Virus Corona

Duka Perawat Pasien Corona, Ikut Tertular, Diusir dari Kontrakan hingga Gugur dalam Tugas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi perawat corona

Siapa sangka keinginan sederhana keluarga mereka ditentang warga sekitar.

Beberapa warga malah menghadang rombongan jenazah Nuria.

Namun Joko tak berhadapan langsung dengan warga yang menolak jenazah istrinya.

Tetapi dia dihubungi lewat telepon tentang kondisi saat itu.

Saat itu ayah tiga anak ini masih berada di jarak 500 meter dari TPU.

"Jadi secara langsung daya tidak tahu sebenarnya hanya lewat telfon itu ada suara yang kacau jadi seperti ada protes warga," ungkapnya.

• Tak Terima Diingatkan Gunakan Masker Saat di Klinik, Seorang Satpam Nekat Tampar Perawat

"Jadi memang dari Semarang itu sudah tiga kali dihentikan karena ada kabar bahwa ada sekelompok warga tidak ingin jenazah dimakamkan di situ," sambung Joko.

Piahk RSUP Kariadi Semarang sebenarnya sudha menyediakan makam untuk perawat Nuria.

Namun keluarga tak ingin jika makam Nuria jauh dari anak-anaknya.

"Dari awal sebenarnya saya sudah dikasih tempat pak direktur kami, direktur rumah sakit umum dr Karyadi, dari awal beliau datang ke tempat istri di ruang forensik sudah berpesan," jelasnya sambil menirukan pesan direktur rumah sakit tersebut.

"Saya juga sangat bersyukur. Intinya tapi memang kehendak dari kami dan keluarga."

• Berkaca-kaca, Ganjar Pranowo Sampaikan Permintaan Maaf Penolakan Jenazah Perawat Positif Covid-19

"Ingin dekat ketika nanti anak-anak juga ingin menengok ibunya, mendoakan lebih dekat namun ya kejadian seperti itu yang sampai sekarang pedih rasanya," ungkap Joko.

Joko tak hanya menelan pil pahit kehilangan istri tercinta untuk selamanya.

Ia juga harus berpisah dengan ketiga anaknya sampai ia dinyatakan negatif virus corona.

Diketahui Joko dan almarhumah Nuria memiliki tiga putri yang duduk di jenjang pendidikan 1 SMA, 5 SD, dan 3 SD.

"Kemudian saya sendiri juga tidak ketemu anak-anak sampai akhirnya saya dinyatakan negatif." ungkap Joko menceritakan ketiga anaknya.

Kini Warga Tolak Perawat Menyesal dna Khawatir Jika Sakit Tak Dilayani

Warga Sewakul yang tolak jenazah perawat positif covid-19 kini mulai khawatir dan menyesal, meminta maaf dan sebut penolakan dilakukan oleh oknum.

Aksi penolakan jenazah perawat yang positif virus corona sempat viral.

Ada banyak dampak yang dirasakan warga sekitar setelah melakukan penolakan jenazah perawat ini.

Puluhan karangan bunga dukacita sengaja dikirim oleh beberapa pihak sebagai aksi protes atas sikap warga Sewakul yang menolak pemakaman jenazah korban virus corona.

Tak hanya itu perwakilan dari ikatan perawat Indonesia pun telah memutuskan untuk membawa kasus penolakan jenazah seorang perawat korban virus corona ke ranah hukum.

• Ganjar Pranowo: Tenaga Medis Tak Pernah Tolak Pasien Covid-19, Kenapa Tega Menolak Jenazah Mereka?

Alhasil tiga orang yang diduga sebagai provokator aksi penolakan warga atas jenazah korban Covid-19 ini pun ditetapkan sebagai tersangka.

Kini warga Sewakul, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang pun mengaku merasa menyesal.

Karangan bunga di TPU Suwakul, Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Minggu (12/4/2020). (Akbar Hari Mukti/Tribun Jateng)

Beberapa warga baru memikirkan dampak panjang dari aksi penolakan yang mereka lakukan.

Salah satu dampak lain adalah kekhawatiran tak akan mendapat layanan kesehatan karena aksi mereka ini.

Soleh, warga Sewakul, mengatakan sebenarnya tidak semua menolak pemakaman tersebut.

"Kejadian itu membuat nama Sewakul jadi buruk, padahal yang menolak itu hanya oknum yang mengaku perwakilan warga," ujar Soleh di TPU Siwarak, Sewakul, Minggu (12/4/2020) seperti dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.

Belum lagi kecaman yang diarahkan pada warga Sewakul di media sosial.

"Itu tidak hanya dirasakan individu-individu, tapi semua warga Sewakul," ujarnya.

Penyesalan mereka berujung rasa khawatir bagaimana jika mereka sakit dan membutuhkan layanan kesehatan.

"Kami takut juga bila sakit tidak ada yang mau merawat atau saat berobat ditolak," ungkapnya.

• Ibu Berusia 19 Tahun Bunuh Anaknya Gegara Rewel Tak Mau Makan, Mengaku Sayang dan Menyesal

Ia menambahkan agar jangan menyamakan seluruh warga Sewakul dengan beberapa oknum tak bertanggung jawab ini.

"Kami jujur minta maaf atas kejadian tersebut kepada para perawat di seluruh Indonesia.

Jangan semua disamakan, karena penolakan itu dilakukan oleh oknum," paparnya. (TribunMataram.com/ Asytari Fauziah)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jenazah Istri Ditolak, Suami Perawat Positif Covid-19 Kecewa: Hanya Ingin Mendekatkan dengan Ayah.

dan di Tribunnews.com dengan judul Duka Perawat Pasien Covid-19, Ikut Tertular, Diusir dari Kontrakan hingga Gugur dalam Tugas.