Tersangka Penyuntik Vaksin Kosong ke Siswa Cuma Ngaku Lalai, Polisi Dalami Temuan Motif Lain
Meski tersangka mengaku hanya lalai karena hari itu menyuntik pada 599 orang, polisi tetap menggali adanya motif lain.
TRIBUNMATARAM.COM - Pengakuan EO, perawat yang suntikkan vaksin kosong pada siswa hanya lalai, polisi selidiki motif lain.
Kasus perawat menyuntikkan vaksin kosong di Jakarta Utara masih terus dalam penyelidikan.
Meski tersangka mengaku hanya lalai karena hari itu menyuntik pada 599 orang, polisi tetap menggali adanya motif lain.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan pendalaman dengan memeriksa EO, perawat yang kini ditetapkan sebagai tersangka kasus penyuntikan vaksin 'kosong' kepada anak inisial BLP.
Yusri menyebut, pendalaman pemeriksaan itu dilakukan guna mengungkap motif lain dari tersangka EO menyuntikkan vaksin kosong tersebut.
"Kami masih mendalami terus termasuk dengan motifnya seperti apa, apakah kemungkinan akan ada motif lain. Akan kami sampaikan," kata Yusri kepada awak media saat jumpa pers di Polres Jakarta Utara, dikutip Rabu (11/8/2021).
Baca juga: Viral Nakes Vaksin Warga Diduga Pakai Jarum Kosong, Dinkes Janji Beri Sanksi Jika Terbukti Benar
Baca juga: Cuma Minta Maaf saat Ditegur, Perawat Penyuntik Vaksin Kosong Akui Lalai : Hari Itu Suntik 599 Orang
Sementara ini kata Yusri, pelaku sudah mengakui kesalahannya tersebut, dengan alasan yang bersangkutan lalai dalam menjalankan tugas sebagai vaksinator.
Alasan tersebut didasari karena, pada hari yang bersamaan, EO melakukan penyuntikkan vaksin kepada 599 orang.
"Yah jelas ya, jadi kelalaiannya memang awal ini yang bersangkutan sudah memvaksin hari itu setelah 599 orang dan dia merasa dia lalai tidak memeriksa lagi," ucap Yusri.
"Harusnya memang ketentuannya dia periksa dulu. Itu yang dia sampaikan, tapi masih kami periksa dulu seperti apa (motif lain)," imbuhnya.

Minta Maaf karena Lalai
Kepada awak media, tersangka EO mengaku bersalah atas kejadian tersebut, dan meminta maaf terutama kepada keluarga dari anak berinisial BLP yang menerima vaksin kosong itu.
"Saya mohon maaf terlebih terutama kepada keluarga dan orang tua anaknya yang telah saya vaksin. Saya mohon maaf sebesar-besarnya, saya tidak ada niat apapun," kata EO saat Jajaran Polres Metro Jakarta Utara melakukan jumpa pers.
Tak hanya kepada anak berinisial BLP, dirinya juga menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat yang sudah dibuat resah akibat perbuatannya.
Pasalnya, berdasarkan pengakuan EO, pada hari itu dirinya menyuntikkan vaksin kepada 599 orang yang mengikuti program vaksinasi massal.
"Saya akan mengikuti segala proses yang akan saya jalani ke depan. Saya mohon maaf, hari itu saya vaksin 599 orang," tuturnya.