Lalu Dr. Ryan mengatakan, ada pertanyaan tentang apakah virus dapat aktif kembali setelah pasien pulih, dan memperoleh hasil negatif untuk tes Covid-19.
"Ada banyak alasan mengapa kita bisa melihat infeksi aktif kembali, baik dengan infeksi yang sama atau agen infeksi lain," ujar Dr. Ryan.
"Secara umum, banyak situasi dalam infeksi virus di mana seseorang tidak membersihkan virus dari sistem tubuh mereka sepenuhnya."
Ia menambahkan, sejumlah pasien dapat menghilangkan infeksi utama, namun mengembangkan infeksi bakteri sekunder.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebut, saat ini mereka tengah mengembangkan tes untuk mendeteksi keberadaan antibodi virus corona.
• Kini Sudah Sembuh dari Virus Corona, Andrea Dian Ternyata Sempat Pesimis: Kenapa Mesti Aku?
Hal ini berguna untuk menentukan apakah seseorang bisa kebal terhadap virus itu.
WHO menyebut, di saat tes kesehatan dapat menentukan seseorang terpapar virus corona, tidak jelas apakah tes tersebut dapat mengidentifikasi orang-orang yang kebal dari infeksi virus untuk kedua kalinya.
Status pembatasan sosial tidak dapat segera dicabut
Pejabat WHO mengingatkan agar negara di seluruh dunia tidak segera mencabut pembatasan sosial dan membuka bisnis kembali.
"Di saat Covid-19 bergerak sangat cepat, virus ini menghilang secara lebih lambat."
"Dengan kata lain, penurunan virus lebih lambat," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO pada konferensi pers di kantor pusat Jenewa, Swiss.
"Itu berarti, tindakan pengendalian sosial harus dicabut perlahan-lahan, tidak bisa sekaligus."
Tedros menyebut, setiap negara harus mempertimbangkan beberapa hal sebelum mencabut kebijakan jarak sosial.
• Berhasil Sembuh dari Covid-19, Pasien 03 Ngaku Puasa Berita Demi Fokus Pada Kesehatannya Saja
1. Penularan virus harus dapat dikendalikan.
2. Sistem pengawasan mampu mendeteksi, mengisolasi, dan merawat pasien.