Kapal Selam KRI Nanggala Hilang Kontak

Penyesalan Istri Lettu Imam Adi Tak Bantu Anaknya Kunci Ayah di Kamar, Bingung Suaminya Tampak Cemas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lettu Imam dihadang putranya yang masih balita sebelum naik KRI Nanggala yang kini hilang kontak.

Ia mengaku meminta maaf kepada anaknya A yang tidak bisa menghalangi Lettu Laut (P) Imam Adi untuk pergi dalam tugas pelayaran kapal selam, dengan mengunci di dalam kamar tersebut.

"A tetap bergandengan tangan sama mama ya nak. Maafin mama ga bantu A ikut ngunci papa di kamar," tulis akun IG @larasputrim.

Apalagi, ia juga mengaku bahwa suaminya itu seperti merasakan petanda aneh berupa rasa khawatir yang tak biasa, sebelum berangkat bertugas.

"Baru kali ini papa berangkat layar penuh dengan kekhawatiran. Mama hanya bilang; Papa mau kemana toh Paa, kan cuma layar kok kayak mau pergi kemana," jelasnya.

Kini, ia hanya bisa berdoa semaksimal mungkin. Dan berharap bahwa suaminya itu tetap kuat dalam situasi sulit itu hingga tim penyelamat bisa menemukan kapal selam tersebut.

"Maafin mama. Maafin mama ya Pa, mama sekarang bantu doa yang kenceng. Semoga Papa dan kru bisa kembali lagi ke pelukan keluarga dengan sehat dan selamat," harapnya.

"Papa jangan menyerah, jangan pernah. Mama yakin papa kuat, papa bisa kembali lagi sama mama dan A," pungkasnya.

Pengakuan Ayah Lettu Imam Adi

Edy Sujianto atau akrab disapa Abah Edy, ayah Letnan Satu (Lettu) Imam Adi, salah satu personel KRI Nanggala 402 itu membenarkan video tersebut.

"Iya itu anak  saya (Imam Adi) bersama cucu saya," kata Abah Edy, Jumat (23/4/2020) malam.

Dia menyampaikan, video itu direkam oleh menantunya istri Lettu Imam Adi pada hari Senin, hari keberangkatan anaknya bertugas bersama KRI Nanggala 402.

"Yang merekam menantu saya. Saya dikirimi melalui whastapp," sambung dia.

Ia sempat heran melihat tingkah laku cucunya itu. Tak seperti biasanya, cucunya ini tidak memperbolehkan papanya atau Lettu Imam Adi berangkat bertugas.

"Biasanya kalau dipamiti ya biasa saja. Kemarin sampai pintunya ditutup, papanya benar - benar tidak boleh pergi," ujar dia.

Namun, sekali lagi, ia tidak ingin memikirkan hal - hal aneh. Ia tidak ingin mengaitkan kejadian cucunya yang tidak memperbolehkan anaknya pergi itu dengan kejadian ini.

Halaman
1234