TRIBUNMATARAM.COM - Seorang remaja berusia 16 tahun mengalami kisah yang pahit.
Ada janin yang meninggal di dalam rahimnya.
Saat diusut, korban mengaku bahwa dirinya dicabuli oleh ayah dan pamannya sendiri.
H, seorang remaja perempuan berusia 16 tahun di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), melaporkan ayah kandungnya RM (44 tahun) ke polisi atas dugaan kasus pencabulan, Sabtu (13/3/2021) pekan lalu.
Ia didampingi oleh kerabatnya dan petugas pendamping anak dari Dinas Sosial Kepulauan Selayar.
Humas Polres Kepulauan Selayar, Ipda Hasan, membenarkan adanya laporan tersebut.
Baca juga: Diduga Rudapaksa Mahasiswi Magang, Kapten Kapal di Konawe Diamuk Massa, Korban Ngaku Kerap Dicabuli
Baca juga: Dengar Pengakuan Bapak Cabuli Putri Kandung, Penyidik Sampai Merinding & Emosi: Melebihi Binatang!
"Ya benar, memang ada laporan tersebut. Tapi kita tunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dan akan kami sampaikan ke teman-teman jika sudah selesai proses pemeriksaannya," jelas Ipda Hasan, Senin (15/3/2021).
Kasus ini mulai terungkap ketika H menjalani operasi di rumah sakit karene diduga mengidap kanker rahim hingga perutnya membesar.
Namun, setelah menjalani operasi ternyata di rahimnya ditemukan janin yang telah meninggal dunia.
Dari sinilah baru diketahui, ternyata H yang masih berusia 16 tahun itu hamil, yang diduga akibat ulah sang ayah.
Dari informasi yang beredar, H dicabuli oleh ayah kandungnya sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD).
H juga menyebut nama lain, yakni pria berinisial KL (48 tahun) yang tak lain merupakan pamannya sendiri.
H mengaku tidak berani melaporkan kejadian yang dialaminya itu kepada ibunya.
Alasannya, karena diancam oleh ayahnya bakal dibunuh.
Kapten Kapal di Konawe Rudapaksa Mahasiswi
Beberapa hari terakhir, warga Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) dihebohkan dengan adanya sebuah peristiwa.
Seorang kapten kapal TB KSA 64 di industri Morosi diamuk oleh massa.
Usut punya usut, kapten tersebut diduga merudapaksa mahasiswi yang tengah magang di kapalnya.
Sang kapten diketahui berinisial K.
Aksi pengeroyokan sang kapten sempat terekam oleh kamera.
Dalam video berdurasi 26 detik itu, terlihat massa mengamuk mencoba masuk ke dalam ruangan sang kapten.
Baca juga: Dengar Pengakuan Bapak Cabuli Putri Kandung, Penyidik Sampai Merinding & Emosi: Melebihi Binatang!
Baca juga: Dibui karena Cabuli 2 Sekretaris, Bos Ini Menangis Lihat Orang Sholat, Kini Mualaf & Minta Disunat
Terduga pelaku terlihat mengunci kamar untuk bersembunyi.
Namun, pintu berhasil dijebol karena jumlah massa yang banyak.
Setelah ditarik keluar, sang kapten pun dikeroyok oleh massa.
Sontak, peristiwa ini jadi viral di media sosial.
Baca juga: Berkali-kali Cabuli Anak Tetangga, Pria Ini Ngaku Menyesal: Kalau Ada Pistol, Tembak Saya Saja
Mengutip dari TribunnewsSultra.com, korban diketahui berinisial GP (18) asal Sulawesi Selatan.
Ia sudah melaporkan perbuatan K dalami surat laporan polisi bernomor B/56/III/YAN.2.4/2021/RESKRIM.
Wanita itu melaporkan perbuatan bejat sang kapten kapal pada Kamis, (11/3/2021) lalu.
Korban merupakan pegawai magang di kapal TB KSA 64 dan satu-satunya perempuan di kapal itu.
Kronologi
Kejadian itu berawal pada hari Rabu (10/3/2021) sekira pukul 04.30 WITA.
Kala itu, sang kapten kapal mengajaknya untuk bercerita.
Korban yang tidak curiga menerima ajakan sang kapten.
Terduga pelaku kemudian masuk ke dalam kamar GP.
Baca juga: Gadis 15 Tahun Jadi Tersangka Setelah Bunuh Pria yang Mencabulinya, Kok Bisa? Simak Kronologinya
Setibanya di kamar korban, pelaku langsung melakukan percobaan rudapaksa.
Menurut GP, pencabulan itu seringkali ia alami.
Korban yang tak tahan dengan perlakuan itu langsung melaporkan ke orangtuanya.
"Saya melapor ke orangtua melalui via telepon, lalu menghubungi teman di kapal bernama Joko," kata korban, Jumat (12/3/2021).
Joko mengadukan perilaku kapten kapal TB KSA 64 ke perusahaan tempat mereka bekerja dan ke Polsek Bondoala.
Kepala kepolisian sektor (Kapolsek) Bondoala, Iptu Reginal Sujono saat dihubungi TribunnewsSultra.com membenarkan peristiwa pencabulan tersebut.
"Kronologi kejadian sama dengan laporan," kata Reginal melalui via WhatsApp, Jum'at (12/3/2021).
Saat ini polisi telah menangkap sang kapten di Polsek Bondoala.
Polsek Bondoala juga sedang memeriksa sejumlah saksi terkait dugaan rudapaksa yang dilakukan oleh kapten kapan TB KSA 64.
"Intinya saat ini terlapor sudah diamankan, dan sementara di periksa untuk saksi-saksinya," katanya. (TribunSelayar.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Diduga Dihamili, Seorang Anak di Selayar Laporkan Bapak Kandungnya ke Polisi
BACA JUGA : di Tribunnewsmaker.com dengan judul Ada Janin Meninggal dalam Rahimnya, Remaja 16 Tahun di Sulsel Ini Sebut Paman & Ayahnya Pelaku Cabul.