Istri Dubes Belanda untuk Lebanon Tewas karena Ledakan, Ada di Ruang Tamu dengan Suami saat Kejadian
Istri Duta Besar Belanda untuk Lebanon, Jan Waltmans dinyatakan tewas dalam insiden ledakan Lebanon setelah sebelumnya mengalami luka.
TRIBUNMATARAM.COM - Belanda akhirnya melaporkan kematian salah satu warga negaranya dalam ledakan dahsyat Lebanon.
Istri Duta Besar Belanda untuk Lebanon, Jan Waltmans dinyatakan tewas dalam insiden ledakan Lebanon setelah sebelumnya mengalami luka.
Saat insiden terjadi, Waltmans tengah berada di ruang tamu di samping suaminya.
Ia tewas akibat luka-luka yang dideritanya saat ledakan pada Selasa (4/8/2020) tersebut, menurut keterangan dari Kementerian Luar Negeri Belanda, Sabtu (8/8/2020).
• Potret Terakhir 3 Pemadam Kebakaran saat Bongkar Pintu Gudang Amonium Nitrat Sebelum Ledakan Dahsyat
• POPULER 300.000 Warga Beirut Kehilangan Rumah Tinggalnya dan Mengungsi karena Ledakan Dahsyat
"Dengan berat hati dan sangat sedih kami melaporkan wafatnya rekan kami Hedwig Waltmans-Molier."
"Dia tewas karena luka-luka yang dideritanya dalam ledakan besar di Beirut," tulis pernyataan Kemenlu Belanda yang dikutip AFP.
Waltmans-Molier tewas terkena puing-puing ledakan, tak lama setelah kembali ke Lebanon dari liburan bersama suaminya.
"Hedwig sedang berdiri di ruang tamunya di samping suaminya ketika dia terkena ledakan," lanjut keterangan Kemenlu Belanda.
Dilansir dari NL Times, Waltmans-Molier mulai bekerja untuk Kementerian Luar Negeri Belanda pada 1994 di Den Haag, dan naik jabatan jadi staf diplomatik. Ia pernah bertugas di Dhaka, Lusaka, dan Khartoum.
Wanita berusia 54 tahun itu adalah korban pertama dari Belanda yang dilaporkan tewas akibat ledakan Lebanon.
Insiden itu sendiri telah menewaskan 154 orang sejauh ini, dan menghancurkan sebagian besar ibu kota Lebanon.
Sementara itu lima warga Belanda lainnya mengalami luka ringan, menurut keterangan Kemenlu "Negeri Kincir Angin".
Diplomat wanita Jerman tewas
Sebelumnya pada Rabu (5/8/2020) Jerman melaporkan diplomat wanita mereka tewas dalam ledakan di Beirut.
Ini merupakan kematian pertama yang dilaporkan Jerman dalam insiden tersebut.