Seorang wanita yang merawat anak-anak itu juga diserang saat dia mencoba melindungi temannya, Chikvarkin.
Sopir truk, ayah dari seorang gadis berusia 6 tahun, masih hidup ketika kelompok itu pergi, tetapi kemudian meninggal karena luka di kepala, menurut laporan.
Seorang teman Chikvarkin mengatakan kepada surat kabar Komsomolskaya Pravda, “Dia hanya ingin membantu dengan memberikan tumpangan kepada anak-anak, tetapi dia dibunuh."
"Dia tidak akan pernah menyakiti anak-anak," ujar temannya.
Polisi mengatakan mereka telah mewawancarai kedua anak tersebut dan percaya bahwa gadis yang lebih tua itu dan menemukan tuduhan "sentuhan di bawah pinggang" sebagai "lelucon".
Mereka menyimpulkan klaim bahwa dia telah menyentuh kedua anak itu adalah " kebohongan".
Dunaeva dan Chabin bersama dengan dugaan kaki tangan mereka, Mikhail Ivanov (27 tahun), telah ditahan.
Laporan mengatakan mereka didakwa karena tindakan "pembunuhan dengan kekejaman khusus oleh sekelompok orang melalui konspirasi sebelumnya."
Dua tersangka penyerang lainnya dilaporkan dalam pelarian.
Para pria menghadapi kemungkinan hukuman seumur hidup, dan wanita hingga 20 tahun penjara.
Insiden Tuduhan Berujung Maut di Bali
Nahas dialami Muhammad Luthfi, seorang pemuda asal Jember, Jawa Timur yang menjadi korban main hakim sendiri oleh sejumlah orang di Bali.
Muhammad Luthfi dituduh mencuri helm hanya karena salah mencari korek di motor orang lain.
Muhamad Luthfi (25), seorang warga asal Jember, Jawa Timur, tewas setelah dikeroyok warga di Jalan Raya Legian, Kuta, Badung, Bali, Jumat (24/1/2020).
Aksi main hakim sendiri itu dilakukan warga setelah pria tersebut dituduh melakukan pencurian helm.
• Pemuda Dituduh Mencuri Helm dan Pingsan Diamuk Massa, Polisi Tetapkan 4 Tersangka