Upaya Kudeta di Tubuh Partai Demokrat

Selain Marzuki, Nazaruddin Disebut Ikut Andil dalam Isu Kudeta Partai Demokrat, Berikut Profilnya

Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nazaruddin

Moeldoko menjelaskan awal mula isu ini beredar.

Ia menyebut bahwa ada sejumlah tamu yang mendatangi dirinya.

Tamu tersebut datang berbondong dan membicarakan banyak hal, bahkan curhat situasi terkini.

Dikutip dari Kompas.com, namun Moeldoko tak menjelaskan detail siapa tamu tersebut dan perihal yang dibicarakan.

Sebagai mantan Panglima TNI, Moeldoko mengaku selalu membuka pintu untuk siapa saja yang hendak bertamu.

Namun ternyata, aktivitasnya ini memunculkan isu yang kini berkembang.

Tak Cuma Moeldoko, 4 Nama Lain Juga Ikut Terseret Isu Kudeta Partai Demokrat Termasuk Nazaruddin

Moeldoko menduga isu itu berangkat dari foto-foto dirinya ketika menerima tamu-tamu tersebut.

"Mungkin dasarnya foto-foto, ya orang dari, ada dari orang Indonesia Timur, dari mana-mana kan pengin foto sama saya, ya saya terima aja, apa susahnya," kata dia.

Pesan ke AHY, Moeldoko mengaku tak keberatan isu ini digulirkan oleh Demokrat. 

Hingga akhirnya muncul pernyataan AHY terkait dugaan ada sekelompok orang yang akan mengambil alih paksa kepemimpinan Partai Demokrat.

Di sisi lain Moledoko juga menanggapi pun keberatan adanya kata-kata Istana.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat dilantik di Istana Negara, Jakarta, Jumat (30/8/2013). (KOMPAS.COM/Sandro Gatra)

Dalam hal ini Moeldoko meminta agar jangan mudah membawa nama Istana dalam masalah tersebut.

"Sekali lagi, jangan dikit-dikit Istana, dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini, karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, nggak tahu apa-apa dalam hal ini," ujar Moeldoko.

Moeldoko menambahkan dalam hal ini Presiden Jokowi tak mengerti sama sekali.

Moeldoko pun juga mengatakan masalah yang tengah beredar tersebut merupakan murni urusannya, di luar KSP.

Sementara terkait isu kudeta Partai Demokrat, Moeldoko mengaku prihatin melihat situasi yang berkembang saat ini.

Sebab, sejatinya ia turut mencintai Partai Demokrat.

Ia pun menegaskan bahwa kudeta atau penggulingan kekuasaan hanya bisa dilakukan dari dalam kekuasaan itu sendiri, tidak dari luar.

Moeldoko juga memberikan pesan untuk AHY, sebagai seorang pemimpim Partai Demokrat.

"Saran saya ya, menjadi seorang pemimpin harus seorang pemimpin yang kuat. Jangan mudah baperan, jangan mudah terombang-ambing," kata Moeldoko.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Sri Juliati) (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa/Icha Rastika/Abba Gabrillin)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Nazaruddin Eks Demokrat Disebut Ikut Andil Isu Kudeta Partai, Pernah Tuding Anas Urbaningrum.