TRIBUNMATARAM.COM - Tiga orang penumpang pesawat dinyatakan positif Covid-19 setelah sampai di bandara tujuan, yakni Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kamis (17/9/2020).
Padahal, para penumpang tersebut telah mengantongi surat keterangan rapid test dari tempat asal.
• Ketakutan Nagita Slavina pada Swab Test Sampai Menangis, Istri Raffi Ahmad: Aduh Aku Lemas, Tunggu
Tes swab gratis untuk penyaringan
Juru Bicara tim Gugus Tugas Covid-19 Sumbar mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumar memang mewajibkan penumpang pesawat yang tiba di BIM melakukan tes swab.
Tes itu tetap dijalankan secara gratis, sekalipun para penumpang telah mengantongi surat keterangan rapid test.
"Jadi yang datang ke Sumbar kita saring lagi. Kendati telah rapid test, kita akan uji lagi tes swab. Ini gratis," tutur Jasman.
• Logo Rans Entertainment Terpampang di Badan Pesawat Terbaru Garuda Indonesia, Ini Penjelasan Dirut
Ia mengatakan kejadian penumpang pesawat yang terinfeksi lolos adalah bukan kali pertama.
Sebelumnya, kata Jasman, telah ada beberapa kejadian serupa.
Penumpang tersebut juga lolos naik pesawat dan dinyatakan positif setibanya di BIM.
"Sudah ada beberapa kejadian sebelumnya. Hari ini bukan yang pertama kalinya," ujar dia.
Gegara 1 Penumpang Pesawat Ternyata Positif Covid-19, 43 Lakukan Swab Test, 90 Lainnya Dikarantina
Sekitar 90 penumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 682 yang tiba di Bandara Domine Edward Sorong diminta melakukan karantina mandiri.
Hal itu dilakukan menyusul adanya seorang penumpang di pesawat tersebut yang dinyatakan positif Covid-19.
Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Domine Edward Osok Sorong dr Farida Tariq mengatakan, kasus tersebut diketahui setelah petugas melakukan pemeriksaan terhadap dokumen kesehatan penumpang.
• Diisolasi 66 Hari, Ini Cerita Pasien Positif Virus Corona Jalani 14 Kali Swab Test hingga Sembuh
Dari seluruh penumpang pesawat Garuda Indonesia yang mendarat pada Sabtu (27/6/2020) pukul 06.20 WIT itu, ditemukan dokumen kesehatan salah satu siswa dari rombongan program afirmasi pendidikan menengah (Adem) yang dinyatakan positif corona.
Siswa tersebut diketahui berinisial WH (20) asal Kabupaten Sorong Selatan.
Dokumen itu dikeluarkan oleh Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, pada 21 Juni 2020 dari hasil pemeriksaan PCR.
"Dari 43 siswa ini kami periksa satu per satu kelengkapan dokumen tersebut, satu di antaranya positif PCR (polymerase chain reaction) virus corona," kata Farida di Bandara Domine Edward Sorong, Sabtu.
Farida menduga, lolosnya seorang penumpang yang dinyatakan positif corona itu karena petugas kesehatan di Bandara Soetta kewalahan saat melakukan pemeriksaan.
Meski demikian, pihaknya mengaku sudah langsung melakukan koordinasi dengan otoritas terkait di Bandara Soekarno-Hatta untuk dilakukan penelusuran.
• Kisah Dokter Hisbullah, Sediakan RS Gratis Corona Walau Tak Digaji, Kini Kesulitan Bayar Listrik
Akibat adanya kasus itu, ia juga langsung meminta seluruh penumpang di pesawat tersebut untuk melakukan karantina mandiri.
Sedangkan untuk penumpang yang dinyatakan positif itu sudah langsung ditangani oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sorong.
"Dari jumlah penumpang pesawat sebanyak 90 lebih dianjurkan untuk dikarantina mandiri, sementara 43 siswa langsung dilakukan swab di Rumah Sakit Pertamina Sorong," kata Farida.
Tak hanya itu, pesawat yang digunakan juga langsung disemprot dengan cairan disinfektan sebelum kembali dioperasikan untuk mengangkut penumpang.
Kisah Pasien Virus Corona Jalani Isolasi dan Swab Test 14 Kali
Setelah 66 hari menjalani karantina, Romli (40) warga Desa Tambakserang, Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, akhirnya diperbolehkan pulang dari lokasi isolasi di Gedung Islamic Center Brebes, Kamis (25/6/2020).
Romli, pasien positif Covid-19 tanpa gejala atau orang tanpa gejala ( OTG), akhirnya dinyatakan sembuh setelah 14 kali menjalani pemeriksaan swab tenggorokan dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
Hasil test ke-13 pada Senin dan ke-14-nya pada Rabu dinyatakan negatif Covid-19.
• Kisah Dokter Hisbullah, Sediakan RS Gratis Corona Walau Tak Digaji, Kini Kesulitan Bayar Listrik
Kepulangan Romli yang merupakan peserta Ijtima Gowa, Sulawesi Selatan, ini dilepas oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes dr. Sartono dan jajarannya.
Selama 66 hari menjalani karantina, Romli menyibukan diri dengan tekun beribadah dan berolahraga.
Dia selalu berusaha berpikir positif, apa yang menimpanya adalah sebuah ujian yang harus dijalani.
"Alhamdulillah saya negatif. Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Brebes yang sudah memberikan tempat layak untuk karantina," kata Romli, kepada wartawan di Islamic Center.
• Fakta Klaster Pernikahan di Semarang Dihadiri 30 Tamu, Ibu & Adik Pengantin Meninggal karena Corona
Romli juga mengaku berterima kasih kepada jajaran tim medis yang selama ini memberikan arahan, vitamin, dan kebutuhan pangan selama masa karantina, hingga memantau kondisi kesehatannya.
Romli pun mengajak, semua lapisan masyarakat agar patuh terhadap imbauan pemerintah dalam melaksanakan protokol kesehatan.
Mulai dari memakai masker, jaga jarak, selalu cuci tangan dan menjaha pola hidup bersih dan sehat.
"Patuhi imbauan pemerintah. Tetap patuhi protokol kesehatan," sebut Romli.
• UPDATE Virus Corona Nasional 25 Juni 2020, Tambah 1113, 5 Provinsi Nol Kasus Baru, Jatim Tertinggi
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, dr. Sartono kepada Romli berpesan agar senantiasa menjaga kesehatan.
Menurutnya, tak hanya Romli, siapa pun pasien yang dinyatakan sembuh, tak ada jaminan untuk tidak kembali terpapar Covid-19.
"Karena tak ada jaminan yang sembuh itu tidak akan tertular lagi. Jadi intinya tetap harus jaga kesehatan sesuai protokol," ujar Sartono.
Sartono pun memuji kondisi fisik Romli yang selalu bugar dan tidak mengeluhkan gejala apa pun.
"Kondisi fisiknya luar biasa. Kita juga selalu memberikan arahan agar dia selalu berpikir positif dan akan kembali sembuh," papar Romli.
• Media Asing Sebut Indonesia Bisa Jadi Hotspot Virus Corona Dunia, Kewalahan Hadapi Kasus Covid-19
Seperti diketahui, Romli menjalani isolasi di Islamic Center sejak dinyatakan positif Covid-19 pada April 2020, bersama 20 orang lainnya yang juga jadi orang tanpa gejala.
Awalnya, puluhan orang tersebut yang baru pulang dari Ijtima Gowa, Sulawesi Selatan, pada akhir Maret lalu menjalani rapid test dengan hasil reaktif yang diteruskan pemeriksaan swab tenggorokan dengan hasil positif.
"(Klaster) Gowa total ada 21 orang yang dikarantina di Islamic Center.
Namun, 20 orang lainnya sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang terlebih dahulu," kata Sartono, Rabu (24/6/2020). (Kompas.com/ Penulis: Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor: Aprilia Ika/ Kontributor Sorong, Maichel | Editor : Dheri Agriesta/ Kontributor Tegal, Tresno Setiadi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hanya Berbekal Surat Rapid Test, 3 Penumpang Rupanya Positif Covid-19 dan Lolos Naik Pesawat", "Gara-gara Satu Orang Positif Corona Lolos Pemeriksaan, 90 Penumpang Pesawat Garuda Dikarantina" dan "Cerita Pasien Covid-19 yang Sembuh Setelah 14 Kali Swab dan Diisolasi 66 Hari"
BACA JUGA di Tribunnewsmaker.com dengan judul Surat Rapid Test Non Reaktif, 3 Penumpang Lolos Naik Pesawat Ternyata Positif Virus Corona.