Blusukan

Mensos Risma Blusukan Temui PMKS, Haji Lulung: Kalau Sekadar Nyari Tunawisma, Satpol PP Lebih Jago

Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tri Rismaharini menemui pemulung di Sungai Ciliwung, belakang kantor Kementerian Sosial.

TRIBUNMATARAM.COM - Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan aksi blusukan dengan menemui beberapa tunawisma di DKI Jakarta.

Mengenai hal ini, Haji Lulung angkat bicara.

Menurutnya, Satpol PP jauh lebih jago jika hanya sekadar mencari tunawisma. Berikut ulasan lengkapnya!

Pasca dilantik, Menteri Sosial Tri Rismaharini lakukan aksi blusukan menemui Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di sejumlah lokasi di DKI Jakarta.

Aksi mantan Walikota Surabaya ini pun mendapat sorotan publik baik yang pro maupun kontra.

Bahkan ada pihak yang menilai aksi Risma hanya settingan.

Dok. Kemensos Awal pekan pertama berdinas sebagai Menteri Sosial, Tri Rismaharini alias Risma menemui seorang pemulung di kawasan aliran Sungai Ciliwung, belakang kantor Kementerian Sosial. Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut, Tri Rismaharini memiliki cara tersendiri untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia,Risma kerap blusukan (Istimewa via Tribun Jakarta)

Anggota DPR RI Abraham Lunggana alias Haji Lulung menilai wajar tindakan sosok pengganti Juliari Batubara itu.

Mengingat Risma adalah menteri baru yang diharapkan membuat terobosan mengatasi dampak sosial pandemi Covid-19.

Namun aksinya itu dianggap tak punya urgensi di tengah kerja keras pemerintah mengatasi masalah dan dampak pandemi.

"Kalau sekedar nyari tunawisma jangan Bu Risma, Satpol PP lebih jago."

"Data orang miskin kan semuanya tercatat di Dinas Sosial Pemda, mereka jangan dicari, tapi diberesin dengan sebuah kebijakan yang berpihak," kata Lulung kepada wartawan, Jumat (8/1/2021).

Mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini menyarankan agar Risma tetap memprioritaskan pekerjaan utamanya di Kemensos, alih - alih sekedar mencari tunawisma di ibu kota.

Baca juga: Dikritik, Risma Enggan Kegiatannya Disebut Blusukan : Cuma Lewat Jalan dari Rumah ke Kantor

Haji Lulung saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Minggu (18/2/2018) (Tribunnews.com/ Bayu Indra Permana)

Lulung menegaskan Risma punya tugas utama mencegah potensi lahirnya tunawisma baru bukan cuma di Jakarta, tapi di seluruh Indonesia imbas dari hantaman pandemi Corona yang membuat ekonomi goyah.

"Bu Risma nanti malah tidak konsen pada fungsi tugas utamanya sebagai Mensos."

"Jadi, jangan sampai terkesan sengaja bikin desain pencitraan seperti yang dicurigai publik."

"Masyarakat sudah malas lihat yang begitu itu."

"Artinya, blusukan Risma kan menyinggung pekerjaan orang lain, sudah serahkan saja itu ke Satpol PP dan Dinsos DKI," jelas dia.

Dikritik, Risma Enggan Kegiatannya Disebut Blusukan

Tri Rismaharini menemui pemulung di Sungai Ciliwung, belakang kantor Kementerian Sosial. ((TRIBUNNEWS.com/TAUFIK ISMAIL))

Bukan blusukan, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengaku kegiatannya menemui tunawisma bersifat situasional selama jalan dari rumah ke kantor.

Polemik blusukan Mensos Risma akhirnya ditanggapi sendiri olehnya.

Risma justru bingung aksi sosialnya terlepas dari jabatannya sebagai Menteri Sosial itu dinilai miring.

Menanggapi sejumlah orang yang mengkritik dirinya hanya sibuk dengan kegiatan blusukan untuk mencari tunawisma di DKI Jakarta tanpa menghiraukan persoalan lain dalam kapasitasnya sebagai Menteri Sosial.

Menurut Risma, kegiatannya bertemu dengan tunawisma tanpa dijadwalkan terlebih dahulu atau kegiatan tersebut hanya atau bersifat situasional.

Kastubi (69) saat ditemui di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur Bekasi, Kamis (7/1/2021). ((Walda Marison))

"Saya tuh kerja, saya tuh jalan ke kantor itu pagi. Itu kan nggak blusukan. Sebagai contoh ketemu di jalan besar, saya coba tanya mereka, saya tidak blusukan. Saya hanya lewat dari rumah ke kantor," kata Risma dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (8/1/2021).

Risma mengaku tidak paham jika kegiatannya dalam menolong orang masih dipersoalkan oleh sejumlah pihak.

Baca juga: Bantah Blusukannya Settingan, Risma Tak Kenal Pemulung bernama Kastubi yang Dituding Nyamar

Baca juga: Pemulung yang Ditolong Mensos Risma Kesal Merasa Dikurung : Kemerdekaan Hilang

Padahal, pertolongannya itu hanya sebagai bentuk kegiatan kemanusiaan.

"Saya sebagai manusia dan tolong jangan lihat saya sebagai Menteri Sosial. Saya sebagai manusia saya lihat mereka tidur di gerobak, dia tidurnya di gerobak. Saya manusia apa kalau saya diam saja?," ujar dia.

Risma menuturkan, kegiatannya tersebut juga telah lama dilakukannya sejak masih menjadi Wali Kota Surabaya.

Ia mengatakan, kegiatannya itu sebagai bentuk tanggung jawabnya kepada masyarakat dan Tuhan.

"Saya manusia, saya punya tanggung jawab dan saya punya pendapatan lebih dibandingkan mereka. Saya wajib untuk zakat, saya wajib untuk amal," kata Risma.

"Nggak usah lihat saya sebagai Menteri Sosial. Tetapi saya juga bekerja dan saya tidak pernah menelantarkan pekerjaan saya," tutur dia.

Risma memastikan dirinya tidak akan pernah menelantarkan pekerjaannya sebagai Menteri Sosial meskipun kerap melakukan blusukan bertemu dengan tunawisma.

Ia mengatakan, ketika masih menjadi wali kota Surabaya dirinya kerap keluar negeri namun tidak pernah menelantarkan pekerjaannya.

"Bahkan sering saya telepon tiba-tiba tengah malam ke Surabaya, tolong ini ditangani ini ini ini. Pernah suatu saat saya mau naik pesawat tiba-tiba ada orang yang tidak mau diajak ke rumah sakit oleh Linmas saya. Langsung saya tolong," papar Risma.

"Jadi tolong, kita bisa melihat bahwa manusia tanggung jawab kepada Tuhan, tolong dilihat itu nggak usah kita lihat jabatannya," tutur dia.

Sebelumnya, Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai aksi blusukan yang dilakukan Menteri Sosial Tri Rismaharini sebetulnya wajar saja.

Namun, Adi mengingatkan agar Risma jangan hanya sibuk di DKI Jakarta. Ia mengatakan ada 33 provinsi lain yang juga perlu diperhatikan Risma.

"Terlepas dari kontroversinya, blusukan ini sebetulnya bagus. Tapi blusukannya jangan hanya di Jakarta. Tunjukkan juga di Papua, Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lain," kata Adi saat dihubungi, Kamis (7/1/2021).

Menurut Adi, jika Risma hanya fokus dengan masalah penyandang sosial di DKI Jakarta, maka tak heran jika muncul isu yang menyebut aksi blusukan itu hanya sebagai pencitraan demi kursi DKI-1.

Ia mengatakan, aksi blusukan Risma itu juga harus diiringi dengan penyelesaian masalah yang konkret.

"Janjikan para gelandangan itu hidupnya akan layak. Dikasih tempat tinggal, dikasih pekerjaan, dikasih bantuan. Jadi blusukannya tidak melulu dituding pencitraan atau sekadar jadi tangga menuju Pilkada DKI Jakarta," ujarnya.

Jika Risma mampu melakukan itu, Adi yakin publik akan menghormati kinerja Risma sebagai Mensos dan memahami bahwa blusukan memang merupakan gaya kepemimpinannya.

"Saya kira publik akan memahami bahwa Risma bukan blusukan untuk DKI Jakarta. Tapi murni merpresentasikan dirinya sebagai Mensos yang memang gaya dan style politiknya blusukan," tuturnya. (Tribunnews/ Danang Triatmojo)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Haji Lulung: Kalau Nyari Tunawisma, Satpol PP Lebih Jago Ketimbang Risma.