TRIBUNMATARAM.COM - Semenjak kemunculan virus corona, ada beberapa gejala yang tak biasa muncul pada pasien positif covid-19, apa saja gejala yang tak biasa ini?
Para ilmuan masih terus melakukan penelitian terhadap pasien covid-19.
Semenjak mewabahnya virus corona di seluruh dunia, banyak hasil penelitian yang baru.
Apalagi ada berbagai hal yang belum diketahui dari infeksi virus jenis baru ini.
• Gelombang Kedua Virus Corona, dari Herd Imunity Hingga Bagaimana Strategi Indonesia Hadapi Pandemi
• UPDATE Virus Corona di Indonesia Pasien Positif 13.112 Orang, Jumlah Sembuh Lebih Banyak dari Wafat
Mulai dari penyebab, gejala yang pasti hingga vaksin belum ditemukan.
Gejala pasien positif covid-19 ini sangat beragam, muali dari batuk, pilek, demam hingga sesak napas.
Namun ada juga yang tak memiliki gejala apapun namun ternyata membawa virus ini dalam tubuhnya.
Meski begitu, ada juga beberapa pasien yang mengalami gejala yang tak umum.
Dilansir dari The Guardian, 6 Mei 2020, WHO mencatat ada lima gejala yang tak umum dialami oleh pasien positif virus corona ini.
Apa saja gejala aneh yang dialami beberapa pasien?
1. Ruam pada Jari Kaki
Beberapa negara melaporkan adanya ruam pada jari-jari kaki pasien Covid-19, menyerupai chilblains, dalam banyak kasus tidak disertai oleh gejala virus yang biasa.
Kondisi ini kemudian dijuluki "covid toe".
Ruam dapat berbentuk lesi merah atau ungu.
• Gejala Baru Virus Corona Kembali Ditemukan, Muncul Keunguan di Sekitar Kaki Disebut Temuan Aneh
Terlepas dari namanya, kondisi ini dapat ditemukan pada sisi atau telapak kaki, atau bahkan pada tangan dan jari.
The European Journal of Pediatric Dermatology melaporkan, kasus ini banyak ditemukan pada anak-anak dan remaja di Italia.
Disebutkan bahwa gejala ini tidak seperti ruam lain yang terkait dengan virus corona, dan kondisi yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
2. Mata Merah
Konjungtivitis adalah gejala yang jarang terjadi pada kasus Covid-19, dengan partikel virus ditemukan dalam air mata.
Menurut Royal College of Ophthalmologists dan College of Optometrists di Inggris, infeksi saluran pernapasan atas dapat meyebabkan konjungtivitis virus sebagai komplikasi sekunder, dan kondisi ini juga terjadi pada Covid-19.
• Gejala Baru Virus Corona Ditemukan, Pasien Positif Covid-19 Alami Kulit Merah & Gatal-gatal
Namun, tidak mungkin bahwa seseorang muncul dengan konjungtivitis virus sekunder untuk Covid-19 tanpa gejala demam atau batuk terus-menerus.
Sebab, gejala konjungtivitis tampaknya merupakan kondisi yang terlambat muncul.
3. Livedo atau Nekrosis
Sebuah studi Spanyol peer-review, yang diterbitkan dalam British Journal of Dermatology pada pekan lalu, menemukan bahwa 6 persen dari 375 kasus virus corona yang diperiksa melibatkan nekrosis yaitu matinya jaringan tubuh karena kurangnya suplai darah, atau livo, dan perubahan warna kulit.
• Sempat Ngeyel, Wali Kota Prabumulih Akhirnya Liburkan Sekolah setelah Kotanya Zona Merah Covid-19
Pada kondisi ini, kulit dapat menjadi belang-belang dan memiliki bagian berwarna ungu atau merah, yang mungkin muncul dalam pola seperti renda.
Menurut studi tersebut, kasus ini ditemukan pada pasien yang lebih tua dengan kasus Covid-19 yang lebih parah.
Namun, temuan ini tidak konsisten dan nekrosis juga ditemukan pada beberapa orang dengan gejala virus corona yang tidak memerlukan rawat inap.
4. Pusing atau Sakit Kepala
Sebuah penelitian terhadap 214 pasien di China, yang diterbitkan dalam Jama Neurology, April 2020, menemukan bahwa lebih dari sepertiga kasus pasien positif virus corona mengalami gejala neurologis seperti pusing atau sakit kepala.
• 60 Hoax Lengkap Soal Virus Corona yang Menyebar di Indonesia, Menkes Geleng Kepala & Najwa Gemes!
Gejala ini meningkat menjadi 45,5 persen pada pasien parah infeksi virus corona.
Merespons temuan itu, profesor virologi Prof Ian Jones mengatakan, kondisi ini umumnya bukan disebabkan oleh virus corona.
Saat ini, komplikasi neurologis mungkin dianggap sebagai konsekuensi dari keparahan penyakit Covid-19 ketimbang masalah baru lainnya.
5. Kesemutan
Beberapa pasien Covid-19 mengeluh mengalami kesemutan, mendesis, atau bahkan seperti terbakar.
• POPULER 3 Tenaga Medis di Mataram Tertular Virus Corona dari Pasien Meski Sudah Gunakan APD
Direktur pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit Mount Sinai, New York, Dr Waleed Javaid mengatakan, kemungkinan respons kekebalan pasien terhadap Covid-19 yang menyebabkan munculnya sensasi seperti itu.
"Ada respons imun luas yang terjadi. Sel-sel kekebalan tubuh kita diaktifkan sehingga banyak bahan kimia dilepaskan ke seluruh tubuh kita dan itu dapat hadir atau terasa seperti ada beberapa desis.
Ketika respons kekebalan tubuh kita meningkat, orang-orang dapat merasakan sensasi yang berbeda," ujar Javaid kepada Today.com.
"Saya telah mendengar pengalaman serupa di masa lalu dengan penyakit lain," lanjut dia. (TribunMataram.com/ Asytari Fauziah) (Kompas.com/ Retia Kartika Dewi)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kenali 5 Gejala TAneh yang Dirasakan pasien Positif Covid-19, Mata Merah hingga Lebam di Telapak.