Kafe Milik Ucok Baba Dipalak Preman Dua Kali, Pelaku Ketahuan Bawa Sajam dan Diberi Uang Rp 500.000
Kronologi premanisme di kafe milik Ucok Baba, pelaku ketahuan bawa senjata tajam.
TRIBUNMATARAM.COM - Kabar kurang sedap menimpa komedian Ucok Baba.
Salah satu kafe miliknya dipalak oleh preman.
Kini, kasus tersebut telah ditangani oleh aparat kepolisian.
Usut punya usut, peristiwa itu terjadi di Jalan Pala Bali, Bojong Pondok Terong, Kota Depok, Jawa Barat.
Sementara aksi pemalakannya dilakukan pada hari Senin (9/8/2021).
Tim Jaguar Polres Metro Depok kini telah menangkap sang preman.
Baca juga: Kronologi Preman Palak Kafe Milik Ucok Baba di Depok: Modus untuk Uang Keamanan & Mengaku Orang Kaya
Baca juga: Apes Korbannya Lebih Galak Saat Dipalak, Preman di Lampung Kini Diciduk Polisi, Berikut Kronologinya

Preman tersebut berinisial Id.
Polisi lalu menjelaskan kronologi peristiwa tersebut.
Semua berawal ketika Id mendatangi kafe milik Ucok Baba.
Setelah itu, pelaku memalak sejumlah uang kepada Ucok Baba.
Tidak mau ada keributan akhirnya permintaan Id dikabulkan.
"Diberilah preman tersebut yang sebesar Rp500.000," ujar Kepala Tim Jaguar Iptu Winam Agus.
Baca juga: 9 Preman Rusak Warung di Lampung Hingga Luluh Lantak, Bawa Sajam & Minta Pedagang Pergi dari Lokasi
Berdasarkan keterangan yang diberikan Ucok Baba, pemalakan tersebut bukanlah pertama kali namun sudah dua kali terjadi sehingga sudah masuk kategori tindak pidana.
Oleh karena itu, aksi premanisme tersebut sudah meresahkan masyarakat dan orang yang sedang berusaha di masa pandemi Corona.
Motif sementara yang ditemukan Tim Jaguar, Id memalak untuk membiayai pesta minuman keras (miras). Id mengaku melakukan hal tersebut hampir setiap malam bersama teman-temannya.
Saat digeledah Id tidak membawa senjata tajam (sajam). Polisi lantas memeriksa pos yang biasa ditempatinya.
"Ketika kami geledah posnya, kami temukan sajam, namun mereka tidak mengakuinya," ujar Winam.
Lebih lanjut, Id dibawa ke Polres Metro Depok bersama satu orang yang dijadikan sebagai saksi seperti dikutip dari Kompas TV dengan judul Kronologi Kafe Ucok Baba Dipalak Preman, Uangnya untuk Pesta Miras.
Kasus Premanisme Lainnya
Beberapa orang preman diduga memalak sebuah panti asuhan di Kota Padang, Sumatera Barat.
Padahal, anak salah satu terduga pelaku diasuh di tempat tersebut.
Usut punya usut, peristiwa itu terjadi tepatnya di Panti Asuhan, Rumah Singgah dan Thafidz Jasmine Nabila Inayah di Ulak Karang Utara, Padang.
Dewi Melinda, pengelola panti asuhan menceritakan kronologi peristiwa tersebut.
Ia mengaku sempat dipalak oleh oknum pemuda setempat.
Menurut Dewi, peristiwa itu terjadi pada bulan puasa kemarin.
• 9 Preman Rusak Warung di Lampung Hingga Luluh Lantak, Bawa Sajam & Minta Pedagang Pergi dari Lokasi
• 6 Preman di Sidoarjo Hajar TNI Hingga Babak Belur karena Dikira Maling: Korban Sempat Mondar-mandir

Kala itu, ada donatur yang datang mengantarkan bantuan ke panti asuhan.
"Iya benar, itu mis komunikasi saja. Ketika itu ada donatur mengantar bantuan."
"Saya bilang, sebelumnya ada yang ngaku ketua pemuda ke sini, minta bagian."
"Saya bilang sama donatur, bawa aja dulu bantuannya sebab nanti bantuan ini diminta sama yang ngaku ketua pemuda," tutur Dewi Melinda, Rabu (26/6/2021) seperti dikutip dari TribunPadang.com dengan judul Panti Asuhan di Padang Dipalak Preman, Pengelola: Kalau Nggak Dikasih, Tak Jamin Panti Aman.
• Penjual Bakso Bersimbah Darah Dipukuli Preman Tukang Palak Gegara Uang 5 Ribu, Gerobak Hancur
Lalu, kata Dewi, donatur itu memberi tahu ke temannya ada dugaan pemalakan di panti sehingga sampai ke pihak yang berwajib.
Dewi tak menampik tahun lalu dugaan aksi pemalakan itu cukup banyak.
Mereka berebut-rebut ke panti yang pada akhirnya anak panti tidak mendapat bantuan itu.
"Kalau tahun sekarang, ada juga yang ngaku ketua pemuda, tapi saya tidak yakin, minta jatah juga, kalau enggak dikasih, nanti dia tidak menjamin panti ini akan aman."
"Makanya saya kasih beberapa botol sirup, datang donatur diminta lagi," ungkap Dewi.
Dewi tak pernah menyangka aksi pemalakan itu sampai ke pihak berwajib.
"Kasihan anak-anak, saya dipanggil-panggil.
Anak-anak belum makan, semua terbengkalai," ucap Dewi.
Dewi mengatakan permasalahan itu akhirnya diselesaikan secara damai.
Ia berharap ke depan hal serupa tidak terjadi lagi.
• Teddy Ngaku Dikejar Preman & Sebut Hidupnya Hancur, Sule : Saya Nggak Ngirim Preman, Ngapain?
"Kalau dia butuh, Insyaallah kita bantu.
Misalnya, dia kurang mampu tak sanggup biayai anaknya, masukan anaknya ke panti."
"Nanti kita beri makan karena warga dhuafa di sini kami bantu, di sini tidak dibatasi anak-anak untuk makan," tutur Dewi.
2 Pelaku Diamankan Polisi

Polisi telah mengamankan pelaku yang diduga melakukan pungli terhadap panti asuhan di Kelurahan Ulak Karang Utara, Kota Padang.
Kedua pelaku tersebut berinisial A (39) dan AM (47).
Mereka diamankan pada Rabu (23/6/2021).
Kapolsek Padang Utara, AKP Nahri Sukra mengatakan, saat ini pelaku sudah dipulangkan karena korban tidak membuat laporan.
"Korban tidak membuat Laporan Polisi, sebelumnya korban meminta untuk tidak diviralkan.
Namun, terlanjur viral," kata AKP Nahri Sukra, Kamis (24/6/2021).
• Cerita Mantan Preman & Tukang Mabuk Jenuh Buat Maksiat, Kini Bangun Panti Asuhan Tanpa Minta-minta
Kata dia, kejadian dugaan pungutan liar tersebut terjadi pada 1 tahun yang lalu dan pada bulan Ramadan kemarin.
Di mana, pelaku meminta bantuan kepada panti asuhan, namun korban hanya memberikan 8 botol minuman fanta.
"Korban memanggil para pelaku dan menjelaskan kalau hendak meminta bantuan bawalah Kartu Keluarga," katanya.
Ia menyebutkan, setelah memberikan KK, pelaku tidak pernah datang lagi.
"Jadi korban tidak membuat Laporan Polisi dan tidak akan menuntut. Barang buktinya cuma 8 botol minuman fanta," ujarnya.
Ia menyebutkan, pelaku diamankan karena sudah viral dan dibawa ke Polsek Padang Utara.
"Salah satu pelaku ada anaknya di dalam panti asuhan tersebut. Diduga pelaku ini ingin mendapatkan bantuan juga, tapi caranya salah," katanya.
Selanjutnya para pelaku diberikan petunjuk oleh pengurus panti, kalau untuk mendapatkan bantuan ada prosedurnya.
"Saat ini sudah dipulangkan, karena mengamankan orang 1 kali 24 jam. Kecuali korban melakukan penuntutan karena mengalami kerugian," katanya.
Artikel lainnya terkait premanisme
(Kompas TV/ Dian Nita)