, Menag Beri Arab Saudi Deadline Maret, Akankah Seperti Tahun Lalu?

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved