Bantah Rudapaksa 3 Anak, Ayah di Luwu Timur Sebut Si Ibu Sakit Hati: Dia Lihat Saya VC Calon Istri
Ayah yang diduga rudapaksa 3 anaknya di Luwu Timur, Sulawesi Selatan akhirnya angkat bicara.
TRIBUNMATARAM.COM - Publik tengah ramai membahas dugaan ayah merudapaksa 3 anak kandungya sendiri.
Peristiwa itu terjadi di Luwu Timur.
Berdasarkan kabar yang beredar dugaan rudapaksa tersebut terjadi pada tahun 2019 lalu.
Ibu terduga korban, RS, yang melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib.
Namun, penyelidikannya dihentikan oleh polisi.
Alasannya, pelapor tidak punya cukup bukti.
Baca juga: Polri Ungkap Hasil Interview dengan Dokter yang Periksa 3 Koban Dugaan Rudapaksa di Luwu Timur
Baca juga: Minta Polisi Dukung Ibu Korban Dugaan Rudapaksa di Luwu Timur, Ketua DPD PKS: Jangan Diviktimisasi

Sontak, kasusnya kini menjadi perbincangan warganet dan viral di media sosial.
Sang ayah kandung diketahui berinisial SF.
Ia adalah seorang aparatur sipil negara (ASN) aktif di Pemkab Luwu Timur.
Pada tahun 2017 RS dan SF resmi bercerai.
Baca juga: Sempat Sebut Hoax, Polisi Anggap Ibu 3 Anak yang Dirudapaksa Ayah Kandung di Luwu Timur Kurang Waras
Setelah 2 tahun berpisah, RS melaporkan mantan suaminya kepada aparat kepolisian atas dugaan perkosaan terhadap 3 anaknya.
Kepada Kompas.com, SF membantah tudingan RS mantan istrinya, termasuk tudingan bahwa dirinya mempengaruhi proses hukum.
“Apa yang ditudingkan kepada saya melakukan perkosaan terhadap 3 anak saya itu tidak benar,"kata SF, Kamis (14/10/2021).
SF mengatakan, dia adalah staf inspektorat yang tidak punya kewenangan dan tidak punya jabatan untuk memengaruhi proses hukum.
"Saya dianggap sebagai pejabat yang mampu mempengaruhi proses hukum yang berjalan di Luwu Timur hingga Polda Sulsel ternyata tidak benar. Jadi itu hanya fitnah belaka,” kata SF.