Saat itu, kasus di India benar-benar menurun selama 30 minggu berturut-turut hingga mulai kembali naik pada pertengahan Februari.
Saat kasus mulai surut, para ahli kesehatan mengatakan, India telah gagal memanfaatkan kesempatan untuk menambah infrastruktur perawatan kesehatan dan memvaksinasi secara masif.
Padahal, Ahli Biostatistik, Bhramar Mukherjee menyebut, jika pemerintah dapat memanfaatkan kesempatan itu, maka ia optimis India bisa mengatasi pandemi.
"Kami sebenarnya sangat dekat dengan kesuksesan," kata Bhramar Mukherjee, Ahli Biostatistik di Universitas Michigan.
Di sisi lain, Kardiolog, K Srinath Reddy mengatakan, pemerintah India tidak siap menghadapi tsunami Covid-19 ini.
"Meskipun ada peringatan dan saran tindakan pencegahan diperlukan, pihak berwenang tidak siap menghadapi besarnya lonjakan tersebut," kata K Srinath Reddy, presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat India.
Reddy sebelumnya sudah memperingati untuk menunda festival keagamanan Hindu yang bisa memicu lonjakan Covid-19.
Namun, pada akhirnya festival tersebut tetap digelar dan membawa dampak yang sudah diduga, yakni lonjakan kasus yang mirip seperti tsunami Covid-19.
• Tak Ingin Ada Liburan Panjang, Menteri Kesehatan Budi Gunadi: Terbukti Tingkatkan Kasus Covid-19
"Pihak berwenang di seluruh India, tanpa kecuali, menempatkan prioritas kesehatan masyarakat di belakang," kata Reddy.
Akibatnya, sejak gelaran festival yang tak mengindahkan Covid-19 itu, kasus harian di India selalu meningkat selama dua minggu terakhir.
Pada Rabu (22/4/2021) kemarin, Sekretaris Kementerian Kesehatan India, Rajesh Bhushan buka suara mengenai hal ini.
Ia mengaku tidak akan berspekulasi terkait alasan mengapa tsunami Covid-19 terjadi dan apa yang sudah dilewatkan oleh pemerintah.
"Hari ini bukan waktunya untuk membahas mengapa kita ketinggalan, atau apakah kita ketinggalan, tetapi apakah kita siap?" katanya.
Langkah India Perangi Tsunami Covid-19
Saat ini, India tengah menghadapi tantangan untuk mencegah sistem perawatan kesehatannya tidak semakin kolaps, sampai cukup banyak orang yang dapat divaksin agar mengurangi tingkat keparahan pasien.