Upaya Kudeta di Tubuh Partai Demokrat
Bebas Juni 2020, Nazaruddin Kini Andil Kudeta AHY, Bagi-bagi Uang ke Kader yang Sedia Berkhianat
Mantan terdakwa kasus korupsi Wisma Atlet ini menjadi salah satu yang menentang kepemimpinan AHY.
TRIBUNMATARAM.COM - Baru bebas Juni 2020 silam, Nazaruddin yang juga merupakan mantan bendahara umum Demokrat lah sosok yang andil dalam bagi-bagi uang kepada kader yang bersedia mengkhianati AHY.
Ia mendadak muncul kembali mengenakan atribut Partai Demokrat.
Mantan terdakwa kasus korupsi Wisma Atlet ini menjadi salah satu yang menentang kepemimpinan AHY.
Sosok Nazaruddin yang tertangkap kamera terlihat mengenakan jas Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang dislenggarakan di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara pada Jumat (5/3/2021).
Kehadiran Nazaruddin dalam KLB yang diselenggarakan kelompok yang kontra dengan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu dikonfirmasi oleh Mantan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Kotamobagu Gerald Piter Runtuthomas.
Mulanya Gerlad diiming-imingi uang sebesar Rp 100 juta agar berkenan hadir di KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Saya ikut karena diiming-imingi uang yang besar, Rp 100 juta. Yang pertama, kalau saya tiba di lokasi maka dapatkan 25 persen dari Rp 100 juta yaitu Rp 25.000.000, selesai KLB akan mendapatkan sisanya yaitu Rp 75 juta," kata Gerald dalam video dalam video testimoni yang ditayangkan dalam konferensi pers AHY pada Senin (8/3/2021) melalui akun Youtube Agus Yudhoyono.
Namun ternyata sesampainya di lokasi KLB ia hanya memperoleh uang sebesar Rp 5 juta. Tak hanya Gerald, peserta lain ada pula yang diming-imingi bakal diberi Rp 100 juta dan hanya memperoleh Rp 5 juta di lokasi KLB.
Baca juga: Nazaruddin Disebut Beri Duit 5 Juta ke Peserta KLB Demokrat, Kubu AHY: Maka Total Rp 2 Miliar Sehari
Baca juga: Meski Kecewa, AHY Siap Maafkan Aksi Kudeta yang Dilakukan Moeldoko : Apabila Beliau Sadar
Gerald dan sejumlah peserta lain yang diiming-imingi uang tersebut pun melayangkan protes karena tak mendapat besaran uang yang dijanjikan.
Peserta KLB yang protes itu antara lain berasal dari Maluku, Papua, dan Sulawesi Utara, termasuk dirinya. Ia tidak terima hanya mengantongi Rp 5.000.000 karena merasa telah berkorban dengan melawan ketua DPC di daerahnya untuk dapat hadir di KLB tersebut.
Geral kemudian menyebut sosok Nazaruddin yang kemudian memberikannya uang tambahan sebesar Rp 5 juta.
Tak hanya kepada Gerlad, Nazaruddin juga membagi-bagikan uang sebesar Rp 5 juta kepada peserta lain yang protes lantaran tak mendapat besaran uang sesuai yang telah dijanjikan agar hadir di KLB.
"Kami berontak karena tidak sesuai harapan, tiba-tiba dipangil dan ditambahi uang Rp 5 juta oleh bapak M Nazaruddin," tutur Gerald.
Adapun Nazaruddin merupakan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang sempat menjadi buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia menjadi buron setelah kabur ke luar negeri usai ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan.
Nazaruddin kemudian berhasil ditangkap.
Di persidangan ia divonis bersalah dalam kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet.
Dia juga divonis atas penerimaan gratifikasi dan melakukan pencucian uang.
Dalam kasus korupsi Wisma Atlet, Mahkamah Agung menghukum Nazaruddin 7 tahun penjara dan denda Rp 300 juta, sedangkan dalam kasus gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang, Nazaruddin dihukum 6 tahun penjara dan dipenjara di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
Ia kemudian bebas dari Lapas Sukamiskin setelah ditetapkan sebagai justice collaborator oleh KPK.
Nazaruddin meninggalkan Lapas Sukamiskin pada Minggu (14/6/2020).
Tanggapan Demokrat
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono beberkan sejumlah kesaksian peserta Kongres Luar Biasa (KLB) yang terjadi di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/) lalu.
Dikutip dari YouTube AHY, peserta KLB Gerald Piter Runtuthomas sempat menyerat nama Mantan Bendahara Umum Demokrat M Nazaruddin.
Ia menyebut Nazaruddin memberi uang sekitar Rp 5 Juta kepadanya dan beberapa peserta lainnya.
Baca juga: Meski Kecewa, AHY Siap Maafkan Aksi Kudeta yang Dilakukan Moeldoko : Apabila Beliau Sadar
Baca juga: Bawa Dua Boks Bukti Otentik, Tim AHY Klaim KLB Demokrat Ilegal: Mereka Bukan Pemegang Hak Suara Sah

"Saya hanya mendapat uang 5 juta dari hasil KLB, kami memberontak karena tidak sesuai harapan."
"Tiba-tiba dipanggil dan ditambahin uang Rp 5 Juta oleh bapak M nazaruddin," ucap Gerald, Senin (8/3/2021).
Baca juga: Profil & Harta Kekayaan Moeldoko dan AHY, Dua Sosok yang Jadi Buah Bibir dalam Isu Kudeta Demokrat

Hal ini lantas mendapat tanggapan dari kubu AHY, yakni Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Ossy Dermawan.
Melalui akun Twitter-nya, @OssyDermawan, ia mempertanyakan dari mana uang pemberian Nazaruddin itu berasal.
Sebab, jika benar peserta KLB mencapai 400-an orang. Lalu, Nazaruddin memberi Rp 5 juta kepada setiap peserta.
Total uang bisa berjumlah sekitar Rp 2 Miliar dalam sehari.
Ia mempertanyakan asal uang Nazaruddin yang terlihat masih banyak.
"Kalau peserta KLB ilegal ada 400an & asumsinya, Nazarudin nambahkan masing-masing 5 juta."
"Maka total yang ditambahkan adalah 2 Miliar dalam sehari."
"Kelihatannya uang Nazarudin masih banyak. Darimana ?," tulis Ossy, Selasa (9/3/2021).
Diketahui, peserta KLB Gerald awalnya sempat menolak mengikuti KLB.
Lantaran Gerald tak memiliki hak suara memilih ketua umum baru, sebab ia bukanlah Ketua DPC.
Namun, saat kedua kalinya dihubungi koordinator Sulawesi Utara bernama Vecky Gandey, Gerald mengaku diiming-imingi uang Rp100 juta jika hadir dalam KLB dan memilih Moeldoko sebagai ketua umum.
Disebutkan ketika tiba di lokasi akan diberikan 25 persen terlebih dahulu. Sisanya akan diberikan setelah KLB selesai. Namun Gerald mendapati para peserta KLB yang hadir hanya 'membawa pulang' uang sebesar Rp5 juta.
Baca juga: Blak-blakan, Gatot Nurmantyo Ngaku Pernah Diajak Kudeta Demokrat: Mosi Tidak Percaya, AHY Turun

"Saya ikut (KLB) karena diiming-imingi uang besar Rp 100 juta. Kalau sudah tiba di lokasi akan dapat 25 persen, yaitu Rp 25 juta. Selesai KLB akan dapat sisanya Rp 75 juta. Tapi nyatanya kita cuma dapat uang Rp 5 juta," ujar Gerald, seperti diberitakan Tribunnews sebelumnya, Jakarta, Senin (8/3/2021).
Setelah mengetahui tidak mendapat jumlah uang yang dijanjikan, Gerald dan sejumlah kader sempat memberontak dan mengancam akan pergi dari KLB.
Adapun kader-kader daerah yang memberontak adalah Maluku, diikuti Papua, lalu Sulawesi Utara.
(Kompas.com/ Rakhmat Nur Hakim) (Tribunnews.com/Shella/Vincentius/Lusius)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nazaruddin, Mantan Bendum Demokrat yang Disebut Bagi-bagikan Uang ke Peserta KLB Kontra-AHY"
dan judul Nama Nazaruddin Dicatut, Beri Rp 5 Juta ke Peserta KLB, Demokrat Kubu AHY: Uang Darimana?
BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Baru Bebas Juni 2020, Nazaruddin Kini Andil Kudeta AHY, Bagi-bagi Uang ke Peserta KLB 2M Sehari