Cerita Guru SMA di Sukabumi Lumpuh Setelah Divaksin: Pusing & Keluar Darah 10 Menit Seusai Disuntik
Kisah seorang guru SMA di Sukabumi yang mengalami kelumpuhan setelah divaksin.
Teteh itu paling seneng kalau apa-apa itu divideoin, dia itu ceria.
Kalaupun punya masalah enggak dipikirin," katanya seperti dikutip dari Kompas TV dengan judul Cerita Guru SMA di Sukabumi yang Lumpuh Usai Divaksin, Badan Kaku Sampai Penglihatan Buram.
Ia menyebut, Susan Antela sudah mengajar selama sekitar tujuh tahun di SMAN 1 Cisolok sebagai guru Seni Budaya.
"Ngajar Seni Budaya, kalau tidak salah 7 tahun.
Teteh udah bersuami cuma sekarang sudah cerai, enggak punya anak," jelas dia.
• BPOM Tak Ikut Campur Soal Penyuntikan Vaksin Nusantara di RSPAD : Masyarakat Harus Pintar
Yayu pun berharap kakaknya sembuh dan kembali beraktivitas seperti biasa.
Saat ini, Susan Antela sudah mulai bisa berbicara walaupun masih terbata-bata.
"Harapannya Teteh sembuh kembali normal dan lakukan aktivitas seperti biasa.
Bicara sudah mulai, ngelihat dan berjalan belum," paparnya.
Sementara itu paman dari Susan, Opi S (43) menambahkan, peristiwa itu sudah terjadi sejak sebulan lalu.
Saat itu, Susan disuntik vaksin Covid-19 bersama ratusan guru di sebuah SMK di Cisolok dan dilakukan oleh pihak Puskesmas Cisolok.
"Setelah divaksin yang kedua, Susan dilarikan ke Rumah Sakit Palabuhanratu, dikarenakan badannya sudah kaku, enggak bisa ngomong, enggak bisa lihat, setelah dilarikan ke rumah sakit Palabuhanratu di situ dokter tidak bisa menangani, dirujuk ke RSHS Bandung.
Jelas dokter waktu itu ngobrol sama saya sebabkan karena vaksin," sambung dia.
Tanggapan Dinkes Sukabumi
Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, angkat bicara tentang guru Susan Antela yang mengalami kelumpuhan setelah disuntik vaksin.