Virus Corona

Fakta Pasien Nol Pembawa Corona di Wuhan Akhirnya Ditemukan, Terinfeksi November, Ketahuan Desember

Penulis: Salma Fenty
Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terinfeksi virus misterius mirip SARS, ke rumah sakit Jinyintan, di Kota Wuhan, China, Sabtu (18/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat.

TRIBUNMATARAM.COM - Pasien pertama yang membawa virus corona di Wuhan, China akhirnya ditemukan.

Sebagai sosok pertama yang terinfeksi Covid-19, identitas pasien tersebut sangat penting untuk diketahui.

Dengan ditemukannya pasien pertama itu, maka bisa ditelusuri dari mana virus corona sebenarnya berasal.

Sebelumnya, sempat diduga datangnya virus corona berasal dari kelelawar.

• Kondisi Terkini Menteri PUPR Basuki Hadimuljono setelah Sempat Semobil dengan Menhub Budi Karya

• Pasien Pertama Pembawa Virus Corona di Wuhan Ditemukan, Peneliti Lacak Sumber Utama Covid-19

Kemudian diyakini, kelelawar itu akan menyebarkannya ke hewan lain, baru menularkan ke manusia.

Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terinfeksi virus misterius mirip SARS, ke rumah sakit Jinyintan, di Kota Wuhan, China, Sabtu (18/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat. (AFP/STR/CHINA OUT)

Namun, kini justru virus corona menyebar ke satu manusia ke manusia lain tanpa perantara hewan.

1. Lantas siapa sosok pasien pertama yang terinfeksi corona?

Tiger Yee, pelajar 21 tahun di Wuhan

Dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, pasien pertama virus corona di Wuhan adalah seorang individu berusia 55 tahun.

Ia berasal dari Provinsi Hubei, China dan menjadi orang pertama yang terinfeksi Covid-19.

7 Orang Meninggal, Langkah BUMN Impor 500.000 Alat Tes Corona Terganjal Izin Kementerian Kesehatan

Namun, ternyata ada fakta yang mengejutkan di balik ditemukannya pasien pertama virus corona ini.

Viral Dokter Handoko Meski Usianya Sudah 80 Tahun Rela Bekerja untuk Pasien Corona Sampai Jam 3 Pagi

2. Sakit Sejak November

Potongan video yang dirilis media pemerintah China, CCTV, menunjukkan Zhao Yu. Seorang perawat yang sedang hamil 9 bulan merawat pasien virus corona di rumah sakit militer Wuhan. Video tersebut tak pelak menimbulkan kemarahan publik.

Rupanya, menurut data, tercatat pada tanggal 17 November 2019, pasien ini telah mengeluhkan dirinya sakit.

Tepatnya, sebulan lebih awal dari catatan dokter di Wuhan.

Setelah terjadi kasus 17 November 2019, sekitar satu hingga lima kasus baru dilaporkan setiap hari.

Pada 15 Desember, total infeksi mencapai 27.

3. Baru Terungkap Penyakit Baru Desember

Tenaga medis melakukan Simulasi Kesiapsiagaan Penanganan Virus Corona (Covid-19), di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Jalan KH Wahid Hasyim (Kopo), Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/3/2020). Simulasi tersebut sebagai langkah kesiapsiagaan Kota Bandung untuk mengatasi penyebaran wabah virus corona.

Kasus harian tampaknya telah meningkat setelah itu, dengan jumlah kasus mencapai 60 pada 20 Desember 2019.

Dokter di China baru menyadari jika mereka sedang menghadapi penyakit baru akhir Desember 2019.

Pada 27 Desember 2019, Zhang Jixian, seorang dokter dari RS Pengobatan Terpadu China dan Barat China Provinsi Hubei memberi tahu otoritas kesehatan bahwa penyakit disebabkan oleh virus corona baru.

Saat itu, lebih dari 180 orang telah terinfeksi.

4. Statusnya Masih Diragukan

Pernyataan Jubir pemerintah khusus penanangan virus corona, Achmad Yurianto Soal 19 orang positif corona di Indonesia.

Meski pasien kasus 17 November 2019 ini telah terindentifikasi, masih ada keraguan benarkan individu tersebut benar menjadi orang pertama yang terjangkit.

Masih ada kemungkinan kasus yang lebih awal lagi untuk ditemukan.

Sementara itu para ahli di seluruh dunia tak berhenti untuk terus mempelajari virus SARS-CoV-2, menguji vaksin, serta memberikan perawatan supaya pandemi global ini segera berlalu.

5. Gejala Corona yang Diremehkan

Ilustrasi virus corona masuk ke Indonesia

Gejala awal virus corona yang patut diwaspadai, 2 persen meninggal di hari ke-10.

Edukasi kepada warga dunia mengenai virus ini terus dilakukan.

Terutama mengenai gejala yang sebaiknya diketahui sehingga setiap orang bisa membatasi dirinya dan tak menjadi pembawa virus yang baru.

Melansir WHO, tanda-tanda mereka yang terinfeksi virus corona jenis baru adalah batuk, sesak napas, hingga mengalami kesulitan bernapas.

Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

 

Ilustrasi virus corona (Shutterstock)

Business Insider memberitakan, sebagian besar kasus Covid 19 tergolong ringan.

Akan tetapi, sekitar 20 persen pasien memiliki bawaan penyakit yang parah sehingga menyebabkan kondisi menjadi sangat kritis.

Sebuah studi yang dilakukan terhadap sekitar 140 pasien di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan, mengidentifikasi pola khas gejala terkait Covid-19.

Sekitar 99 persen pasien mengalami demam dengan suhu tinggi, sedangkan lebih dari setengahnya mengalami batuk kering.

Adapun sepertiganya mengalami nyeri otot dan kesulitan bernapas.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian Penyakit China menunjukkan, sekitar 80 persen kasus virus corona ringan.

Sementara itu, 15 persen pasien menderita kasus yang parah, dan 5 persen menjadi sakit kritis. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)