5 Fakta Evi Apita Maya, Calon Anggota DPD Asal NTB Kasus Foto Editan Terlalu Cantik, Inilah Sosoknya

Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

5 fakta Evi Apita Maya caleg asal NTB

Ini sosok Evi Apita Maya, salah satu calon anggota DPD asal NTB yang viral karena kasus foto editannya yang berbeda dengan asilnya, lengkap 5 faktanya.

TRIBUNMATARAM.COM - Nama Evi Apita Maya tidak asing lagi di kalangan masyarakat belakangan ini.

Sosoknya mulai dikenal saat sidang sengketa hasil pemilu legislatif di Mahkamah Konstitusi (MK).

Seperti kita tahu, Evi adalah calon anggota legislatif Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang maju dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ia mengantongi suara terbanyak pada pemilu legislatif DPD NTB 2019 dengan jumlah 283.932 suara.

• Setelah Lamaran Cut Meyriska dan Roger Danuarta Kompak Pajang Foto dengan Baju Pengantin Adat Aceh

• Menikah di Usia Setengah Abad, Begini Wajah Suami Ketiga Donna Harun yang Nampak Ganteng dan Gagah

• Respon Pertama Syahrini Istri Reino Barack Disorot Hamill, Kakak Aisyahrani Lakukan Ini di Instagram

• Penyesalan Orang Saat Berusia 20-an Berdasar Zodiak, Aries Gila Kerja & Cancer Terlalu Fokus Cinta

Capaian ini tak membuat jalan Evi mulus. Pesaingnya yang juga mencalonkan diri sebagai anggota DPD NTB bernama Farouk Muhammad, mempersoalkan foto pencalonan Evi yang dulu terpampang pada alat peraga kampanye (APK) dan surat suara pemilu.

Oleh Farouk, Evi dituding memanipulasi masyarakat lantaran fotonya diedit melewati batas wajar.

Farouk juga menuduh Evi telah membohongi pemilihnya menggunakan foto editan sehingga ia berhasil mengantongi suara terbanyak.

Hingga saat ini, perkara tersebut masih terus bergulir di Mahkamah Konstitusi.

Namun, siapakah sosok Evi Apita Maya sebenarnya? Bagaimana rekam jejak Evi di bidang politik?

1. Sarjana hukum dan magister kenotariatan

Caleg DPD Dapil NTB Evi Apita Maya di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Senin (22/7/2019). (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)

Evi Apita Maya lahir di Tanjung Enim, Sumatra Selatan. Meski kedua orang tua Evi tak berkecimpung di bidang politik, sejak duduk di bangku sekolah Evi telah tertarik dengan politik. Ia menjadi bagian dari berbagai organisasi.

Kesenangan Evi berlanjut hingga ia duduk di bangku kuliah Ilmu Hukum Universitas Diponegoro.

Lulus sebagai sarjana hukum, Evi semula berniat melanjutkan studinya di Universitas Leiden, Belanda.

• Meninggal Bersamaan karena Kecelakaan, Pasutri Tinggalkan Dua Orang Anak, Postingan Sebelumnya Viral

Namun, hal ini urung dilakukan dan Evi memutuskan untuk mengambil pendidikan S2 di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat. Ia lulus sebagai magister kenotariatan dengan gelar cumlaude.

Halaman
1234