Tak lama kemudian, keluarga menerima sebuah Surat dari Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yang menyebut Alfatah telah meninggal dunia.
"Pas viral bersamaan itu ada surat datang," ujarnya.
• Kapal Cina Selalu Masuki Perairan Natuna, Ternyata Ada Harta Karun Tersembunyi di Bawahnya!
Rasyid mengaku terakhir berkomunikasi dengan dengan adiknya setahun yang lalu. Saat itu sang adik berkabar sedang di bandara di Hongkong dan akan melanjutkan perjalanan ke Korea.
"Dan setelah itu tidak pernah ada kabar lagi," ujarnya.
Rasyid enggan berspekulasi mengenai kebenaran penyebab kematian adiknya yang disebut meninggal karena sakit di atas kapal.
"Kami tidak ingin berpikir macam-macam terkait penyebab kematiannya, karena sudah diikhlaskan," katanya.
Namun Rasyid mengaku keluarga sebenarnya sangat berharap jenazah Alfatah dibawa pulang ke kampung halamannyya di Enrekang,
"Kami sangat ingin melihat jenazahnya, tapi mungkin itu sudah hal yang mustahil," kata Rasyid, Senin (20/1/2020).
Menurutnya keluarga telah menggelar salat gaib di rumah mereka untuk mendoakan Alfatah.
Penjelasan soal melarung jenazah di laut
Dilansir dari wikipedia tentang burial at sea, pemakaman jenazah di laut dengan cara dilarung adalah hal yang biasa dan menjadi tradisi yang dilakukan di kapal laut atau pesawat terbang.
Sebelum dilarung, jenazah mendapatkan penghormatan dan dilakukan upacara yang layak sesuai dengan agama yang dianut.
Upacara biasanya dilakukan dengan cara penguburan di dalam peti mati, dijahit dengan kain lalu dilarung ke laut.
Sebagian juga melarung abu kremasi jenazah dari sebuah kapal.
Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Himawan | Editor David Oliver Purba, Khairina, Pythag Kurniati)
ABK Meninggal di Kapal, Jasadnya Dibuang ke Laut, Keluarga: Kami Sangat Ingin Melihat Jenazah