Kronologi Preman Palak Kafe Milik Ucok Baba di Depok: Modus untuk Uang Keamanan & Mengaku Orang Kaya

Kafe milik Ucok Baba di Depok jadi korban pemalakan preman, berikut kronologi lengkapnya.

Editor: Irsan Yamananda
TribunStyle.com Kolase
Ucok Baba dipalak oleh preman dengan modus uang keamanan. 

TRIBUNMATARAM.COM - Aksi premanisme terjadi di daerah Depok, Jawa Barat.

Semua bermula dari beredarnya sebuah video pemalakan di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @depok24jam.

Hingga berita ini ditulis, video tersebut mendapatkan lebih dari seribu komentar dan disaksikan lebih dari 92 ribu warganet.

Dalam video tersebut, pelaku nampak mengenakan kemeja berwarna ungu muda dan celana jeans.

Ia terlihat mencak-mencak dan mengamuk pada Ucok Baba.

Baca juga: Apes Korbannya Lebih Galak Saat Dipalak, Preman di Lampung Kini Diciduk Polisi, Berikut Kronologinya

Baca juga: Preman di Padang Palak Panti Asuhan, Minta Jatah Bantuan Donatur, Polisi: Anak Pelaku Diasuh di Sana

Pelaku pemalakan terhadap kafe milik komedian Ucok Baba diamankan Tim Jaguar Polres Metro Depok
Pelaku pemalakan terhadap kafe milik komedian Ucok Baba diamankan Tim Jaguar Polres Metro Depok (Tim Jaguar Polres Metro Depok/ Tribunjakarta.com)

Bahkan, ia mengaku anak orang kaya di daerah Rawa Geni, Cipayung, Kota Depok.

“Cok maaf ya gue anak orang kaya, di Rawa Geni gue anak orang kaya, tanya si Ayu nih.

Gue anak orang kaya.

Gue bukannya duit ngemis sama lu cok lu artis,” teriak si pelaku terhadap Ucok Baba dalam video tersebut.

Baca juga: 6 Preman di Sidoarjo Hajar TNI Hingga Babak Belur karena Dikira Maling: Korban Sempat Mondar-mandir

“Jangan duit seratus, dua ratus, tiga ratus, gope gedenya, gue anak orang kaya di Rawa Geni.

Siapa yang gak kenal gue di Rawa Geni.

Gue anak orang kaya di Rawa Geni,” kanjut dia dengan nada tinggi.

Kasus itu kini ditangani oleh pihak berwajib.

Lokasinya berada di Jalan Pala Bali, Pondok Terong, Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat.

Diketahui pelaku pemalakan berinisial ID.

Ia diamankan Tim Jaguar Polres Metro Depok selang beberapa jam setelah memalak Ucok Baba.

Kepala Tim Jaguar Polres Metro Depok, Iptu Winam Agus, mengatakan, ID diamankan di sebuah pos tak jauh dari lokasi pemalakan, saat sedang pesta minuman keras.

“Ada sekitar 10 orang, dua di antaranya wanita sedang asik minum minuman keras, dan salah satunya pelaku pemalakan itu (ID),” ujar Winam kepada TribunJakarta, Rabu (11/8/2021).

Saat digeledah, Winam mengatakan pihaknya menemukan senjata tajam dalam pos tersebut.

Baca juga: Penjual Bakso Bersimbah Darah Dipukuli Preman Tukang Palak Gegara Uang 5 Ribu, Gerobak Hancur

Namun, tidak satupun orang di lokasi kejadian yang mengakui senjata tajam tersebut.

“Kami geledah pos tersebut, kami temukan sajam.

Namun mereka tidak mengakuinya.

Akhirnya ID kami bawa ke komando, berikut satu orang kami bawa juga sebagai saksi,” bebernya.

Modus minta uang keamanan

Winam mengatakan, ID merupakan anggota organisasi masyarakat (ormas) dan sudah kerap melakukan tindakan pemalakan tersebut di lingkungan sekitar.

“Ternyata oknum preman ini sudah dua kali datang, yang pertama tidak dilayani, nah yang kedua ini preman tersebut datang lagi dan mabuk marah-marah. Karena tidak mau ribut, diberilah preman tersebut uang Rp 500 ribu,” kata Winam.

Winam mengatakan, pelaku meminta uang secara paksa ini dengan modus uang keamanan.

“Modusnya minta uang keamanan, sambil mabuk,” jelas Winam seperti dikutip dari TribunJakarta.com dengan judul Marah-marah hingga Mengaku Kaya, Preman Pakai Uang Palak Kafe Ucok Baba di Depok Untuk Pesta Miras.

Kasus Premanisme Lainnya

Beberapa orang preman diduga memalak sebuah panti asuhan di Kota Padang, Sumatera Barat.

Padahal, anak salah satu terduga pelaku diasuh di tempat tersebut.

Usut punya usut, peristiwa itu terjadi tepatnya di Panti Asuhan, Rumah Singgah dan Thafidz Jasmine Nabila Inayah di Ulak Karang Utara, Padang.

Dewi Melinda, pengelola panti asuhan menceritakan kronologi peristiwa tersebut.

Ia mengaku sempat dipalak oleh oknum pemuda setempat.

Menurut Dewi, peristiwa itu terjadi pada bulan puasa kemarin.

 9 Preman Rusak Warung di Lampung Hingga Luluh Lantak, Bawa Sajam & Minta Pedagang Pergi dari Lokasi

 6 Preman di Sidoarjo Hajar TNI Hingga Babak Belur karena Dikira Maling: Korban Sempat Mondar-mandir

Panti asuhan di Padang diduga dipalak oleh preman.
Panti asuhan di Padang diduga dipalak oleh preman. (TRIBUNPADANG.COM/RIZKA DESRI YUSFITA)

Kala itu, ada donatur yang datang mengantarkan bantuan ke panti asuhan.

"Iya benar, itu mis komunikasi saja. Ketika itu ada donatur mengantar bantuan."

"Saya bilang, sebelumnya ada yang ngaku ketua pemuda ke sini, minta bagian."

"Saya bilang sama donatur, bawa aja dulu bantuannya sebab nanti bantuan ini diminta sama yang ngaku ketua pemuda," tutur Dewi Melinda, Rabu (26/6/2021) seperti dikutip dari TribunPadang.com dengan judul Panti Asuhan di Padang Dipalak Preman, Pengelola: Kalau Nggak Dikasih, Tak Jamin Panti Aman.

 Penjual Bakso Bersimbah Darah Dipukuli Preman Tukang Palak Gegara Uang 5 Ribu, Gerobak Hancur

Lalu, kata Dewi, donatur itu memberi tahu ke temannya ada dugaan pemalakan di panti sehingga sampai ke pihak yang berwajib.

Dewi tak menampik tahun lalu dugaan aksi pemalakan itu cukup banyak.

Mereka berebut-rebut ke panti yang pada akhirnya anak panti tidak mendapat bantuan itu.

"Kalau tahun sekarang, ada juga yang ngaku ketua pemuda, tapi saya tidak yakin, minta jatah juga, kalau enggak dikasih, nanti dia tidak menjamin panti ini akan aman."

"Makanya saya kasih beberapa botol sirup, datang donatur diminta lagi," ungkap Dewi.

Dewi tak pernah menyangka aksi pemalakan itu sampai ke pihak berwajib.

"Kasihan anak-anak, saya dipanggil-panggil.

Anak-anak belum makan, semua terbengkalai," ucap Dewi.

Dewi mengatakan permasalahan itu akhirnya diselesaikan secara damai.

Ia berharap ke depan hal serupa tidak terjadi lagi.

 Teddy Ngaku Dikejar Preman & Sebut Hidupnya Hancur, Sule : Saya Nggak Ngirim Preman, Ngapain?

"Kalau dia butuh, Insyaallah kita bantu.

Misalnya, dia kurang mampu tak sanggup biayai anaknya, masukan anaknya ke panti."

"Nanti kita beri makan karena warga dhuafa di sini kami bantu, di sini tidak dibatasi anak-anak untuk makan," tutur Dewi. 

2 Pelaku Diamankan Polisi

Ilustrasi - Dua orang diduga preman yang memalak panti asuhan di Padang ditangkap.
Ilustrasi - Dua orang diduga preman yang memalak panti asuhan di Padang ditangkap. (Istimewa)

Polisi telah mengamankan pelaku yang diduga melakukan pungli terhadap panti asuhan di Kelurahan Ulak Karang Utara, Kota Padang.

Kedua pelaku tersebut berinisial A (39) dan AM (47).

Mereka diamankan pada Rabu (23/6/2021).

Kapolsek Padang Utara, AKP Nahri Sukra mengatakan, saat ini pelaku sudah dipulangkan karena korban tidak membuat laporan.

"Korban tidak membuat Laporan Polisi, sebelumnya korban meminta untuk tidak diviralkan.

Namun, terlanjur viral," kata AKP Nahri Sukra, Kamis (24/6/2021).

 Cerita Mantan Preman & Tukang Mabuk Jenuh Buat Maksiat, Kini Bangun Panti Asuhan Tanpa Minta-minta

Kata dia, kejadian dugaan pungutan liar tersebut terjadi pada 1 tahun yang lalu dan pada bulan Ramadan kemarin.

Di mana, pelaku meminta bantuan kepada panti asuhan, namun korban hanya memberikan 8 botol minuman fanta.

"Korban memanggil para pelaku dan menjelaskan kalau hendak meminta bantuan bawalah Kartu Keluarga," katanya.

Ia menyebutkan, setelah memberikan KK, pelaku tidak pernah datang lagi.

"Jadi korban tidak membuat Laporan Polisi dan tidak akan menuntut. Barang buktinya cuma 8 botol minuman fanta," ujarnya.

Ia menyebutkan, pelaku diamankan karena sudah viral dan dibawa ke Polsek Padang Utara.

"Salah satu pelaku ada anaknya di dalam panti asuhan tersebut. Diduga pelaku ini ingin mendapatkan bantuan juga, tapi caranya salah," katanya.

Selanjutnya para pelaku diberikan petunjuk oleh pengurus panti, kalau untuk mendapatkan bantuan ada prosedurnya.

"Saat ini sudah dipulangkan, karena mengamankan orang 1 kali 24 jam. Kecuali korban melakukan penuntutan karena mengalami kerugian," katanya. 

Artikel lainnya terkait premanisme

(TribunPadang/Rizka Desri Yusfita) (TribunJakarta)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved