Virus Corona

Kronologi Pemuda Positif Virus Corona Setelah Ikut Ijtima Gowa, Tulari Ayah, Ibu dan Adik Bayinya

Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pemuda positif virus corona tulari keluarganya

TRIBUNMATARAM.COM - Salah satu pemuda positif covid-19 di Kalimantan Timur menulari seluruh anggota keluarganya.

Diketahui pemuda ini ikut kegiatan ijtima di Gowa hingga terdeteksi virus corona.

Seorang pemuda 18 tahun asal Kabupaten Kutai Barat,Kalimantan Timur dinyatakan positif Covid-19 pada 24 April 2020.

Pemuda tersebut sempat mengikuti kegiatan Ijtima Ulama Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.

Sebelum dinyatakan positif Covid-19, hasil rapid test pemuda tersebut reaktif. Ia pun dikarantina di Asrama Dispora Kubar pada 30 Maret 2020.

Namun sebelum dikarantina, ia melakukan kontak erat dengan keluarganya yakni ayah, ibu, dan adiknya yang berusia 1 tahun delapan bulan.

Riset Universitas di Singapura Prediksi Wabah Virus Corona di Indonesia Berakhir 7 Oktober 2020

Anggota keluarga itu pun menjalani tes swab.

Rabu (6/5/2020), sang ibu yang berusia 40 tahun, ayah yang berusia 44 tahun, dan adiknya yang berusia 1 tahun 8 bulan terkonfirmasi positif Covid-19.

Ilustrasi virus Corona (Shutterstock via Tribunnews)

“Ketiganya kontak erat pasien KBR tujuh dari peserta Ijtima Ulama Gowa. Mereka satu keluarga, ibu, ayah dan adiknya,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi M Ishak sekaligus Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/5/2020).

Saat ini satu keluarga yang terkonfimasi postif menjalalani perawatan di Rumah Sakit Pratama Kutai Barat.

Virus Corona Masih Mewabah, Jokowi: Kita Harus Berdamai dengan Covid-19 Sampai Vaksin Ditemukan

Di Kaltim, terbanyak berasal dari klaster Gowa

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Andi M Ishak mengatakan ada empat klaster penyebaran Covid-19 di wilayahnya yakni klaster Gowa, Sidang Sinode Tahunan Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB), acara komunitas masyarakat tanpa riba di Bogor Jawa Barat, dan klaster KPU di Jakarta.

Namun klaster bertambah dari santri Temboro, Magetan, Jawa Timur.

“Ada juga pasien yang terjangkit karena perjalanan sendiri tapi jumlah kasusnya sedikit.

Lebih banyak didominasi pasien klaster,” ungkap Andi kepada Kompas.com, Rabu (6/5/2020).

Dari beberapa klaster, tingkat positif tertinggi terjadi pada klaster Ijtima Ulama di Gowa yakni sebanyak 122 pasien dari jumlah peserta yang terlacak sebanyak 749 orang.

Amalkan Setiap Hari di Ramadhan 2020, Doa & Dzikir untuk Mohon Perlindungan di Tengah Pandemi Corona

Sisanya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 184 orang, 17 ODP, 13 OTG, 22 orang hasil negatif.

Sedangkan 80 orang masih dalam proses uji laboratorium dan satu orang dinyatakan sembuh.

“Itu belum termasuk yang kontak erat dengan mereka (peserta Ijtima Ulama),” ungkap dia.

Sedangkan untuk klaster sidang sinode, masyarakat komunitas anti ribah, dan KPU Jakarta sudah dinyatakan sembuh.

"Klaster terbaru yang kini menjadi perhatian yakni santri di Temboro, Magetan, Jawa Timur," ujarnya.

Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah telah mengambil langkah-langkah serius dalam menangani sebaran virus corona (Covid-19). Di sisi lain, Jokowi mengaku tak ingin menciptakan kepanikan dan keresahan masyarakat. (Tangkapan Layar Kompas TV)

Jokowi: Kita Harus Berdamai dengan Covid-19 Sampai Vaksin Ditemukan

Wabah virus corona belum berakhir, namun Presiden Jokowi minta agar rakyat berdamai dengan covid-19.

Hingga kini wabah virus corona yang menyebar masih sangat mengkhawatirkan dan belum tahu kapan akan berakhir.

Presiden Joko Widodo masih memberikan berbagai imbauan untuk masyarakat di tengah pandemi yang dihadapi seluruh dunia.

Salah satunya ia meminta agar rakyat Indonesia berdamai dengan covid-19 hingga vaksin ditemukan nanti.

Presiden Joko Widodo ( Jokowi) mengatakan, pemerintah terus berupaya keras dan berharap puncak pandemi Covid-19 akan segera menurun.

• Niat Bantu Warga Terdampak Corona dengan Beli Sembako Rp 18 Juta, Ummi Justru Berakhir Ditipu

Selama wabah masih terus ada, Jokowi meminta seluruh masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan. 

"Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," katanya di Istana Merdeka, Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Kamis (7/5/2020).

ilustrasi penemuan vaksin corona (YouTube WGBH News)

Ia juga mengatakan, beberapa ahli menyebut ada kemungkinan kasus pasien positif Covid-19 menurun angkanya.

Tetapi, ketika kasusnya sudah turun tidak berarti langsung landai atau langsung nol, melainkan masih bisa fluktuatif.

"Ada kemungkinan masih bisa naik lagi atau turun lagi, naik sedikit lagi, dan turun lagi dan seterusnya," kata Jokowi.

• Derai Air Mata Selimuti Kepulangan 5 Pasien Corona di Bima, NTB yang Dinyatakan Sembuh

Masyarakat dipersilakan beraktivitas secara terbatas, tetapi harus disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan.

"Sekali lagi ingin saya tegaskan, yang utama adalah ikuti dengan disiplin protokol kesehatan.

Silakan beraktivitas secara terbatas, tetapi sekali lagi ikuti protokol kesehatan," katanya.

"Semua ini membutuhkan kedisiplinan kita semuanya, kedisiplinan warga, serta peran aparat yang bekerja secara tepat dan terukur," tandasnya. 

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Zakarias Demon Daton/ Diamanty Meiliana | Editor: Aprillia Ika, Dony Aprian)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Pemuda 18 Tahun Postif Corona, Pulang dari Ijtima Ulama Gowa, Orangtua serta Adik Bayinya Terpapar"

BACA JUGA: Tribunnews.com dengan judul Satu Keluarga Positif Virus Corona, Setelah Pemuda Ini Pulang dari Ijtima Ulama Tabligh Gowa