Virus Corona

Ejek Dokter dan Usap Air Liur Jenazah Pasien Covid-19, Seorang Wanita Dipaksa Tes Swab

Editor: Asytari Fauziah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Swab test

TRIBUNMATARAM.COM - Seorang wanita berinisial HL akhirnya berhasil diamankan oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Batam, Kepulauan Riau.

Perempuan yang bekerja sebagai pedagang di pasar Tradisional Toss 3000 Jodoh itu saat ini sudah berada di Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang.

HL langsung menjalani pengambilan sampel swab.

Sempat Bertemu Langsung Wakil Wali Kota Solo yang Positif Covid-19, Tes Swab Jokowi Negatif Corona

Kepala Dinas Kesehatan Batam Didi Kusmarjadi mengatakan, saat ini HL sedang menjalankan karantina di RSKI Covid-19 Pulau Galang.

“Saat ini sedang proses karantina, pengambilan swab juga telah dilakukan,” kata Didi saat dihubungi, Selasa (25/8/2020).

Ilustrasi tes Covid-19, deteksi Covid-19, pengujian virus corona. (Shutterstock)

Didi mengatakan, jika hasilnya swabnya negatif, HL akan langsung dibawa ke Mapolresta Barelang untuk proses hukum.

Sebab, selain dinilai sudah membuat resah, tindakan HL juga sudah membahayakan orang lain dan berpotensi sebagai penyebab penyebaran Covid-19 di Batam.

Kabar Duka, Dokter Pencipta Lagu Corona Enggalo Lunga Meninggal Dunia setelah Terinfeksi Covid-19

Mengusap wajah dengan air liur

Sebelumnya, HL mengaku telah melumurkan air liur jenazah pasien corona ke wajahnya.

Didi mengatakan, hal itu tidak dapat dipastikan.

Sebab, tidak ada saksi yang melihat keterangan HL tersebut.

“Gaya dia saja, pengakuan dia saja. Mana berani dia, enggak ada orang yang lihat dia melumurkan air liur, orang seramai itu kejadiannya," kata Didi.

Didi mengatakan, HL melawan saat akan diamankan. Untungnya, petugas sabar saat menghadapi HL.

Menolak dievakuasi

Menurut Didi, sejak awal HL menolak keras saat Tim Gugus Tugas berpakaian pelindung lengkap datang untuk mengevakuasi dirinya.

Bahkan HL sempat mengeluarkan cacian dan mengusir petugas.

“Karena dibujuk secara baik-baik tidak mau, akhirnya HL dibawa dengan paksa oleh Tim Gugus Tugas,” kata Didi.

Saat tiba di RSKI Covid-19 Pulau Galang, HL menolak untuk turun dan tetap bertahan di dalam ambulans.

Petugas kembali memaksanya untuk turun dan menjalani serangkaian pemeriksaan.

Menurut informasi, begitu ambulans yang membawanya hendak kembali ke Batam, HL langsung histeris.

Sebelumnya, HL diburu Tim Gugus Tugas Batam, karena hasil tes swab dari beberapa warga yang kontak erat dengan dirinya, hampir setengahnya terkonfirmasi positif.

HL diduga sempat mengambil air liur jenazah pasien corona atas nama YHG (47) yang merupakan kasus 433 Batam.

HL kemudian mengusapkan air liur jenazah itu ke wajahnya, sambil mengejek salah satu dokter di RSBP Batam.

3 Bulan Jalani Isolasi di Rumah Sakit, Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh Setelah 22 Kali Swab Test

Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengumumkan dua pasien positif yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 pada Rabu (24/6/2020).

Kedua pasien itu butuh waktu lama untuk sembuh dari Covid-19. Salah satunya, bahkan harus menjalani tes swab sebanyak 22 kali.

• Sempat Gagal Napas Hingga Dirawat Selama 75 Hari di RS, Pria 48 Tahun Berhasil Sembuh dari Covid-19

Pasien berjenis kelamin perempuan berusia 39 tahun itu harus menjalani perawatan di ruang isolasi selama tiga bulan.

Ipong meminta warga Ponorogo memetik pelajaran dari kasus pasien itu.

Warga, kata dia, harus menaati protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah agar terhindari dari virus corona baru atau Covid-19.

Sebab, Ipong tak bisa membayangkan harus menjalani 22 kali tes swab.

"Anda bisa membayangkan bagaimana rasanya hingga 22 kali dan berbulan-bulan diisolasi di rumah sakit," kata Ipong kepada Kompas.com, Rabu (24/6/2020).

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni (KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI)

Belum lagi menjalani isolasi selama tiga bulan di rumah sakit. Seorang pasien positif Covid-19, kata dia, bahkan tak bisa bertemu keluarga.

"Selama di rumah sakit semua akses dibatasi untuk bertemu langsung dengan orang lain bahkan dengan keluarga,” kata Ipong.

• Media Asing Sebut Indonesia Bisa Jadi Hotspot Virus Corona Dunia, Kewalahan Hadapi Kasus Covid-19

Tak hanya rasa sakit ketika menjalani tes swab, Ipong juga menekankan psikologi pasien yang berulang kali mendapatkan hasil positif dan tak kunjung sembuh.

Seorang pasien positif Covid-19 harus mendapatkan dua kali hasil negatif berdasarkan tes swab untuk dinyatakan sembuh.

Heran pasien sembuh lama

Selain pasien 05 yang telah menjalani tes swab, terdapat pasien 16 yang juga menjalani 12 kali tes swab.

Pasien 16 yang berusia 14 tahun itu menjalani perawatan di ruang isolasi selama dua bulan.

Ipong heran dua pasien tersebut butuh waktu lama untuk sembuh.

Karena, beberapa pasien positif Covid-19 sebelumnya hanya butuh waktu seminggu sampai dua minggu untuk sembuh.

• Bukan Spesimen Swab Test Diperbanyak Hingga Kasus Baru Corona Tembus 1000 Pasien, Ini Penjelasannya

Ia menduga, dua pasien tersebut mengalami masalah untuk meningkatkan imunitas tubuh mereka.

Hingga Rabu (24/6/2020), sebanyak 25 pasien positif dinyatakan sembuh di Ponorogo.

Selain itu, terdapat 11 pasien yang diisolasi di rumah sakit dan dua pasien meninggal. (Kompas.com/ Kontributor Batam, Hadi Maulana/ Abba Gabrillin/ Penulis: Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi/ Editor : Dheri Agriesta)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wanita yang Mengusap Wajah dengan Air Liur Jenazah Covid-19 Dites Swab" dan "Pasien Sembuh Setelah 22 Kali Tes Swab, Bupati: Anda Bisa Bayangkan Rasanya?".

BACA JUGA di Tribunnewsmaker.com dengan judul Usap Air Liur Jenazah Pasien Covid-19 Sambil Ejek Dokter, Seorang Wanita Diamankan dan Dites Swab.