Misteri Nenek di NTT Tewas dengan Luka Tusuk, Cucu Dengar Suara Pintu Didobrak & Teriakan Korban
Detik-detik nenek usia 74 tahun di NTT tewas dengan luka tusuk, cucu sempat dengar teriakan korban dan pintu didobrak.
Remaja tersebut diketahui memiliki tato berupa kuda poni.
Usut punya usut, mendiang merupakan remaja berusia 14 tahun berinisial W.
Ia ditemukan mengambang di sungai daerah Blitar pekan lalu.
Kini, kasus tersebut telah ditangani oleh pihak berwajib.
Pihak kepolisian pun membeberkan perkembangan terbaru terkait misteri penemuan jasad ini.
Baca juga: Akhir Nahas Kakek Penggali Kubur, Dibunuh Keponakan yang Gangguan Jiwa, Mayat Dibuang di Sumur
Baca juga: Misteri 6 Mayat Ditemukan Berturut-turut di Kuningan, dari Lahan, Pacuan Kuda hingga Tepi Jalan
Menurut penyelidikan polisi, korban biasa menjual layanan seks.
Korban juga disebut terlibat percekcokan dengan rekan perempuannya.
Kala itu, mereka sedang minum minuman keras pada Minggu malam hingga Senin (12/7/2021) dini hari.
Lima hari kemudian, Sabtu (17/7/2021) sore, dua orang pencari ikan menemukan mayat W mengambang di sungai di Desa Jimbe, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Baca juga: Viral Video Wanita di Bekasi Kepergok Buang Mayat Bayi, Mengaku Sudah Meninggal Saat Dilahirkan
Kasatreskrim Polres Blitar AKP Ardyan Yudo Setyantono mengatakan, meski W baru berusia 14 tahun ternyata sudah terlibat dalam praktik prostitusi.
"Kalau kita lihat sekilas foto-fotonya, kita tidak menyangka bahwa korban baru berusia 14 atau 15 tahun," ujar Ardyan kepada Kompas.com, Selasa (20/7/2021).
Ardyan mengatakan, remaja yang tercatat sebagai warga Kecamatan Kanigoro itu terlihat terakhir kali bersama teman-temanya di sebuah warung kopi di wilayah Lodoyo, Kecamatan Sutojayan.
Bersama sekitar lima orang temannya, ujar Ardyan, W berada di warung kopi itu sambil minum minuman keras mulai Minggu malam hingga Senin dini hari.
Pada saat itulah, kata Ardyan, W terlibat percekcokan dengan salah satu temannya, seorang perempuan dengan inisial S yang juga dikenal sebagai pekerja hiburan malam dan penjaja layanan seks.
"Dalam kondisi mabuk, korban memprotes tarif layanan seks S yang dikenakan pada pelanggan terlalu rendah," tuturnya.
