Pengakuan Pembunuh Wanita Hamil 8 Bulan di Semarang: Baru Lulus SMA & Bertemu Korban di Angkringan

Berikut sederet pengakuan remaja pembunuh wanita hamil 8 bulan di Semarang.

Editor: Irsan Yamananda
Kompas/ handout
Ilustrasi - Pengakuan pelaku pembunuhan wanita hamil di Semarang. 

Permintaan itu bahkan sering dilakukan hingga usia kandungan korban kurang lebih 8 bulan.

Ilustrasi - Pengakuan pembunuh wanita hamil di Semarang.
Ilustrasi - Pengakuan pembunuh wanita hamil di Semarang. (Tribunnews.com)

"Korban tidak berkenan mengikuti permintaan tersangka untuk menggugurkan kandungan korban," kata Kapolrestabes Semarang, Irwan Anwar, dilansir Tribun Jateng.

Itu menjadi salah satu alasan AD akhirnya nekat menghabisi nyawa kekasihnya.

4. ADS kesal disuruh-suruh

Selain karena korban tak mau menggugurkan kandungannya, ada alasan lain yang membuat ADS gelap mata membunuh SAN.

ADS merasa kesal karena sering disuruh-suruh oleh korban.

"Saya sering disuruh-suruh mengambilkan barang yang membuat emosi."

"Saya sering disuruh ambilin air minum, baju, dan disuruh-suruh bantuin ke kamar mandi," ungkap ADS.

ADS mengaku menghabisi nyawa pacarnya pada Jumat sekira pukul 10.30 WIB.

Ia melakukan tindak kekerasan hingga akhirnya korban meninggal dunia

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar paparkan kasus pembunuhan yang dilakukan ADS (18) pemuda asal Surakarta kepada pacarnya sendiri Silvi Ayu Nugraha (23) warga Randublatung Blora di kos D'kost ekslusif Jalan WR Supramatman Simongan
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar paparkan kasus pembunuhan yang dilakukan ADS (18) pemuda asal Surakarta kepada pacarnya sendiri Silvi Ayu Nugraha (23) warga Randublatung Blora di kos D'kost ekslusif Jalan WR Supramatman Simongan (Tribun Jateng)

5. Pura-pura minta tolong

Untuk menutupi perbuatan kejinya, ADS berpura-pura minta tolong penghuni kos, Andito.

Saat itu, selepas salat Jumat, Andito tiba-tiba dipanggil oleh ADS.

"Pulang kerja saya langsung Jumatan, habis Jumatan sampai kos dipanggil pacar korban minta tolong."

"Pas saya lihat mukanya sudah hitam. Kurang lebih jam 1-an. Saya langsung laporan ke Pak RT," kata Andito, seperti dikutip dari Kompas.com.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved