TRIBUNMATARAM.COM - Alasan kenapa kondisi kesehatan Kim Jong Un penting untuk Korea Utara berkaitan dengan nuklir hingga penggantinya yang masih belum ditentukan.
Belum lama ini sempat muncul desas-desus soal kondisi Kim Jong Un, presiden Korea Utara.
Mulai dari dikabarkan sakit parah hingga santer disebut meninggal dunia.
Spekulasi ini ramai dibicarakan karena Kim Jong Un tak muncul selama 3 minggu.
• Muncul Lagi Setelah Sempat Dikabarkan Meninggal Dunia, Kim Jong Un Tertawa, Tersenyum dan Merokok
Menghilangnya Kim Jong Un Sejak 11 April 2020 kemarin membuat banyak orang resah.
Namun berbagai spekulasi ini hilang sejak ia muncul kembali pada Sabtu (2/5/2020) di depan publik.
Ketidakhadiran Kim Jong Un sangat mencolok pada perayaan hari ulang tahun Kim Il Sung pada 15 April 2020 kemarin.
Selain kondisi kesehatan Kim Jong Un yang ramai dibicarakan, sosok pengganti pria ini juga jadi tanda tanya besar.
Kenapa kondisi kesehatan Kim Jong Un sangat penting untuk Korea Utara?
1. Donald Trump Sebut Rapuh Soal Desas-desus
Sebelumnya, desas-desus kondisi kesehatan Kim Jong Un menjadi sorotan setelah Daily NK, media yang berbasis di Korea Selatan melaporkan pemimpin konservatif itu menjalani prosedur kardiovaskular.
Kim Jong Un juga dilaporkan tengah menjalani pemulihan di sebuah villa di provinsi Pyoangyang utara.
Secara terpisah, mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, CNN melaporkkan intelijen Washington tengah memantau keberadaan Kim Jong Un setelah menjalani operasi.
Sementara itu, laporan media Jepang mengatakan Kim Jong Un dalam kondisi vegetatif.
Tetapi, penasihat keamanan Presiden Korea Selatan mengatakan kepada media AS bahwa Kim Jong Un masih hidup dan sehat.
Presiden AS, Donald Trump juga meremehkan laporan kesehatan Kim Jong Un yang dikatakan memburuk dan kemungkinan meninggal.
"Insiden ini merupakan peringatan betapa rapuhnya kita pada desas-desus tidak berdasar tentang Korea Utara," ungkap mantan Analis pemerintah Korea Utara, Rachel Lee kepada AFP.
"Kami membutuhkan lebih banyak ahli yang dapat menganalisis Korea Utara," terangnya.
Lebih lanjut, analis mengatakan, mendapat penjelasan resmi untuk ketidakhadirannya tidak akan mungkin.
2. Menghilang 6 Minggu & Kondisi Kesehatan
Namun, ini bukan kali pertama Kim Jong Un menghilang dari pandangan publik.
Pada 2014 lalu, sebelum muncul kembali dengan tongkat, Kim Jong Un menghilang selama hampir enam minggu.
Beberapa hari kemudian, agen mata-mata Korea Selatan mengatakan, Kim Jong Un telah menjalani operasi untuk mengangkat kista dari pergelangan kakinya.
• Identitas 3 Anak Kim Jong Un yang Tak Pernah Terungkap, Alasan Dirahasiakan Meski Jadi Penerus Tahta
Lebih jauh, Kim Jong Un juga mengalami obesitas.
Sebelumnya, ayah dan kakeknya diyakini meninggal karena penyakit jantung.
3. Siapa Penerusnya?
Sebagaimana diketahui, Kim Jong Un hampir satu dekade memimpin Korea Utara.
Kabar kematiannya akan membuat Pyongyang menghadapi suksesi yang tidak direncanakan untuk pertama kalinya dalam sejarah Korea Utara.
Di Korea Utara, kepemimpinan selalu menjadi urusan keluarga, yang didominasi para anggota garis keturusan Paektu.
Untuk diketahui, garis keturunan Paektu merupakan istilah untuk menyebut keturunan pendiri negara Kim Il Sung.
Lebih jauh, Kim Jong Un kabarnya memiliki tiga orang anak.
Ketiga anak Kim Jong Un dikenal masih sangat muda.
Sejauh ini, yang dunia sadari ialah, belum ada penerus yang ditunjuk menggantikan Kim Jong Un.
Secara terpisah, adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, yang merupakan satu di antara penasihat terdekatnya dianggap sebagai pesaing utama menggantikannya.
Tetapi, sebagaimana diketahui, Korea Utara merupakan masyarakat yang sangat patriarki.
Di Korea Utara, senioritas dan gender sama-sama berpengaruh.
4. Pembicaraan Soal Nuklir
Secara terpisah, Kim Jong Un dikenal sebagai Pemimpin Tertinggi Korea Utara yang otoriter.
Semua keputusan besar Korea Utara membutuhkan persetujuan Kim Jong Un.
• 5 Dugaan Menghilangnya Kim Jong Un dari Publik, Sakit Jantung Hingga Menghindari Virus Corona
Menghilangnya Kim Jong Un dari pandangan publik terjadi pada saat pembicaraan Pyongyang dengan Washington mengenai persenjataan nuklir Korea Utara-AS terhenti.
Apabila rumor soal kematian Kim Jong Un benar adanya, kabar tersebut akan meningkatkan ketidakpastian dalam proses persenjataan nuklir.
Skenario terburuknya, kata para analisis, hal ini akan melibatkan perebutan kekuasaan dan arus pengungsi ke China.
5. Kepanikan Masyarakat Pyongyang
Desas-desus Kim Jong Un meninggal tidak hanya ramai dibicarakan di luar negeri, tetapi juga di Korea Utara sendiri.
Dari para elite politik hingga para rakyat, mereka bertanya-tanya tentang kondisi Kim Jong Un sebenarnya.
Anna Fifield kepala biro The Washington Post di Beijing, menggambarkan kepanikan terjadi di Pyongyang ibu kota Korea Utara saat rumor Kim Jong Un meninggal kencang berembus seperti dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.
• Pakar Semenanjung Korea Yakin Kim Jong Un Sudah Meninggal Gara-gara Kejanggalan Ini
"Terjadi panic buying di ibu kota, dengan penduduk setempat menimbun segalanya mulai dari deterjen dan beras, hingga elektronik dan minuman keras."
"Mereka mulai mengambil semua produk impor terlebih dahulu, tetapi dalam beberapa hari terakhir mereka juga berburu barang-barang produksi dalam negeri, seperti ikan kaleng dan rokok."
"Helikopter terbang rendah di Pyongyang, sumber terpercaya mengatakan kepada saya, dan kereta api di Korea Utara juga di utara perbatasan China telah terganggu," tulis Fifield di The Washington Post terbitan Minggu (26/4/2020). (TribunMataram.com/ Asytari Fauziah)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Masyarakat Panik kala Kim Jong Un Tak Muncul, Ini Alasan Kondisi Presiden Penting untuk Korea Utara.