Berita Terpopuler

POPULER Meniru Australia dalam Penanganan Wabah Corona, Angka Kematian Cuma 63 dari 6.400 Kasus

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona masuk ke Indonesia

Transparansi data ini tampaknya dimaksudkan agar warga lebih mengetahui apa yang terjadi sehingga mengerti jalan pemikiran pemerintah.

Misalnya, dalam soal kebijakan pemakaian masker, Australia adalah salah satu negara yang tetap belum menganjurkan warganya menggunakan masker, kalau mereka tidak sakit.

Saran dari pemerintah Australia yang didukung oleh pakar kesehatan hingga saat ini adalah sering mencuci tangan dan jaga jarak dengan orang lain

Pemakaian masker lebih diutamakan bagi tenaga medis yang berhadapan langsung dengan pasien COVID-19 atau mereka yang mungkin tertular virus.

Pemerintah Australia juga sudah mengeluarkan data modelling yang digunakan dalam memprediksi kemungkinan terburuk penyebaran virus corona bila tidak ditangani sama sekali.

Modelling ini di beberapa negara dilakukan oleh lembaga independen dan sering kali dianggap para politisi sebagai hal yang berlebih-lebihan dan bisa membuat warga panik.

Namun pemerintah Australia memutuskan mengeluarkan modelling tersebut.

Imbauan dan denda

Secara umum, warga Australia selama ini dikenal dengan sifatnya yang 'laid back' atau berperilaku hidup santai dan tidak mudah diatur.

Dengan pengaturan social distancing yang ketat selama ini, pada awalnya dikhawatirkan tidak banyak yang mau mematuhinya.

Karenanya, beberapa negara bagian menerapkan aturan denda bagi mereka yang melanggar ketentuan untuk tidak keluar rumah.

Hingga saat ini di Australia, alasan keluar rumah hanya diperbolehkan untuk empat kegiatan, yakni berbelanja kebutuhan pokok, ke dokter atau apotek, pergi ke kantor jika tidak bisa bekerja dari rumah, serta berolahraga dengan maksimal hanya dilakukan dua orang.

Ancaman hukuman denda dan juga imbauan yang dilakukan berulang kali oleh pemerintah agar warga di Australia mematuhi aturan demi kebaikan bersama tampaknya secara umum dipatuhi warga.

Kekhawatiran terbesar adalah baru-baru ini ada Libur Paskah, liburan empat hari terbesar di Australia, selain liburan Natal dan Tahun Baru.

Biasanya di masa liburan ini, warga akan banyak melakukan perjalanan.

Tidak mengherankan, sepekan sebelum Paskah, beberapa negara bagian sudah mengeluarkan aturan lebih ketat mengenai pergerakan warga.

Setelah Paskah, PM Scott Morrison dan pejabat lain berulang kali mengucapkan terima kasih kepada warga, karena selama Paskah tidak banyak pergerakan.

Dengan itu, angka penularan kasus baru corona di Australia terus menurun selama dua pekan terakhir.

Letak geografis yang menguntungkan

Faktor lain yang menguntungkan Australia dalam menekan penyebaran virus corona adalah posisinya sebagai benua yang tidak memiliki perbatasan darat dengan negara-negara lain.

Selain lewat perairan, Australia hanya bisa dicapai lewat udara.

Negara lain seperti Selandia Baru, juga negara-negara di kawasan Pasifik dan juga Taiwan, yang memiliki kemiripan letak geografis seperti Australia sejauh ini juga mengalami hal yang sama.

Usaha menutup perbatasan lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan Inggris, misalnya, yang walau terpisah dari Eropa, memiliki hubungan yang erat dan lalu lintas yang padat dalam berbagai bentuk dengan Eropa.

Hal tersebut juga dialami Amerika Serikat, yang merupakan bagian dari benua Amerika, dan memiliki salah satu lalu lintas udara paling sibuk di dunia.

Hal yang semula tidak diduga oleh Australia adalah penyebaran virus banyak dialami oleh mereka yang berlibur di kapal pesiar.

Setelah pemerintah memiliki data bahwa lebih dari 80 persen kasus corona positif di Australia berasal dari luar negeri, Australia segera menerapkan pembatasan ketat.

Salah satunya adalah memaksa warga yang baru datang dari luar negeri untuk tinggal di hotel selama dua minggu dengan biaya pemerintah Australia, satu-satunya negara yang mengambil kebijakan seperti ini. (Kompas.com/*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mulainya Sama dengan AS dan Inggris, Kok Australia Bisa Tekan Corona?".

dan di Tribunnews.com dengan judul Meniru Australia dalam Penanganan Wabah Corona, Angka Kematian Cuma 63 dari 6.400 Kasus.