Virus Corona

WASPADA Covid-19 Varian Delta Sudah Ditemukan di Hampir Semua Kota di Pulau Jawa, Sangat Menular!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tenaga medis membantu memasang infus kepada pasien di tenda darurat di depan instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (24/6/2021). Meningkatnya kasus Covid-19 di ibu kota dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan penuhnya tingkat keterisian kamar perawatan di rumah sakit tersebut sehingga sebagian pasien Covid-19 terpaksa menempati tenda darurat.

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Slamet Budiarto, juga menegaskan bahwa varian Delt sangat gampang menular.

Ia mengingatkan masyarakat agar tetap berada di rumah dan mengurangi mobilitas.

"Varian Delta ini sangat infeksius sekali. Masyarakat stay at home. Jangan keluar rumah. Kalau pemerintah tidak mau PSBB di awal pandemi lalu, keluarga sendiri saja yang menerapkan. Jangan keluar rumah," kata dr Slamet dalam diskusi virtual, kemarin.

Ilustrasi - Kemunculan varian delta membuat kenaikan angka pasien covid-19 dalam sehari mencapai 20 ribu. (m.economictimes.com)

Ia menilai, meroketnya kasus yang terjadi saat ini membuktikan bahwa varian Delta sebagai faktor penyumbang kasus hingga menyentuh di atas 20 ribu sehari.

"Kesimpulannya menurut kami sudah tiga kali serangan. Pertama Maret-April 2020, Desember-Januari, dan sekarang ini serangan ketiga," kata dr Slamet.

Dr Slamet mengimbau masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan. "Artinya tanpa penelitian kita bisa tahu kalau varian ini sangat infeksius. Bahkan ada pakar yang mengatakan dua lapis masker itu bisa tembus," katanya.

Dua Juta Sehari

Guru besar FJUI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, India perlu menjadi contoh negara yang mampu mengendalikan lonjakan kasus, terutama dalam melakukan testing dan tracing.

Ia  mengatakan kasus Covi-19 di Indonesia  melonjak sembilan kali lipat atau hamper 10 kali lipat dalam hitungan satu bulan. Ia menggambarkan, data kasus Covid-19 sebanyak 2.385 orang per hari per 15 Mei, ternyata menjadi 21.432 kasus pada 27 Juni.

"Sebagai perbandingan saja, India menaikkan jumlah tes nya sampai 2 juta tes sehari, 10 kali lipat lebih tinggi dari rekomendasi WHO," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (29/6).

Angka kasus Covid-19 positif di India bulan Mei adalah lebih dari 20 persen dan di bulan Juni hari-hari ini sudah sekitar 3 persen saja, turun amat tajam pula.

Ia mengatakan, jumlah tes di Indonesia adalah  98.274 orang per 26 Juni 2021.

"Kita tahu penduduk kita kurang lebih seperempat penduduk India," kata mantan direktur WHO Asia Tenggara ini, dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Sangat Menular, Varian Delta Ditemukan Hampir di Semua Kota di Pulau Jawa

Di tanggal 26 Juni 2021 itu menunjukkan angka kasus positif sehari adalah 19,8 persen.

"Tetapi kalau lihat kepositifan berdasar tes PCR adalah amat tinggi yaitu 37 persen, dan kepositifan berdasar tes antigen hanya 1 persen saja," ungkap Prof Tjandra.

Setelah melakukan tes yang masif, maka harus diikuti dengan kegiatan telusur yang maksimal.

Ia mengatakan, kalau targetnya dari setiap kasus harus ditelusuri 30 orang kontak di sekitarnya, maka target ini harus dipenuhi seluruh daerah. (Tribun Network/Rina Ayu/sam)

Berita terkait Covid-19 lainnya