Fakta Kasus Sate Beracun di Bantul: Beli Sianida Secara Online, Salah Sasaran, & Motif karena Cinta
Berikut deretan fakta terkait kasus sate maut di Bantul, Yogyakarta. Pelaku beli racun sianida secara online. Motif karena cinta.
TRIBUNMATARAM.COM - Berikut deretan fakta terkait kasus sate maut di Bantul, Yogyakarta.
Pelaku beli racun sianida secara online.
Motif karena cinta.
Wanita pengirim paket sate beracun yang menewaskan bocah SD berhasil diamankan pihak kepolisian.
Ternyata pelaku sudah membeli racun sianida sejak tiga bulan lau yang dibeli secara online.
Aksi itu dilakukan lantaran pelaku sakit hati dengan penyidik senior di Polresta Yogyakarta.
• Pakai Baju Tahanan Biru, Wanita Pengirim Sate Beracun di Bantul Digiring Polisi, Motif Sakit Hati
• Ada Indikasi Pembunuhan Berencana Sasar Polisi dalam Kasus Sate Beracun di Bantul

Penyidik senior itu merupakan target utama pelaku, namun akhirnya malah salah sasasarn dan menewaskan NFP (10).
NFP diketahui merupakan anak driver ojek online yang menerima oreder mengirimkan paket sate beracun dari pelaku.
NFP meninggal dunia setelah menyantap sate yang diketahui mengandung racun sianida tersebut.
Jajaran Polres Bantul akhirnya berhasil meringkus pelaku pengirim sate beracun yang menewaskan bocah NFP (10) tersebut.
Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkhan Rudy Satria, mengatakan inisal perempuan tersebut adalah NA (25).
• Nelangsa Bandiman Terima Order Offline Sate Beracun : Sebenarnya Gak Boleh, Tapi Butuh Duit
Warga asal Majalengka, Jawa Barat tersebut kini ditelah ditahan di Polres Bantul.
"Setelah kami lakukan penyelidikan selama empat hari, akhirnya kami bisa mengungkap pengirim makanan."
"Tersangka ditangkap Jumat (30/04/2021) di Potorono, di rumahnya,"katanya saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Senin (03/05/2021).
Ia menyebut kandungan racun yang ada di bumbu sate tersebut adalah kalium sianida (KCN).