Kakak Mendadak Datang Kesetanan Cekik Ibu & Nyaris Hunuskan Gunting, Adiknya Berakhir Jadi Pembunuh
Nyawa seorang kakak kandung berinisial AN (34) melayang di tangan adiknya sendiri.
TRIBUNMATARAM.COM - Nyawa seorang kakak kandung berinisial AN (34) melayang di tangan adiknya sendiri.
AN dibunuh setelah berusaha menyerang ibunya tanpa sebab yang jelas.
Untuk menyelamatkan ibunya dari kakaknya yang kesetanan, remaja ini pun mengambil kayu dan memukulkannya ke kepala sang kakak berulang kali hingga tewas.
Seorang kakak tewas di tangan adik kandungnya sendiri, di Desa Paniaran, Kecamatan Siborongborong, Tapanuli Utara (Taput), Rabu (9/3/2021) malam.
Sang adik nekat menghabiskan nyawa kakaknya, lantaran hendak menyelamatkan ibunya yang lebih dulu dianiaya korban.
"Pelaku dengan terpaksa membunuh kakak kandungnya sendiri, dengan menggunakan kayu," ungkap Kepala Polres Taput AKBP M Saleh lewat pesan yang disampaikan Kasubbag Humas Aiptu W Baringbing, Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Bercak Air Mani Petunjuk Penting Polisi Bongkar Pembunuhan Berantai Bogor, Tertinggal di Tubuh Mayat
Baca juga: Kesal Dihalangi Nikah, Adik Bunuh Kakak & Kubur Mayat di Lantai Kontrakan, Pembunuhan Lain Terungkap
Baringbing menceritakan, kejadian itu berawal saat korban AN (34) mendatangi kediaman ibunya FT (61) di Dusun Pangaloan, Desa Paniaran, Kecamatan Siborongborong, Taput, Rabu (9/3/2021) malam.
Korban datang dan masuk ke dalam rumah dengan kondisi marah tanpa sebab dan langsung mencekik leher ibunya.
Saat kejadian, pelaku SN (18) adik kandung korban, juga sedang berada di dalam rumah dan berusaha melerai korban, dibantu satu orang kakaknya yang lain.
Namun, korban tidak peduli dan malah mengeluarkan gunting yang sudah dibawanya dan diarahkan ke ibu mereka.
"Korban juga sempat hendak menusuk ibunya dengan gunting, namun sempat ditahan dan dilerai dua adiknya," ucap Baringbing.
SUN (22) yang juga saudara mereka, langsung melarikan ibunya ke luar rumah. Namun, korban terus berusaha mengejarnya.
Melihat situasi itu, pelaku merasa geram, dan secara spontan mengambil sepotong kayu dari samping rumah. Dan langsung memukulkannya ke bagian kepala korban hingga terkapar.
"Korban dipukul sebanyak enam kali di bagian kepala, hingga tewas di tempat," kata Baringbing.
Adik bunuh kakak untuk selamatkan ibu, langsung menyerahkan diri
Pasca kejadian itu, pelaku yang sudah membunuh kakak kandungnya tidak berbuat banyak. Dia pasrah, dan langsung menyerahkan diri ke Polsek Siborongborong.
"Pelaku tidak lari dan malah menyerahkan diri," ujar Baringbing.
Baringbing mengatakan, hasil interogasi terhadap pelaku dan saksi, korban dikenal selalu bersikap jahat kepada kedua orang tuanya. Sering marah-marah dan mengancam kedua orang tuanya.
"Dan ayah mereka saat kejadian sedang berada di kebun. Dan dari pengakuan pelaku serta keluarga, korban diketahui sering berbuat jahat tanpa alasan yang jelas," ungkap Baringbing.
Kasus Serupa, Adik Bunuh Kakak karena Dihalangi Nikah
Hanya karena kesal pada ulah kakaknya yang dianggap menghalang-halanginya untuk menikah, J nekat menghabisi nyawanya.
Mirisnya, setelah membunuh kakaknya secara sadis, J mengubur mayat sang abang di bawah lantai kontrakan.
Ia pun kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut.

Baca juga: Menantu Bunuh Mertua dengan Keji Gegara Uang untuk Tebus Ijazah, Gas LPG hingga Gunting Melayang
Baca juga: POPULER Kesal Sering Diolok-olok, Kakak Tikam Adik dengan Keris hingga Meregang Nyawa
J, pelaku pembunuhan terhadap abangnya sendiri, D, yang mayatnya kemudian ia kubur di bawah lantai rumah kontrakan mereka, terancam maksimal hukuman mati.
Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah berujar, J dijerat pasal berlapis, yaitu Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.
"Ancaman hukumannya penjara 15 tahun hingga hukuman mati," kata Azis kepada wartawan, Kamis (19/11/2020).
J ditangkap polisi di kampung halamannya di kawasan Gunung Pongkor, Kabupaten Bogor petang tadi.
Penangkapan itu tak sampai 24 jam selang penemuan jasad kakaknya yang ia kubur di rumah kontrakan mereka di Gang Kopral Daman, Jalan Raya Muchtar, Sawangan Baru, Depok, Jawa Barat semalam.
Azis mengungkapkan, pelaku melancarkan kekejian itu karena didorong rasa kesal terhadap si kakak yang tinggal bersamanya di rumah tersebut.
"Ceritanya tersangka ini sudah memiliki pacar, si kakaknya belum memiliki calon. Adiknya ingin segera nikah namun tidak bisa nikah sebelum kakaknya nikah," jelas Azis.
J lalu beberapa kali mendesak abangnya agar segera kawin, namun yang didesak justru merasa tersinggung dan kerap naik pitam selama 2 bulan belakangan.
"Di situlah kemudian, menurut alasan tersangka, dia melakukan pembunuhan terhadap kakak. Tapi akan kita dalami lebih lanjut," ujar Azis.
J mengakui bahwa abangnya ia bunuh karena didorong amarah. Ia menghabisi nyawa abangnya dengan menghajarnya menggunakan tabung gas elpiji hingga membekapnya dengan bantal.
"Kadang suka marah-marah enggak jelas, terus kadang kalau salah sedikit saja langsung membentak, langsung marah," ujar J.
Di luar itu, J rupanya juga pernah membunuh temannya berinisial S tak jauh dari kediamannya di Bogor pada Agustus lalu.
Persis usai membunuh kakaknya, J menyembunyikan mayat S di bawah tanah, tepatnya di kebun kosong.
Kronologi penemuan jenazah
Sukiswo (60), pemilik rumah kontrakan itu, merupakan penemu pertama jenazah korban.
Sukiswo bercerita, awalnya istrinya meminta dia memperbaiki toilet rumah kontrakan itu karena tersumbat.
"Tapi, setelah saya lihat, ada ubin lantai yang warnanya beda. Maka saya curiga dengan lantai itu," kata Sukiswo kepada wartawan, Rabu malam.
"Saya cek, saya pukul-pukul, memang kopong, sehingga saya putuskan untuk membongkarnya," lanjutnya.
"Setelah sekian dalam itu tidak ditemukan apa-apa, tapi setelah kami lihat ada semen dan sampah semen yang tidak lengket dengan tanah, ini mencurigakan buat saya. Akhirnya saya lanjutkan gali lagi," ungkap Sukiswo.
Ia lalu menancapkan linggis dan membetotnya agar struktur di bawah lantai itu semakin lekas terbongkar.
"Begitu saya goyang-goyangkan linggis, ada bau. Setelah itu saya lapor ke Pak RT dan RW," kata Sukiswo.
"Baru setelah dilanjutkan menggali sedikit lagi, kelihatan ada seperti dengkul, tapi belum pasti, tapi kelihatannya seperti itu (dengkul)," imbuhnya.
Kepolisian yang menerima laporan pun tiba di lokasi. Penggalian kemudian dikerjakan bersama dengan tim identifikasi, hingga ditemukan bahwa tulang tersebut memang dipastikan bagian dari sosok mayat yang dikuburkan dalam posisi duduk mencangkung.
(Kompas.com/ Kontributor Padang Sidempuan, Oryza Pasaribu/Vitorio Mantalean)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demi Selamatkan Ibu yang Dicekik, Adik Bunuh Kakak Kandung"
dan judul "Pembunuh yang Kubur Mayat Kakaknya di Kontrakan di Depok Terancam Hukuman Mati"
BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Kakak Mendadak Datang Kesetanan Cekik Ibu & Hujamkan Gunting, Adiknya Malah Berakhir Jadi Pembunuh