Viral Hari Ini
Sudah 3 Hari Meninggal, Jenazah Remaja Ini Malah Ditaruh di Kantor Wali Kota Tak Kunjung Dimakamkan
Sudah 3 hari meninggal, jenazah remaja korban pengeroyokan ini tak kunjung dimakamkan malah ditaruh di kantor Wali Kota, alasannya miris.
TRIBUNMATARAM.COM - Sudah 3 hari meninggal, jenazah remaja korban pengeroyokan ini tak kunjung dimakamkan malah ditaruh di kantor Wali Kota, alasannya miris.
Viral video aksi warga dan keluarga meletakkan peti berisi jenazah Flora Batleyi, remaja yang tewas jadi korban pengeroyokan oknum tak dikenal di kantor Wali Kota Sorong, Papua.
Bahkan, hingga tiga hari lamanya jenazah Flora Batleyi tak kunjung dimakamkan dan diletakkan di lobi kantor.
Kasus pengeroyokan yang dilakukan sejumlah oknum tak bertanggung jawab kembali terjadi di Tanah Air.
Kali ini kasus pengeroyokan terjadi di Sorong, Papua hingga memakan korban tewas berjumlah satu orang.
• Kapolri Pastikan Papua Kondusif Jika Tokoh ULMWP dan KNPB Ditangkap, Nama-nama Mereka Sudah Dipegang
Namun lantaran pengungkapan kasus yang cukup alot dan pelaku yang belum juga tertangkap pihak kepolisian, warga dan keluarga korban pengeroyokan pun melakukan aksi protes.

Dilansir Sosok.ID dari Kompas TV dan Kompas.com, Sabtu (9/11/2019), aksi protes yang dilakukan warga dan keluarga korban ini terjadi pada Jumat (8/11/2019).
Aksi protes ini dilakukan keluarga korban dan sejumlah warga sebagai bentuk tuntutan tanggung jawab kepada pihak berwajib dan pemerintah setempat.
Keluarga korban dan sejumlah warga pun berkumpul di depan kantor Walikota Sorong, Papua.
Aksi protes ini dilakukan lantaran keluarga dan warga terlalu kesal dan sakit hati dengan sikap pemerintah yang lamban dalam menanggapi kasus.
Tak juga mendapatkan kejelasan, akhirnya warga memilih jalan mereka sendiri dalam mencari keadilan.
• Cerita Warga Lombok Perantau di Papua Soal Kerusuhan Wamena, Akui Mengalami Trauma
Unjuk rasa dalam bentuk protes yang dilakukan warga ini sempat membuat heboh karyawan di kantor Walikota Sorong, Papua.
Namun bukannya menggunakan spanduk atau poster berisikan kalimat-kalimat protes, warga justru ramai-ramai menggotong sebuah peti mati.
Peti mati yang terbuat dari kayu berpelitur itu ramai-ramai digotong puluhan warga, masuk ke dalam kantor Walikota Sorong, Papua.
Sambil teriak-teriak, warga menaruh peti mati kayu itu di lobi kantor Walikota Sorong menuntut pertanggung jawaban.