TRIBUNMATARAM.COM - 4 fakta guru ngaji cabuli 7 bocah perempuan di Jatinegara, Jakarta Timur, ketahuan setelah korban mengeluh sakit saat buang air kecil, dilakukan sejak Juli 2019.
Aksi bejat Al, seorang guru ngaji di Jakarta Timur mencabuli 7 bocah perempuan yang masih di bawah umur akhirnya terbongkar.
Berkedok sebagai guru ngaji, Al dengan mudah melancarkan aksinya mencabuli 7 korbannya tanpa sepengetahuan orangtuanya.
Seorang guru yang mengajarkan pelajaran mengaji atau bisa disebut guru ngaji diduga telah mencabuli tujuh bocah perempuan di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.
Ketujuh bocah tersebut masih duduk di bangku SD dan berusia di bawah 11 tahun.
• Motif Pelaku Pencabulan Bocah 10 Tahun di Bogor Modus Pura-pura Tanya Alamat, Kecanduan Film Porno
Berikut fakta terkait kasus itu yang muncul ke permukaan.
1. Terungkap karena kecurigaan orangtua korban
Ibunda MA, salah satu korban, mencurigai perbuatan tersangka pelaku berinisial FS alias AI. Sang ibu menyadari anaknya merasa sakit ketika buang air kecil. Ketika ditanya, MA menceritakan bahwa ia telah dicabuli oleh AI.
Sang ibu lalu mencari informasi dari sejumlah teman MA. Dari sana, ia menemukan korban lainnya. Para korban berasal dari tiga RW yang berbeda.
Ibunda MA melaporkan kasus tersebut ke polisi. Sebelum ditangkap, AI sempat diamankan terlebih dahulu di kantor RW. Saat itu, puluhan warga sempat emosi dan AI nyaris diamuk warga.
2. Korban trauma berat
Ketika mendengar AI akan dibawa ke pos RW, lima dari tujuh korban langsung ketakutan dan meminta pulang. Mereka mengalami trauma berat setiap mendengar nama AI disebut.
Saat itu, para korban dan orang tua dikumpulkan untuk menjelaskan perbuatan AI. Melihat reaksi anak-anak mereka, para orang tua bergegas memeluk dan membawa mereka keluar dari pos RW untuk menghindari bertemu dengan AI.
• Viral Video Bocah 10 Tahun Dicabuli di Bogor dengan Modus Tanya Alamat, Polisi Imbau Tak Sebarkan
3. Tersangka merupakan guru ngaji ibu-ibu
Sehari-hari, AI merupakan guru ngaji ibu-ibu di wilayah Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Sebelumnya, ia bekerja mengumpulkan kardus bekasla, lu menjadi pegawai di tempat Ruqyah.