Virus Corona

Pasien Positif Covid-19 Kabur Tak Mau Diisolasi, Lolos Pemeriksaan dengan Surat Palsu Non Reaktif

Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ruang isolasi untuk pasien virus corona

"Awalnya tetap menolak dibawa atau diisolasi ke rumah sakit.

Alhamdulillah ternyata bisa dan bersangkutan mau diisolasi di rumah sakit," ujar Imron dikutip dari KompasTV, Selasa (30/6/2020).

Adapun sang suami belum dinyatakan positif Covid-19.

Gara-gara Pakai APD saat Jemput PDP Corona yang Kabur, Petugas Medis Nyaris Diamuk Massa

Gara-gara pakai Alat Pelindung Diri (APD) saat menjemput PDP corona yang kabur dari rumah sakit, petugas medis nyaris diamuk warga.

Masih tingginya angka Covid-19 di Indonesia rupanya masih belum disertai pemahaman yang tepat oleh masyarakat.

Termasuk pemahaman terkait prosedur bagaimana menghadapi pasien corona.

• Tantenya Meninggal karena Virus Corona, Maia Estianty: Masih Bandel atau Anggap Covid-19 Enteng?

• POPULER Agar Pandemi Virus Corona Segera Berakhir, Lakukan 6 Kebiasaan Ini Yuk Biasakan Hidup Sehat!

Sebuah video saat warga mengusir petugas medis berpakaian lengkap alat pelindung diri ( APD) di Desa Tamilouw, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, Jumat (29/5/2020) sore, menjadi viral di media sosial. 

Setelah ditelusuri jurnalis Kompas.com, alasan warga mengusir dan nyaris mengamuk karena petugas memakai alat pelindung diri (APD).  

Viral di media sosial video memperlihatkan sejumlah warga mengamuk dan mencoba menghadang petugas medis.(Tangkapan layar) ()

“Pihak keluarga ini keberatan dan menolak tim gugus tugas karena mereka datang dengan mengenakan APD lengkap.

Jadi kelihatannya kurang nyaman begitu menurut pandangan warga,” kata perangkat Desa Tamilouw, Rustandi Wailissa.

Rustandi menduga, warga kurang memahmi soal prosedur penanganan medis terhadap seorang PDP.

Namun, setelah diberikan pemahaman, warga membubarkan diri dan petugas medis bisa membawa AT ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan swab.

Sementara itu, peristiwa pengusiran dan nyaris berujung kericuhan dibenarkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Tengah Jenny Adijaya.

“Kejadiannya itu Jumat kemarin di Desa Tamilow. Jadi tim gugus tugas ke sana untuk menjemput salah satu PDP yang keluar dari rumah sakit, tapi ditolak warga,” kata Jenny kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu.

Halaman
123