Apalagi, tegas Mahathir, selama ini Malaysia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Pria yang saat itu berusia 93 tahun tersebut juga mengaku tidak merasa bersalah menghukum warga Israel atas perbuatan pemerintahnya.
"Kami tak perlu menunjukkan sikap bersahabat kepada mereka," terangnya.
Selang beberapa bulan setelah kebijakannya menolak atlet Israel datang ke negaranya, Mahathir kembali membuat kuping Israel panas.
“Anda tidak dapat merebut tanah orang lain, dan membentuk negara. Ini tak ubahnya seperti sebuah negara perampok,” tutur Mahathir seperti dilansir Anadolu Agency.
Sadar ucapannya akan kembali menuai kecaman, Mahathir pun langsung menegaskan bahwa dirinya bukanlah seorang yang membenci bangsa Yahudi.
Yang mereka benci adalah tindakan Israel sebagai sebuah negara yang menduduki tanah Palestina.
"Kami tidak menentang orang Yahudi tetapi kami tidak bisa mengenali Israel karena pendudukannya atas tanah Palestina," kata Mahathir.
Hamas Menolak Mundur
Hamas mengancam Israel dengan serangan roket balas dendam di Tel Aviv setelah "150 militannya" dimusnahkan selama pertempuran di Jalur Gaza.
Harapan gencatan senjata telah menyusut setelah Israel meningkatkan agresinya. “Negeri Zionis” menyerang blok menara lain yang menampung kementerian dalam negeri pemerintah Hamas pada Senin (17/5/2021).
• Israel Menolak Gencatan Senjata, Sang Pemimpin: Hanya Ada Dua Cara untuk Menangani Hamas
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan telah membunuh lebih dari "150 operasi teroris," mayoritas dari Hamas.
Mereka juga mengklaim telah menghancurkan sembilan mil terowongan bawah tanah di Kota Gaza.
Tapi Hamas tidak menganggap enteng serangan udara tanpa henti itu. Kelompok ini berjanji untuk menempatkan Tel Aviv kembali di antara target roket Hamas.