Kapal Selam KRI Nanggala Hilang Kontak

KRI Nanggala Pernah Blackout Sebelum Tragedi, Suasana Mencekam: Tak Sampai 10 Detik Turun 100 Meter

Ialah Dansekoal Laksamana Muda Iwan Isnurwanto yang pernah mengawaki KRI Nanggala 402 dalam kondisi blackout.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Irsan Yamananda
KOMPAS/DWI BAYU RADIUS
Kapal selam KRI Nanggala-402 bertolak dari Pelabuhan Indah Kiat, Cilegon, Banten, Sabtu (6/9/2014). Kegiatan itu bagian dari penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana kepada Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana. 

"Apa masalahnya ada satu vius [sikring] yang putus. Padahal kita tidak tahu itu di mana tapi karena kecanggihan KKM saat itu langsung bisa diperbaiki," ujar dia.

Iwan juga menyebut KRI Nanggala adalah kapal selam yang sangat aman.

Iwan yang sejak 1990 sampai tahun 2007 mengawaki kapal selam itu mengatakan Nanggala yang bertipe 206/1300 adalah tipe kapal selam yang sangat aman karena memiliki tangki pemberat pokok dan tangki tahan tekan.

KRI Nanggala 402, kata Iwan, memiliki enam tangki pemberat pokok di antaranya dua di bagian depan, dua di bagian tengah, dan dua di bahian belakang.

Selain itu, kapal tersebut juga memiliki tangki tahan tekan yang dapat digunakan untuk menghembus kapal sehingga bisa cepat naik ke permukaan.

Jika kapal akan tenggelam, dua jenis tangki tersebut dapat digunakan untuk mengapungkan kapal ke permukaan.

"Perlu rekan-rekan ketahui bahwa (tipe) 209/1300 ini merupakan kapal yang sangat safe untuk digunakan Angkatan Laut di mana pun di seluruh dunia," kata Iwan.

Iwan menjelaskan kapal tersebut juga dilengkapi dengan signal ejector atau pelontar sinyal yang dapat digunakan apabila kru kapal selam mengalami kedaruratan.

Alat tersebut, kata Iwan, biasa disebut pintu torpedo atau petor nomor 9.

"Mengapa kok kita tidak sampai menembakkan? Karena tadi, mungkin pergerakan yang sangat cepat sehingga tidak punya kesempatan untuk menembakkan.

Dapat dibayangkan, tidak sampai 10 detik sudah masuk ke dalam seratus meter.

Bagaimana bisa memikirkan hal yang sedemikian. Pegangan susah, apalagi hal demikian," pungkas Iwan.

Dugaan Penyebab Nanggala 402 Tenggelam

Dilansir dari kontan.co.id (artikel terbit pada 26/4), TNI AL meyakini bahwa peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402 bukan karena human error, black out, maupun mati listrik.

KRI Nanggala-402 Terbelah Jadi 3, TNI Yakin Penyebabnya Bukan Human Error: Lebih Kepada Faktor Alam

Analisa Awal Pihak TNI Soal Penyebab KRI Nanggala-402 Tenggelam: Saat Menyelam Langsung Hilang Ini

Sejumlah orang tengah berdiskusi di dekat salah satu bagian kapal selam KRI Nanggala-402 saat bersandar di pelabuhan.
Sejumlah orang tengah berdiskusi di dekat salah satu bagian kapal selam KRI Nanggala-402 saat bersandar di pelabuhan. (Lambok E.M Hutabarat via grid.id)

Laksamana Yudo Margono, selaku Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL TNI), mengatakan pada saat konferensi pers di Badung, Bali bahwa hal ini terjadi karena kondisi alam. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved