Iran Vs Amerika Memanas

Iran Beri Balasan dengan Menghujani Markas Pasukan Amerika Serikat di Irak dengan 'Puluhan Rudal'

Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto yang dirilis pada 10 Juli 2008 oleh situs berita Garda Revolusi Iran, Sepah News, memperlihatkan tiga rudal meluncur di udara dari lokasi yang dirahasiakan pada 9 Juli 2008.

TRIBUNMATARAM.COM - Iran melalui Garda Revolusi menyatakan, mereka menghujani markas pasukan AS dan sekutunya di Irak dengan "puluhan rudal".

Operasi itu dikatakan merupakan pembalasan atas pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani oleh AS pada Jumat (3/1/2020) pekan lalu.

Dilansir Sky News, Rabu (8/1/2020), "puluhan rudal" itu ditembakkan Divisi Dirgantara Garda Revolusi Iran, dan dinamai "Martir Soleimani".

POPULER Pria Asal Medan Jadi Raja Judi di Amerika, Menang Rp 28 Miliar, Ingin Buat Pengobatan Gratis

Sumber keamanan kepada AFP mengungkapkan, serangan itu terjadi dalam tiga gelombang selepas tengah malam waktu setempat.

Setidaknya sumber itu menghitung ada sembilan rudal yang menghantam markas pasukan AS di Ain al-Assad, barat Irak.

Sementara Pentagon menerangkan, serangan juga terjadi di instalasi yang menampung koalisi internasional pimpinan AS di Arbil.

ILUSTRASI (Iran saat menjajal ujicoba rudal jelajah di Laut Oman) - Update serangan balas dendam Iran, gelombang kedua rudal hantam pangkalan AS di Irak, Rabu (8/1/2020). (EPA-EFE via Tribun Jogja)

Asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Publik, Jonathan Hoffman, menyatakan, rudal itu ditembakkan pukul 17.30 waktu AS pada Selasa (7/1/2020).

"Sudah jelas bahwa serangan tersebut berasal dari Iran, dan menargetkan dua pangkalan militer Irak di al-Assad dan Arbil," ujarnya.

Dalam keterangan terpisah, Gedung Putih memaparkan, Presiden Donald Trump sudah diberi tahu dan memantau perkembangannya.

Kapal Cina Selalu Masuki Perairan Natuna, Ternyata Ada Harta Karun Tersembunyi di Bawahnya!

Hoffman melanjutkan, saat ini fokus Pentagon adalah menaksir kerusakan yang terjadi akibat serangan rudal di dua markas tersebut.

Dia menerangkan, Washington bakal mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan AS dan sekutunya di Timur Tengah.

Disebutkan bahwa pangkalan tersebut sudah memprediksi ada serangan tersebut, dan bersiap selama "berhari-hari".

Dalam keterangannya, Garda Revolusi menyatakan, mereka menjanjikan "respons yang lebih menghancurkan" jika AS melancarkan balasan.

Indonesia Jadi Resep Rahasia Obama Tetap Tenang selama 8 Tahun Pimpin Amerika Serikat

Sementara jaringan milisi Hashed al-Shaabi juga mengeluarkan pernyataan bahwa mereka siap membalaskan kematian Soleimani.

"Marinir AS harus kembali ke markas mereka untuk membuat peti mati," koar Akram al-Kaabi, Kepala Harakat al-Nujaba.

Soleimani tewas bersama wakil pemimpin jaringan Hashed, Abu Mahdi al-Muhandis, di Bandara Internasional Baghdad, Irak.

Komandan Pasukan Quds tersebut dan Muhandis tewas setelah konvoi mobil yang mereka tumpangi diberondong rudal dari drone AS. (Kompas.com/ Ardi Priyatno Utomo/ Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Iran Hujani Markas Pasukan AS di Irak dengan "Puluhan Rudal""

Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Sputnik News)

Klaim Iran Tewaskan 80 Orang Pasca Kirim 22 Rudal ke Markas Pasukan AS, Trump: Semua Baik-Baik Saja

TRIBUNNEWS.COM  -  Polemik antara Amerika Serikat dan Iran kian memanas.

Konflik tersebut memicu kekhawatiran akan terjadinya perang dunia ketiga.

Kali ini pada Rabu (8/1/2020), giliran Iran menyerang dengan puluhan rudal ke pasukan militer AS di Irak.

Hal itu buntut dari kematian Jenderal Qassem Soleimani seorang elite Garda Revolusi Iran.

Jenderal Qassem tewas dalam serangan Amerika Serikat yang meluncurkan rudal dari drone tempurnya.

Perang Dunia III dimulai setelah Iran melakukan serangan rudal balas dendam ke pangkalan AS di Irak, Rabu (8/1/2020), atas kematian Qasem Soleimani. (Twitter / ABACA via Daily Mirror)

Setelah kematian tersebut, Garda Revolusi Iran sudah memeringatkan untuk meluncurkan serangan balasan.

Akhirnya, Iran menembakkan sebanyak 22 rudal dan mengklaim menewaskan 80 orang Amerika.

Melansir dari Al Jazeera, klaim tersebut berasal dari Televisi pemerintah Iran.

Mereka mengklaim setidaknya 80 "teroris Amerika" tewas dalam serangan yang melibatkan 15 rudal.

Sayangnya, klaim itu tidak dapat diverifikasi secara independen.

Pasalnya televisi pemerintah Iran tidak memberikan bukti bagaimana memperoleh informasi itu.

Militer Irak juga mengatakan tidak ada korban di antara pasukannya.

Begitupun dengan negara lain yang memiliki pasukan dalam pangkalan militer tersebut.

Menurut laporan, Jerman, Polandia, Norwegia, dan Denmark mengatakan tidak satu pun tentaranya yang ditempatkan di Irak terluka atau terbunuh.

Reaksi dari Pimpinan Iran dan AS

Dikutip dari laman yang masa, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberikan pidatonya di Teheran usai serangan itu.

"Kehadiran AS yang korup di kawasan itu harus berakhir," ungkapnya

Ayatollah Ali menyebut serangan rudal itu sebagai "tamparan di wajah" AS.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat memberikan keterangannya melalui cuitan di Twitter.

Trump mengatakan "semua baik" di Twitter berjam-jam setelah serangan.

"Semua baik-baik saja! Rudal diluncurkan dari Iran di dua pangkalan militer yang berlokasi di Irak."

"Penilaian korban & kerusakan sedang dilakukan sekarang."

"Sejauh ini baik! Sejauh ini, kita memiliki militer yang paling kuat dan lengkap di seluruh dunia! Saya akan membuat pernyataan besok pagi." tulis Trump di akun Twitter miliknya.

Lebih lanjutnya, Trump akan membuat pernyataan pada Rabu pagi waktu setempat.

Seperti diketahui, serangan terjadi di Pangkalan Udara Ain al-Assad dan markas di Irbil masing-masing pukul 01.45 dan 02.15 waktu setempat.

(Tribunnews.com/Maliana)