Tak Hanya Pakai Anggota Manusia, ISIS Gunakan Sapi untuk Lancarkan Serangan Bom

Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sapi dijadikan pengirim bom peledak

TRIBUNMATARAM.COM - Kelompok teroris ISIS menggunakan sapi yang diikat dengan bahan peledak untuk melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan Irak.

Dua ekor sapi diikat dengan sabuk bahan peledak dan dibiarkan berjalan menuju pos pemeriksaan militer di Provinsi Diyala ketika tentara Irak melepaskan tembakan kemudian meledakkannya.

Satu orang warga sipil tewas akibat serangan yang gagal pada Minggu (1/9/2019) lalu itu, menurut laporan di situs Rudaw, dikutip Fox News.

Menurut pejabat lokal Sadiq Husseini, insiden itu menunjukkan bahwa kelompok itu telah kehilangan kemampuan untuk merekrut anggota muda dan calon pembom bunuh diri.

Curhatan Melaney Ricardo Kehilangan 3 Pekerjaan, Elza Syarief Berikan Komentar Pedas Begini

Ibu Hamil Ditandu Sepanjang 7 KM Menuju Pusksesmas Terdekat, Bayi dalam Kandungan Meninggal

• Anjing Bima Aryo Gigit ART Hingga Tewas, Polisi Temukan Pemiliknya Bukan Rekan Richard Kyle tersebut

• Kursi Pelaminan Kosong karena Pengantin Tak Datang, Orangtua Duduk Menggantikan Sembari Menangis

"Insiden itu menunjukkan kelompok tersebut telah kehilangan kemampuan untuk merekrut orang-orang muda dan calon pembom bunuh diri, sebagai gantinya mereka menggunakan ternak," ujar Husseini.

Provinsi Diyala menjadi rumah bagi suku Kurdi, Sunni, dan Syiah, serta menjadi pusat perselisihan antara pemerintah daerah Kurdistan dan Irak, dengan kedua pihak mengklaim kepemilikan.

ISIS mengambil keuntungan dari perselisihan ini dan berupaya membangun kembali kelompoknya setelah kehilangan sebagian besar wilayah yang sempat mereka kuasai di bawah kekhalifahan.

Di bagian selatan provinsi itu, ISIS menguasai zona dukungan yang tahan lama dan meningkatkan serangannya terhadap pasukan keamanan, tokoh suku setempat, dan situs komersial, menurut Institut Studi Perang.

Sempat Sembuh, Kondisi Terkini Ria Irawan Setelah Kanker Kembali Menyebar di Tubuhnya

Upaya menggunakan ternak untuk melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan mungkin merupakan yang pertama kali digunakan ISIS, namun taktik serupa pernah digunakan kelompok militan sebelumnya.

Pada November 2003, lebih dari selusin roket dilaporkan ditembakkan dari sebuah gerobak yang ditarik keledai dan menghantam menteri perminyakan Irak, serta dua hotel di pusat kota Baghdad, menurut CBS News.

"Kita telah menemui banyak insiden di mana mereka menggunakan taktik berteknologi rendah semacam ini."

"Terkadang kami bisa menghentikannya dan sekali waktu serangan mereka berhasil," kata Brigadir Jenderal Mark Kimmit, wakil kepala operasi AS di Irak, pada saat itu.

Tahu Vicky Prasetyo Dekati Tamara Bleszynski, Raut Muka Teuku Rasya Berubah Seketika, Kenapa Gitu?

Badan penelitian nonprofit, Action on Armed Violence, yang berbasis di London, telah mencatat setidaknya enam insiden serangan menggunakan "perangkat peledak improvisasi" (IED) yang dibawa menggunakan keledai, sejak 2010, dan menewaskan hingga 14 orang. Seluruh insiden terjadi di Pakistan dan Afghanistan.

ISIS juga diketahui pernah setidaknya satu kali menggunakan produk susu untuk menyelundupkan bahan peledak.

Kelompok militan itu menyelundupkan bahan peledak dari Suriah menggunakan ember keju untuk digunakan dalam serangan terhadap tempat-tempat ibadah, target militer, dan pertemuan.

Namun rencana serangan itu dapat digagalkan setelah dilakukannya operasi pengawasan oleh polisi selama 10 bulan untuk mengungkap plotnya. (Kompas.com/Agni Vidya Perdana)

Sumber : https://internasional.kompas.com/read/2019/09/06/19150381/tak-hanya-pakai-anggota-manusia-isis-kini-gunakan-sapi-untuk-serangan?page=all

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Hanya Pakai Anggota Manusia, ISIS Kini Gunakan Sapi untuk Serangan Bom"

Pesta Pernikahan Diserang Bom Bunuh Diri Tewaskan 63 Orang & 182 Terluka, ISIS Klaim Lakukan Ledakan (Kompas.com/REUTERS/Mohammad Ismail)

Pesta Pernikahan Diserang Bom Bunuh Diri Tewaskan 63 Orang & 182 Terluka, ISIS Klaim Lakukan Ledakan

TRIBUNMATARAM.COM - Pesta pernikahan di Afghanistan mendadak penuh jeritan pilu karena adanya bom bunuh diri yang tewaskan 63 orang, ISIS klaim lakukan peledakan ini!

Sebanyak 63 orang tewas di sebuah pesta pernikahan karena adanya bom bunuh diri.

Sosok pelaku ini meledakkan diri dalam acara pernikahan yang sedang berlangsung meriah.

Ledakan ini berlangsung pada Sabtu malam (17/8/2019) itu terjadi di tengah perundingan tahap akhir antara Amerika Serikat (AS) dengan Taliban.

• Cek Kompensasi Pemadaman Listrik, Langsung Tertera yang Jumlah Ganti Rugi: Saya Dapat Rp 45.192

• Viral Pernikahan Seorang Pria dengan Dua Kekasihnya Sekaligus, Beri Mahar 10 Ribu Rupiah!

• Botol Air Mineral Untuk Menkeu Sri Mulyani Mendadak Ditarik Lagi Gara-gara Teriakan Menteri Susi Ini

• Mulai Aktif Lagi di Medsos, Veronica Tan Unggah Foto Bercaption Singgung Punya Hati, Sindir Siapa?

Namun Taliban membantah atas bom bunuh diri yang diledakkan di pesta pernikahan di Afghanistan ini.

Dikutip dari Kompas.com korban kebanyakan perempuan dan anak-anak.

Korban luka bahkan mencapai ratusan orang.

"Di antara korban tewas terdapat perempuan dan anak-anak," beber Nasrat Rahimi, juru bicara kementerian dalam negeri yang menambahkan, ada 182 orang terluka.

Pesta pernikahan di Afghanistan memang selalu digelar epik dan meriah.

Ratusan bahkan ribuan tamu datang dan merayakan pesta selama berjam-jam.

Namun kebahagian mereka mendadak sirna karena bom bunuh diri ini.

Dalam gambar yang kemudian menjadi viral, aula pesta berubah menjadi tragedi dengan baju robek, topi, sandal, maupun botol air mineral berserakan dan bersimbah darah.

Salah satu tamu yang hadir memberikan kesaksian jika ledakan terjadi di area tamu pria.

Namun beruntungnya Mohammad Farhaq saat itu tengah berada di bagian sisi perempuan.

Selama sekitar 20 menit, aula penuh dengan asap.

"Semua orang berlari keluar berteriak dan menangis. Hampir semua di bagian pria tewas atau terluka," katanya.

• Paksa Turunkan Bendera Merah Putih dan Akan Ganti Bendera Bulan Bintang, Kantor DPR Aceh Ricuh!

• Memiliki Warna dan Susunan yang Sama, Ini Beda Bendera Indonesia dan Bendera Monako

Dua jam setelah ledakan ini berlangsung jenazah mulai dikeluarkan.

Suasana pilu makin menyayat hati saat pria yang pakaiannya bersimbah darah mencari saudaranya.

Sementara salah satu tamu kepada Tolo News menuturkan ada sekitar 1.200 orang yang diundang.

"Serangan ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan," kecam Kepala Eksekutif Afghanistan Abdullah Abdullah.

Sang pengantin pria, Mirwais hanya bisa merenungi kejadian yang ada di pernikahannya ini.

Momen keceriaan dan kegembiraan berubah menjadi ratap serta isak tangis ketika pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya, menewaskan 63 undangan di antaranya.

• ZODIAK HARI INI Ramalan Zodiak Senin 19 Agustus 2019 Aquarius Menikmati Hidup, Aries Mudah Marah!

• Habis Pahit Gagal Menjadi Anggora Paskibraka Koko Tuai Buah Manis, Bertemu Jokowi & Dapat Tugas Ini

Mirwais kembali mengenang ketika ia menyambut tamu dengan senyuman.

Namun beberapa jam setelahnya puluhan tewas karena adanya bom bunuh diri ini.

Tentunya kebahagiaan yang ia rasakan langsung hilang seketika.

"Serangan itu mengubah kegembiraan saya menjadi penderitaan," ucap Mirwais kepada televisi lokal Tolo News seperti dikutip kantor berita AFP Minggu (18/8/2019).

Bahkan keluarganya dan keluarga istri sangat terkejut dan tak mampu berkata-kata.

Kejadian ini juga membuat istrinya berkali-kali pingsan.

Mirwais menyebut dirinya kehilangan banyak orang terdekat.

Kesedihan yang dirasakan sangat mendalam membuatnya tak lagi bisa bahagia selamanya.

"Aku kehilangan saudara, dan teman. Kebahagiaan di pesta pernikahan hilang karena bom bunuh diri. Saya tak akan bahagia lagi selamanya," ratap Mirwais.

Para pasien korban ledakan bom bunuh diri di pesta pernikahan Kabul, Afghanistan, menerima perawatan pada Minggu (18/8/2019). Ledakan itu menewaskan 63 orang dan melukai 182 lainnya terluka. (Kompas.com/REUTERS/Mohammad Ismail)

Salah satu korban luka, Munir Ahmad menceritkan kejadian.

Para tamu sedang berdansa dan merayakan pesta pernikahan saat bom meledak.

Hal ini bahkan membuat Munir Ahmad kehilangan sepupunya yang tewas dalam kejadian ini.

"Setelah ledakan, terjadi kekacauan di mana orang-orang berteriak dan menangisi kerabat yang menjadi korban," ujar Ahmad yang dirawat karena terkena pecahan.

• Susi Pudjiastuti Ceritakan Candaan Menkeu Sri Mulyani: Disebut Tukang Labrak dan Tukang Pukul

• Paksa Turunkan Bendera Merah Putih dan Akan Ganti Bendera Bulan Bintang, Kantor DPR Aceh Ricuh!

Sementara tamu lainnya Hameed Quresh mengungkapkan Mirwais dan istrinya baru saja mengucapkan janji suci

Kemudian terjadi serangan itu yang diklaim oleh kelompok ISIS.

"Kami langsung pingsan setelah ledakan terjadi.

Kami tidak tahu siapa yang membawa kami ke rumah sakit," lanjut Quresh yang kehilangan satu adiknya.

Dalam klaim yang diunggah di Telegram, ISIS menyatakan salah satu anggota mereka meledakkan di "pertemuan besar" di Kabul, dengan yang lain meledak saat keamanan datang.

Kelompok pemberontak secara teratur menyerang pesta pernikahan karena merupakan target paling mudah dengan polisi jarang melakukan pengamanan di sana.

(TribunMataram.com/Asytari Fauziah)