Konflik Israel vs Palestina

Pernyataan Menohok Mahathir Mohamad pada Israel, Julukan 'Perampok' hingga Cekal Atlet

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang polisi Palestina berdiri di depan reruntuhan Jala Tower, gedung 13 lantai kantor media Al Jazeera dan Associated Press, yang diledakkan serangan udara Israel di Gaza pada Sabtu (15/5/2021).

Apalagi, tegas Mahathir, selama ini Malaysia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Pria yang saat itu berusia 93 tahun tersebut juga mengaku tidak merasa bersalah menghukum warga Israel atas perbuatan pemerintahnya.

"Kami tak perlu menunjukkan sikap bersahabat kepada mereka," terangnya.

Selang beberapa bulan setelah kebijakannya menolak atlet Israel datang ke negaranya, Mahathir kembali membuat kuping Israel panas.

Reuters via The Straits Times
PM Malaysia Mahathir Mohamad memerintahkan penyitaan dana perusahaan China senilai 240 juta dolar.
Mahathir dengan lantang memberikan sebuah julukan yang tak menyenangkan pada Israel.
Kala itu, Jumat (23/3/2019), Mahathir yang sedang berkunjung ke Pakistan menyebut Israel sebagai perampok.

“Anda tidak dapat merebut tanah orang lain, dan membentuk negara. Ini tak ubahnya seperti sebuah negara perampok,” tutur Mahathir seperti dilansir Anadolu Agency.

Sadar ucapannya akan kembali menuai kecaman, Mahathir pun langsung menegaskan bahwa dirinya bukanlah seorang yang membenci bangsa Yahudi.

Yang mereka benci adalah tindakan Israel sebagai sebuah negara yang menduduki tanah Palestina.

"Kami tidak menentang orang Yahudi tetapi kami tidak bisa mengenali Israel karena pendudukannya atas tanah Palestina," kata Mahathir.

Hamas Menolak Mundur

Hamas mengancam Israel dengan serangan roket balas dendam di Tel Aviv setelah "150 militannya" dimusnahkan selama pertempuran di Jalur Gaza.

Harapan gencatan senjata telah menyusut setelah Israel meningkatkan agresinya. “Negeri Zionis” menyerang blok menara lain yang menampung kementerian dalam negeri pemerintah Hamas pada Senin (17/5/2021).

Israel Menolak Gencatan Senjata, Sang Pemimpin: Hanya Ada Dua Cara untuk Menangani Hamas

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan telah membunuh lebih dari "150 operasi teroris," mayoritas dari Hamas.

Mereka juga mengklaim telah menghancurkan sembilan mil terowongan bawah tanah di Kota Gaza.

Tapi Hamas tidak menganggap enteng serangan udara tanpa henti itu. Kelompok ini berjanji untuk menempatkan Tel Aviv kembali di antara target roket Hamas.

Halaman
123