Perampokan Rumah Pasutri Lansia di Purbalingga: Korban Disekap, Dipukul, dan Diminta Baca Bismillah

Simak deretan fakta mengenai perampokan rumah pasutri lansia di Purbalingga, Jawa Tengah.

Editor: Irsan Yamananda
Kompas
Ilustrasi 

"Lucunya pelaku memakai HP korban untuk mengirim wa kepada WA Grup keluarga korban untuk memberi kabar bahwa ada perampokan," kata Gurbacov.

Anak pertama korban yang melihat pesan dari nomor ayahnya merasa khawatir dan berusaha menelepon, tapi tak diangkat oleh pelaku.

"Awal saya tahu itu bapak kirim pesan ke grup percakapan keluarga, pesannya hanya 'ada orang kerampokan'. Saya telepon enggak diangkat. Kemungkinan itu yang kirim pesan perampoknya," ungkap Muliah.

Meski tidak diangkat, satu pelaku justru mengirimkan pesan suara ke anak korban seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "5 Fakta Perampokan Rumah Lansia, Pelaku Gemetar Saat Ikat Korban hingga Minta Bacakan Doa".

Dalam pesan suara tersebut, terdengar jelas suara pelaku memberi tahu bahwa keluarganya sedang dirampok.

"Ini keluarga korban, tolong ini yang punya hp lagi kerampokan," tutur pesan suara itu.

Polisi masih mendalami kasus ini. Polres Purbalingga bersama Tim Inafis dan K-9 telah melakukan olah TKP untuk mengumpulkan fakta-fakta kejadian.

Ditanya soal jaringan sindikat atau keterlibatan orang terdekat, Gurbacov belum bisa memastikan.

"Semua kemungkinan bisa saja terjadi tapi saat ini kami masih mendalami. Tapi untuk modus kami sudah ada gambaran," ucap dia. (Kompas/ Kontributor Banyumas, M Iqbal Fahmi)

#Purbalingga

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved