Virus Corona

Duduk Perkara Pemudik Tergeletak di Jalan setelah Sesak, Ternyata Tak Diturunkan Paksa dari Travel

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang penumpang wanita berinisial YT (57) asal Desa Sumingkir, Kecamatan Kutasari, Purbalingga, Jawa Tengah diturunkan di tepi jalan setelah mengalami gejala sesak nafas, Minggu (26/4/2020).

TRIBUNMATARAM.COM - Duduk perkara pemudik sesak napas ditemukan tergeletak di pinggir jalan, ternyata tidak diturunkan paksa dari mobil travel.

Warga hanya bisa menyaksikan YT (57) tergeletak tak berdaya di tepi jalan raya Kota Purbalingga setelah mengalami sesak napas.

Santer dikabarkan , YT dipaksa turun dari travel yang membawanya hingga kemudian tergeletak di jalan.

Ia adalah pemudik yang mengalami sesak napas ditemukan tergeletak di pinggir jalan raya Kutasari, Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (26/4/2020).

POPULER Detik-detik Sopir Rental Keluhkan Sesak Napas Hingga Meninggal Mendadak Saat Jemput Santri

Tahu Suami PDP Corona, Istri Jemput Paksa dari Jakarta ke Blora, Sampai Rumah Sesak, Batuk & Demam

Perempuan berinisal YT (57) itu merupakan warga Desa Sumingkir, Kutasari, Purbalingga, yang baru saja kembali dari perantauan.

YT diketahui menumpang mobil travel bersama sembilan penumpang lainnya yang dijemput dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Mereka hendak pulang ke tiga wilayah, yakni Purwokerto, Purbalingga, dan Banjarnegara.

Kronologi

Kejadian bermula ketika seorang perempuan yang diketahui bernama YT tergeletak di pinggir jalan raya di Kutasari, Purbalingga, Minggu (26/4/2020).

Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Haning Wikantono menjelaskan, YT merupakan warga Desa Sumingkir, Kutasari, Purbalingga, yang baru saja menumpang mobil travel dari Jakarta.

Namun, YT mengalami sesak napas hingga diduga diturunkan paksa di pinggir jalan.

YT tergeletak bersama barang bawaannya.

Sedangkan mobil travel yang berasal dari Jakarta itu langsung pergi.

Warga tak berani menolong

Meski YT tergeletak tak berdaya di pinggir jalan, warga yang melihat tak berani menolong.

Halaman
1234