Detik-detik Eks Pelaku Teror Bom Panci Mapolres Indramayu Janji Melepas Baiat ISIS, Suara Bergetar
Kini, setelah mendekam di balik jeruji besi dan banyak melakukan konsultasi, Nana akhirnya mantap mengikuti program deradikalisasi.
Petugas kepolisian memeriksa warga yang akan masuk ke Mapolres Indramayu, Jawa Barat, Senin (14/5/2018). Petugas memperketat penjagaan kawasan Markas Polres Indramayu pascaledakan bom di sejumlah titik di Surabaya.
Nurhasanah dan suaminya menyerang Mapolres Indramayu, Jawa Barat, Minggu (15/7/2018) sekitar Pukul 03.00 WIB.
Keduanya mencoba menerobos pintu penjagaan Polres Indramayu dengan menggunakan sepeda motor. Mereka juga mengejar anggota polisi yang berseragam.
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal mengetahui hal tersebut, polisi yang berjaga langsung menembak ke arah kedua pelaku. Namun saat itu tak ada ledakan.
Para pelaku lantas berbalik arah menuju gerbang keluar Mapolres Indramayu dan melemparkan satu panci ke arah penjagaan Polres dan melarikan diri.
Salah satu dari pelaku yang diketahui sebagai suami Nana terluka terkena tembakan polisi. Panci yang diduga berisi bahan peledak langsung dicek oleh Jibom Gegana Polda Jabar.
"Kedua orang tidak dikenal tersebut melaju cepat menerobos masuk sambil mengejar anggota yang berseragam. Namun, dengan sigap orang tak dikenal tersebut dapat dihindari," ujar Iqbal, Minggu (15/7/2018).
Walau sudah dibersihkan, ceceran darah nampak di jalan depan Polres. Saat kejadian tersebut tidak ada petugas yang luka.
Pasangan suami istri tersebut lalu ditangkap. Sang suami yang terluka kemudian dirawat di RS Bhayangkara Losarang, Indramayu dengan penjagaan ketat oleh aparat.
Dibawa ke Jakarta
Ilustrasi terorisme.
Nana dan suaminya serta lima terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Indramayu pada Sabtu (14/7/2018) dan Minggu (15/7/2018) dibawa ke Mabes Polri.