DPRD Pangkep yang Tembok Pintu Rumah Tahfiz Sempat Berselisih dengan Warga, Marah Sambil Bawa Parang

Berikut pengakuan warga sekitar lokasi rumah tahfiz Al Quran yang pintunya ditembok oknum DPRD Pangkep.

Editor: Irsan Yamananda
Binmas Masale
Pintu belakang rumah Tahfiz Al Quran di Jl Ance Daeng Ngoyo, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan ditutup oleh oknum legislator Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Pangkep. 

"Pernah ada anak Tahfiz di usir parang, dari situ anak ini lapor ke polisi (Polsek Panakkukang) karena trauma.

A tidak suka ini anak- anak beraktivitas depan rumahnya," ujarnya.

Kejadian ini pun membuat warga setempat kecewa dengan sikap A dan sepakat untuk membongkar.

"Warga sudah mau bongkar itu tembok, cuman karena ini fasum, kami serahkan ke pihak kecamatan untuk mengambil solusi," Faisal menambahkan.

Ditambahkan Faisal, A jarang menempati rumahnya di Jl Ance Dg Ngoyo, karena aktivitasnya banyak dihabiskan di Pangkep. 

A hingga saat ini belum dapat di konfirmasi. Wartawan Tribun Timur berupaya melakukan konfirmasi atas insiden tersebut.

Kasus Penembokan Lainnya

Warga bersama kepolisian dan TNI membongkar tembok batu bata yang dipasang Nur Sayuti untuk menutup jalan di Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (16/4/2021).
Warga bersama kepolisian dan TNI membongkar tembok batu bata yang dipasang Nur Sayuti untuk menutup jalan di Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (16/4/2021). (KOMPAS.com/IDON)

Tembok yang dibangun Nur Sayuti untuk menutup akses jalan di Kelurahan Perhentian (sebelumnya ditulis Penghentian) Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, telah dibongkar, Jumat (16/4/2021).

Pembongkaran tembok setinggi lebih kurang 2,5 meter itu dilakukan setelah perkara ini dibicarakan secara bersama.

Dalam hal ini, dilakukan musyawarah bersama Kapolsek Bukitraya AKP Arry Prasetyo, Camat Marpoyan Damai Junaidi, Lurah Perhentian Marpoyan Hilda Suhanura, dan pihak terkait lainnya termasuk Sayuti.

Arry Prasetyo kepada Kompas.com mengatakan bahwa jalan yang ditutup tembok ini menjadi keluhan dari masyarakat.

"Penutupan akses jalan ini menimbulkan keresahan di masyarakat.

Maka dari itu, kita bersama-sama di sini mengadakan rapat untuk mencari solusi dalam penyelesaian permasalahan," ujar Arry.

Menurut Arry, kepolisian mengedepankan penyelesaian secara musyawarah win-win solution dan tidak membahas soal penegakan hukum.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved