Polisi dan Militer Myanmar Hadapi Demonstran Pakai Perlengkapan Perang, 18 Orang Tewas dalam Sehari

Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang migran Myanmar memegang poster dengan gambar Kepala Jenderal Senior Min Aung Hlaing, panglima angkatan bersenjata Myanmar, saat mereka mengambil bagian dalam demonstrasi di luar kedutaan Myanmar di Bangkok pada 1 Februari 2021, setelah itu. Militer Myanmar menahan pemimpin de facto negara itu Aung San Suu Kyi dan presiden negara itu dalam kudeta.

Di Mandalay, seorang pria ditembak mati saat mengendarai sepeda motornya. Para pengunjuk rasa menggotong jenazah pria itu ke ambulans.

Peluru menembus helm merahnya, membuatnya bersimbah darah, gambar di media sosial menunjukkan.

Seorang reporter di garis depan membuat unggahan di Facebook bahwa polisi telah memberi tahu orang-orang bahwa mereka tidak menembak karena mereka diperintahkan.

“Kami menembak karena kami ingin. Masuklah ke dalam rumah kalian jika kalian tidak ingin mati," tulis reporter itu mengutip salah satu polisi yang berteriak.

Baca juga: Petaka Permalukan Saudara di Grup WhatsApp, Pria Tewas Ditusuk 12 Kali di Punggung, Dada & Leher

Meski ada tindakan keras, pengunjuk rasa menyebar ke berbagai distrik, memasang penghalang jalan dengan tempat sampah beroda, tiang lampu, dan balok beton.

Beberapa orang memegang tameng anti huru hara buatan sendiri dari lembaran timah dan distensil dengan tulisan “PEOPLE” agar kontras dengan tameng yang berlabel “POLICE”.

Para pengunjuk rasa menulis golongan darah mereka dan nomor kontak kerabat terdekat di lengan mereka jika mereka terluka.

“Kaum muda melawan penindasan negara dengan apapun yang mereka miliki. “Kami tidak akan membiarkan militer memerintah kami lagi. Tidak akan lagi,” kata aktivis pemuda Thinzar Shunlei Yi. (Kompas/ Danur Lambang Pristiandaru)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Paling Berdarah Sejak Kudeta Militer Myanmar, 18 Orang Tewas dalam Sehari".

BACA JUGA : di Tribunnewsmaker.com dengan judul Mencekam, Militer Myanmar Hadapi Demonstran Pakai Perlengkapan Perang, 18 Orang Tewas dalam Sehari.