Virus Corona

Viral Video Kakek PDP Covid-19 Paksa Buka Pintu Ruang Isolasi, 2 Petugas Geleng-geleng dan Menyerah

Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pasien memberontak saat diisolasi

TRIBUNMATARAM.COM - Viral di media sosial video seorang kakek mencoba membuka paksa pintu yang dijaga dua orang yang mengenakan baju hazmat.

Dalam video berdurasi 23 detik yang diunggah akun Twitter @afifhasbullah, tampak dari dalam ruangan, kakek itu mencoba membuka paksa pintu yang dijaga dua orang.

Terjadi tarik menarik antara si kakek dan petugas.

Apa Maksud Presiden Joko Widodo Meminta Masyarakat untuk Berdamai dengan Virus Corona?

Pasien Positif Virus Corona yang Kabur lewat Jendela Rumah Sakit Beralasan Ingin Berbuka Puasa

Hingga akhirnya kedua petugas melepaskan pegangannya karena tak kuat menahan.

Kakek itu kemudian keluar sambil berbahasa daerah dengan hanya mengenakan celana dalam dan sarung yang diletakan di pundaknya.

Jek reng engkok tak salaMak ekancenge labang (Padahal saya tidak salah, kok dikunci pintunya)," kata kakek itu dengan nada tinggi.

Baru Pulang dari Jakarta, PDP ini Dibantu Istrinya Kabur dari Rumah Sakit, Aksi Mereka Terekam CCTV

Dari penelusuran Kompas.com, peristiwa itu terjadi di ruang perawatan Melati 3C, RSUD Tongas, Kabupaten Probolinggo.

Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Anang Budi Yoelijanto mengatakan, kakek itu seorang PDP asal Kecamatan Wonomerto yang berusaha melarikan diri.

Dua petugas sekuriti berusaha menahannya, tapi kakek berhasil keluar dari ruangan.

"Sekarang sudah aman, semua sudah tertangani dan berhasil diamankan.

Ada miskomunikasi saja. Dia berada dalam pengawasan kami," kata Anang kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Jumat (8/5/2020).

Anang menambahkan, PDP itu merupakan pasien rujukan dari RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo, dengan riwayat darah tinggi.

"Dua kali dilakukan rapid test, non-reaktif. Hanya saja dalam rujukan itu hasil rontgen, ada infeksi.

Dia akan ditempatkan di puskesmas untuk observasi," ujar Anang. 

Ilustrasi virus Corona (Shutterstock via Tribunnews)

Prediksi Virus Corona Berakhir 7 Oktober di Indonesia

Sebuah riset yang dilakukan oleh Singapore University of Technology and Design ( SUTD) menunjukkan, wabah Covid-19 di Indonesia akan berakhir pada 7 Oktober 2020.

SUTD merupakan salah satu universitas ternama di Singapura, yang berfokus pada kajian studi teknologi dan desain.

Hasil risetnya diungkap di situs web  ddi.sutd.edu.sg, dengan update terakhir pada 5 Mei.

"Situs ini menyediakan pemantauan prediktif berkelanjutan Covid-19 sebagai pelengkap pemantauan tradisional atau praktik prediksi tradisional," demikian keterangan yang tertera di bagian pengenalan.

• Bapak Di-PHK Efek Corona, Pasutri Terpaksa Hidup di Becak Ajak Bayinya, Bayar Sewa 5 Ribu per Hari

Dalam penghitungannya, SUTD menggunakan model SIR (Susceptible-Infected-Recovered) yang dipadukan dengan data harian virus corona yang diperbarui dari berbagai negara.

Prediksi akhir wabah virus corona juga dicantumkan bersama prediksi pergeseran tanggal atau deviasi.

Ilustrasi virus Corona menyerang Indonesia (Kompas.com)

Dari pemodelan itu akan terlihat kurva siklus hidup pandemi dan tanggal berakhirnya secara teoretis, menurut kode-kode dari Milan Batista dan data dari Our World in Data.

• Niat Bantu Warga Terdampak Corona dengan Beli Sembako Rp 18 Juta, Ummi Justru Berakhir Ditipu

Hasilnya, terlihat pandemi virus corona secara global diprediksi akan berakhir pada 20 Desember 2020 dan dapat bergeser 5,9 hari.

SUTD juga mencantumkan prediksi berakhir wabah Covid-19 di Indonesia, yakni pada 7 Oktober 2020, dengan deviasi 14,9 hari.

Negara-negara besar lainnya juga turut dimasukkan dalam data SUTD. Berikut adalah daftarnya.

• Amalkan Setiap Hari di Ramadhan 2020, Doa & Dzikir untuk Mohon Perlindungan di Tengah Pandemi Corona

  • Amerika Serikat: prediksi berakhir 10 Oktober 2020, deviasi 7,4 hari.
  • Singapura: prediksi berakhir 29 September 2020, deviasi 48 hari.
  • Inggris: prediksi berakhir 16 September 2020, deviasi 6 hari.
  • Italia: prediksi berakhir 15 September 2020, deviasi 20,5 hari.
  • Arab Saudi: prediksi berakhir 11 September 2020, deviasi 22,1 hari.
  • India: prediksi berakhir 31 Agustus 2020, deviasi 11,2 hari.
  • Jepang: prediksi berakhir 30 Agustus 2020, deviasi 20,2 hari.
  • Perancis: prediksi berakhir 17 Agustus 2020, deviasi 2,1 hari.
  • Jerman: prediksi berakhir 16 Agustus 2020, deviasi 2,3 hari.
  • Spanyol: prediksi berakhir 11 Agustus 2020, deviasi 14,6 hari.

• Bayi 1 Bulan PDP Corona Ditolak RS Djamil Padang, Dibiarkan Meninggal sampai Mayat Membeku

Namun SUTD mengingatkan, prediksi ini dapat berubah sewaktu-waktu, prediksi belum tentu tepat karena ada faktor alam.

Di situs web SUTD juga mencantumkan disclaimer, bahwa riset ini hanya untuk keperluan edukasi dan penelitian dan mungkin terdapat kesalahan.

Peringatan pun dituliskan yang berbunyi, "Pembaca harus menyikapi prediksi apa pun dengan hati-hati."

"Optimisme berlebihan berdasarkan perkiraan tanggal akhir berbahaya, karena dapat mengendurkan kedisiplinan dan kendali, menyebabkan virus dan kembali berputar, dan harus dihindari." (Kompas.com/ Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol/ David Oliver Purba/ Aditya Jaya Iswara /Diamanty Meiliana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Video Kakek PDP Covid-19 Ngamuk, Tarik Pintu Coba Kabur dari Ruang Isolasi" dan "Riset Universitas di Singapura: Wabah Covid-19 di Indonesia Berakhir 7 Oktober 2020"

BACA JUGA: Tribunnews.com dengan judul Viral Kakek PDP Ngamuk Ingin Keluar dari Ruang Isolasi, Dobrak Pintu Sampai Buat 2 Petugas Menyerah