TRIBUNMATARAM.COM - Cerita dokter relawan Covid-19 di Wisma Atlet, kerja 9 jam, 1 jam cuma dibuat pakai Alat Pelindung Diri / APD.
Awalnya tak mudah bagi Jilvien untuk menjalani aktivitasnya sebagai dokter relawan bagi pasien corona.
Terlebih lagi, banyak tantangan yang harus dihadapi hanya karena memakai APD.
Jilvien, salah satu dokter relawan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat, membagikan pengalamannya menangani pasien Covid-19 di rumah sakit itu.
Jilvien seorang dokter umum.
Ia sebetulnya hendak melanjutkan kuliah tetapi karena kuliahnya ditunda dan dia tidak sedang bekerja, dia lalu melamar jadi relawan.
Jilvien menceritakan bahwa dia bertugas sembilan jam.
• POPULER Sederet Pejabat Positif Corona yang Sudah Dibolehkan Pulang, Termasuk Menhub Budi Karya
• Kabar Baik Corona Hari Ini, 15 Pasien di Wisma Atlet Diizinkan Pulang, Kini yang Dirawat 409 Orang
Delapan jam untuk tangani pasien.
Sejam untuk mengenakan APD dan berbagai persiapan lain.
Pada saat-saat awal mengenakan APD khusus penanganan pasien Covid-19, Jilvien bahkan butuh waktu lebih lama untuk memakainya.
Tahapannya mulai dari mengoles wajah dengan lem agar masker yang dikenakan menempel dan tidak mudah lepas.
Dua masker sekaligus dikenakan untuk melindungi diri.
Ia juga mengenakan kacamata dan alat pelindung kepala.
Selain itu, Jilvien mengenakan sarung tangan dan sarung kaki. Ia harus memastikan dirinya nyaman saat mengenakan APD itu.
“Kami butuh waktu satu jam untuk mengenakan alat pelindung diri. Dulu (saat awal) mah lebih lama, takut salahlah, apalah. Tapi kalau sudah dua kali kayanya enggak,” kata Jilvien dalam siaran langsung di akun Instagram @bekasi_24_jam, Kamis (16/4/2020) malam.